ISLAM HANYA UNTUK ORANG ARAB SAJA BUKAN UNTUK SELURUH DUNIA BERDASARKAN AYAT-AYAT INI:
QS. 27:91
‘Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan
aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’
QS. 43:3
‘Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya).’
Jawab:
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan
aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
(QS. An-Naml:91)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya
mengatakan kepada orang-orang musyrik Quraisy, bahwa beliau hanya
disuruh Allah menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) yang telah dijadikan
tanah Haram (Tanah Suci), diharamkan padanya pertumpahan darah atau
berbuat kelaliman terhadap siapapun.
Disebutnya negeri Mekah di sini secara khusus, karena di dalamnya
ada Kakbah, yaitu rumah yang pertama kali dibangun untuk peribadatan
manusia kepada Allah sesuai dengan firman Nya:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ (96)
Artinya:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah)
manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia. (Q.S. Ali Imran: 96)
Yang wajib disembah hanya Allah saja, bukan berhala-berhala yang oleh mereka ditempatkan di sana, sesuai dengan firman Allah:
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)
Artinya:
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini
(Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (Q.S. Quraisy: 3-4)
Ini merupakan cercaan yang keras kepada orang-orang kafir Quraisy
yang tidak menyembah Tuhan yang mempunyai Baitullah itu, bahkan
menyembah berhala-berhala yang oleh mereka ditempatkan di sekitarnya.
Dan kepunyaan Allah lah segala sesuatu, baik yang di langit maupun di
bumi, dari segi ciptaan, milik dan pengurusannya, tidak ada sekutu bagi
Dia, karena itu hanya Dialah satu-satunya yang berhak disembah dan
kepada Nya Nabi saw diperintahkan supaya menyerah diri beribadat dengan
penuh keikhklasan dan ketauhidan,sesuai dengan firman Nya:
قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا
قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(161)
Artinya:
Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada
jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus dan
Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”. (Q.S. Al
An’am: 161)
Jadi perhatikan konteks ayatnya baik-baik sebelum menafsirkan!!!
ISLAM ADALAH AGAMA BAGI SELURUH UMAT MANUSIA
Katakanlah: “Hai manusia, sesung-guhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan
yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya
(kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raf: 158)
Perintah Allah dalam ayat ini “Katakanlah: “
Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua”, ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah :
“Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui. ” (QS. Saba’: 28)
“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘arasy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang,
(masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah, Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al A’râf, 7: 54)
“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam” (QS.Al-Fatihah:2)
LOGIKA SEDERHANANYA BEGINI
Semisal perkataan seseorang ” aku hanya menurut kepada bapak yang
menjadi tuan di rumah ini ” …. dan ternyata bapak dimaksud adalah
seorang gubernur yang membawahi negeri dimana rumah dimaksud berdiri ….
maka apakah perkataan itu membatalkan fakta ” kedudukan bapak sebagai
seorang gubernur ” ??? Islam bukan agama yang universal berdasarkan
kalimat “Aku hanya menyembah Tuhan Negeri ini (Mekah). jika menitik
beratkan pada potongan kalimat “KEPUNYAANNYA LAH SEGALA SESUATU, hal itu
jelas universal . perlu diingat bahwa kota Mekkah adalah rumah ibadah
pertama Nabi Ibrahim menegakkan TAUHID yang kita sebut Millah Ibrahim,
yaitu artinya tempat berdirnya Ibrahim untuk tunduk menyerahkan
segalanya untuk sang pencipta, patuh tunduk hanya kepada Allah. Tuhan
kota Mekkah itu tak lain Tuhan semesta alam. jadi tidak ada alasan hanya
Tuhan kota Mekkah. karena ka’bah adalah rumah Allah (Millah) sewaktu
ikrarnya nabi Ibrahim menegakkan ajaran TAUHID bersama Ismail anaknya.
Allah itu seperti pernyataan Allah sendiri tiada lain adalah rabbis
samawati wal ardhi ( tuhan sekalian langit dan bumi beserta segenap
isinya ) termasuk tuhan negeri makkah beserta penduduknya. Allah
menyebut secara khusus negeri makkah sbg negeri yg dipertuhani-nya
sekedar untuk membantah anggapan kaum musyrikin yang menganggap makkah
sebagai negeri Tuhan mereka, karena bukti historis telah jelas bahwa
negeri tersebut dibangun oleh nabiyullah ibrahim as.
Semisal perkataan seseorang ” aku hanya menurut kepada bapak yg
menjadi tuan di rumah ini ” …. dan ternyata bapak dimaksud ternyata
seorang gubernur yg membawahi negeri dimana rumah dimaksud berdiri, maka
apakah perkataan itu membatalkan fakta ” kedudukan bapak sebagai
seorang gubernur ?
Maka apakah pernyataan ” Allah tuhan negeri makkah ” bisa menghapus
penegasan ” Allah sebagai Tuhan alam semesta? tentunya tidak bukan,
karena tidak ada sedikitpun pertentangan antara kedua pernyataan
tersebut ….
LALU KENAPA ALQUR’AN DITURUNKAN DALAM BAHASA ARAB???
QS. 43:3
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya)”
Bahasa Arab memang sebuah bahasa yang istimewa. Sehingga Allah SWT
berkenan berbicara kepada umat manusia dengan bahasa Arab lewat Al-Quran
Al-Kariem. Padahal Al-Quran itu bukan hanya ditujukan kepada bangsa
Arab saja, melainkan untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman.
Allah SWT bukan tidak tahu bahwa manusia itu memiliki ribuan jenis
bahasa yang saling berbeda. Namun Dia telah menetapkan bahwa hanya ada
satu bahasa yang digunakannya untuk memberikan petunjuk buat milyaran
umat manusia, yaitu bahasa Arab.
Sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW, memang Allah SWT berbicara
kepada umat manusia dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing. Dan
Allah SWT mengutus para nabi dari keturunan masing-masing bangsa dan
bahasa itu. Sebagaimana firman-Nya:
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana.
Namun khusus untuk nabi yang terakhir, Allah SWT telah menetapkan
kebijakan tersendiri. Pertama, nabi terakhir itu benar-benar nabi yang
diutus untuk terakhir kalinya. Artinya, setelah itu tidak akan ada lagi
nabi, meski hari kiamat masih jauh. Kedua, nabi itu hanya memiliki satu
bahasa dan tentunya kitab suci yang diturunkan pun hanya satu bahasa
saja. Dan bahasa yang dipilih adalah bahasa Arab.
Kemudian Allah SWT pun telah menetapkan bahwa cara manusia
berkomunikasi dengan-Nya lewat ibadah shalat pun dengan menggunakan
bahasa Arab. Shalat itu menjadi tidak sah ketika tidak menggunakan
bahasa Arab, meski bukan berarti Allah SWT tidak mengerti bahasa Arab
itu. Namun sengaja Allah SWT menetapkan bahwa shalat kepada-Nya hanya
boleh menggunakan bahasa Arab saja.
Lantas ketika agama Islam ini disiarkan ke seluruh penjuru dunia,
para shahabat, tabi’in dan generasi selanjutnya pun tetap konsekuen
menggunakan bahasa Arab. Al-Quran Al-Karim pun tidak pernah
diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Kalau pun suatu ketika
diterjemahkan, maka terjemahannya itu tidak dianggap sebagai Al-Quran
yang suci.
Bahkan kitab-kitab yang ditulis para ulama di seluruh penjuru dunia
tetap menggunakan bahasa Arab. Meski ulama itu bukan keturunan Arab dan
tidak lahir di negeri Arab. Namun bahasa Arab telah dijadikan bahasa
yang menyatukan dunia Islam, dari ujung barat Moroko hingga ujung timur
Marouke. Hingga bahasa yang digunakan oleh umat Islam pun juga bahasa
Arab.
Tentunya ada alasan kuat mengapa bahasa Arab yang dipilih Allah SWT
untuk dijadikan bahasa komunikasi antara langit dan bumi. Para pakar
bahasa Arab sering kali menyebutkan di antara keistimewaan itu antara
lain:
1. Bahasa Arab adalah induk dari semua bahasa manusia
Pendapat ini sering mengemuka ketika kita mempelajari sejarah suatu
bahasa. Analisa yang sering digunakan adalah bahwa sejak manusia
pertama, Nabi Adam as, menjejakkan kaki di atas bumi, beliau sudah
pandai berbicara. Dan karena sebelum beliau adalah penduduk surga, di
mana ada keterangan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab di
dalam suatu riwayat, maka otomatis bahasa yang digunakan oleh Nabi Adam
as itu adalah bahasa Arab.
Dan tentunya anak-anak keturunan Nabi Adam as itu pun menggunakan
bahasa Arab. Meski pun setelah itu jumlah mereka tambah banyak dan
tersebar ke berbagai benua, menjadi jutaan bahasa yang saling berbeda.
2. Bahasa Arab adalah Bahasa Tertua dan Abadi
Bahasa Inggris sekarang ini boleh saja dikatakan bahwa paling
populer di dunia, akan tetapi tidak ada bahasa yang bisa bertahan lama
di muka bumi selain bahasa Arab. Sebab sejarah membuktikan bahwa sejak
zaman Ibrahim as. di muka bumi yang diperkirakan hidup pada abad 19
sebelum masehi, mereka tercatat sudah menggunakan bahasa Arab. Itu
berarti bahasa Arab paling tidak sudah digunakan oleh umat manusia sejak
40 abad yang lalu, atau 40.000 tahun.
Bahkan analisa yang lebih jauh lagi menunjukkan bahwa bahasa Arab
telah berusia lebih tua lagi. Karena bahasa Arab adalah bahasa yang
digunakan Allah SWT untuk berfirman di dalam Al-Quran. Sementara
Al-Quran itu sudah ada di sisi Allah SWT jauh sebelum awal mula
diturunkan di masa Rasulullah SAW. Dan Allah SWT menjamin bahwa Al-Quran
itu tidak akan lenyap hingga hari kiamat.
Artinya, bahasa Arab adalah bahasa yang sudah jauh sebelum adanya
peradaban manusia dan akan terus berlangsung hingga akhir dunia ini.
3. Bahasa Arab adalah Bahasa yang Paling Banyak Diserap
Bahkan serapan dari bahasa Arab nyaris terdapat di hampir semua
bahasa yang ada saat ini. Nyaris bahasa-bahasa yang kita kenal sekarang
ini, telah banyak menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa Arab. Salah
satunya adalah bahasa Ingrgris dan tentunya bahasa Indonesia.
Bahkan bahasa ilmiyah di dunia sains pun tidak lepas dari pengaruh
serapan kata dari bahasa Arab. Istilah alkohol, aljabar, algoritme dan
lainnya adalah bagian dari serapan dari bahasa arab.
4. Bahasa Arab Memiliki Jumlah Perbendaharaan Kata yang Paling Banyak
Salah satu keistimewaan bahasa Arab lainnya adalah kekayaan dalam
jumlah perbendaharaan kata. Mungkin karena usianya yang sudah tua namun
masih digunakan hingga hari ini, sehingga penbendaharaan kata di dalam
bahasa Arab menjadi sangat besar.
Sebagai contoh, salah satu peneliti bahasa Arab mengemukakan bahwa
orang Arab punya 80 sinonim untuk kata yang bermakna unta. Dan punya 200
sinonim untuk kata yang bermakna anjing
DENGAN ADANYA PERSATUAN BAHASA DALAM ALQUR’AN, HIKMAH YG DAPAT DIPETIK:
1. Alqur’an tidak bisa diterjemahkan sembarangan karena bahasa
aslinya ada dimana-mana dan banyak pula yg menghafalnya, sedikit saja
ada yg melencengkan terjemahannya maka akan segera ketauan kalau dicek
ke bahasa aslinya, kemurniannya akan tetap terjaga
2. Beribadah dalam bahasa Arab misalnya sholat, walaupun ribuan
orang sholat berjamaah di Makkah ketika ibadah haji, siapapun dan dari
manapun Imam sholatnya, makmumnya tetap faham dan mengerti bahasanya,
coba kalau sholat boleh pake bahasa apa aja pasti pada roaming dan
kebingungan deh….
=========================================================
APAKAH KRISTEN AGAMA YANG UNIVERSAL???
Injil dengan sangat tegas menyatakan bahwa Yesus disuruh Allah hanya untuk bangsa Israel saja.
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke
dalam kota orang Samaria. ”
“Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hi-lang dari umat Israel (hanya kepada bangsa Yahudi).” (Injil – Matius 10: 5-6)
“Jawab Yesus, ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’ (hanya kepada bangsa Yahudi). ”
“Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) men-dekat dan menyembah Dia sambil berkata, ‘Tuhan, tolong-lah aku’. ”
“Tetapi Yesus menjawab, ‘Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.’ (non Yahudi).”
(Injil-Matius 15:24-26)
WADUH YG BUKAN BANI ISRAEL DIANGGAP ANJING, TUHAN KOK DISKRIMINATIF BANGET YAK??
“Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada
waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas
dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Injil
Matius 19:28)
Inget-inget lho…bagi yang bukan 12 suku israel, ayat matius 19:28 berlaku kelak sesudah kiamat yaitu waktu penciptaan kembali..
Tegas sekali! Yesus sendiri yang mengatakan bahwa dia diutus hanya untuk bangsa Israel.
Sumber :
Menjawab Faithfreedom Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar