Cari Di Blog Ini

Rabu, 18 Januari 2012

MENJAWAB TENTANG KATA KAMI DALAM ALQUR'AN

Seringkali, orang kafir mencoba mengganggu iman kita dengan bertanya, mengapa Qur’an banyak menggunakan kata KAMI untuk ALLAH? Bukankah kami itu banyak? Itu berarti Qur’an pun mengakui “Tuhan” bapa, “Tuhan” anak & “Tuhan” roh!

Bagaimana kita menjawab pertanyaan semacam ini???
Terkadang kita sering terjebak dengan pertanyaan semacam ini. Pertanyaan bisa berawal dari tidak tahu, namun banyak pula para kufar yang berusaha untuk membodohi umat Islam yang banyak tidak faham dengan bahasa arab. Pertanyaan seperti ini sering dijadikan senjata melawan umat Islam.

A. Konteks Penggunaan Pertama

Talak dalam perspektif Islam, Yahudi dan Kristen

"Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidakmenyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yangbanyak." (An-Nisa': 19)

DEFINISI DAN HUKUM TALAK
Talak ( الطلاق) menurut bahasa adalah melepaskan ikatan. Kata tersebut diambil dari lafazh لإطلاق yang maknanya adalah melepaskan dan meninggalkan. Sedangkan talak menurut istilah hukum syara’ adalah melepaskan atau memutuskan ikatan pernikahan. [Lihat Terj. Al-Wajiz (hal. 627), Ensiklopedi Fiqh Wanita (II/383), dan Terj. Subulus Salam (III/12)]
Pada talak berlaku hukum taklifi (pembebanan) yang lima, yaitu: [Lihat uraiannya dalam Ensiklopedi Fiqh Wanita (II/383-385)]

MENJAWAB ALLAH BERSUMPAH DEMI MAKLUK-NYA & BERSUMPAH ATAS NAMA TUHAN LAIN

Dalam Al-Qur’an kita sering menemukan ayat tentang Allah bersumpah demi sesuatu, baik dengan kalimat yang mencantumkan kata ‘bersumpah’ maupun kata tersebut tersembunyi dan hanya mencantumkan ‘demi sesuatu’. Kedua cara ini adalah sama, bahwa Allah telah bersumpah (soal ini terkait dengan pemakaian kaedah tata-bahasa Arab, dimana sumpah disampaikan dengan memakai 3 alternatif huruf : 'waw', 'ba' dan 'ta'.




Pengertian Sumpah dalam Al-Qur'an

Kata ‘sumpah’ berasal dari kata Arab ‘qasam’ yang akar katanya disusun oleh huruf ‘qaf-sin-mim’, kata ini menurunkan beberapa pengertian : to divide, dispose, separate, apportion, distribute..

http://www.studyquran.org/LaneLexicon/Volume8/00000242.pdf

Kata ‘qasam’ diartikan ‘bersumpah’ misalnya terdapat pada ayat :

Menjawab Tuduhan Soal Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia

Di beberapa Forum Diskusi Keagamaan banyak Misionaris yang mempersoalkan masalah Allah menyesatkan Manusia. Bagi mereka Bahwa itu tidak mungkin dilakukan Oleh Tuhan, karena dalam pandangan mereka Tuhan adalah Maha Baik maka tidak mungkin melakukan hal hal yang tidak baik.

Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa Ayat Al Qur’an yang menyampaikan Allah berkuasa menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya

Allah Berkuasa atas segala sesuatu,berkuasa memberi petunjuk orang orang yang dipilih-Nya maupun menyesatkan orang-orang tertentu.
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ
udio[13:27] Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu’jizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkansiapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
audio[14:4] Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa

يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاءُ
mengenai menyesatkan ini didalam Terjemahan Depag,penerjemah memberikan foot note
“Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.”

setidaknya siapa yang disesatkan ada ayat Al Qur’an yang menyebut secara spesifik,yaitu orang yang Zalim.
[14:27] Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat

Menentukan Jenis Kelamin Bayi

HADITS ASLINYA :
مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءَ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلاَ مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ ذَكَرًا بِإِذْنِ اللهِ، وَإِذَا عَلاَ مَنِيُّ الْمَرْأَة مَنِيَّ الرَّجُلِ أُنْثًا بِإِذْ…نِ اللهِ

“Air mani laki-laki itu warnanya putih sedang air mani perempuan itu kuning. Apabila keduanya berkumpul, lalu air mani laki-laki lebih banyak dari air mani perempuan maka anak (yang akan lahir) laki-laki, dengan izin Allah. Bila air mani perempuan lebih banyak dari air mani laki-laki maka anak (yang akan lahir) perempuan, dengan izin Allah.” (HR Muslim no. 315)

Lihatlah Kalimah Terakhir SEMUANYA TETAP KEMBALI BERUJUNG KEPADA BI IZNILLAH (Dengan Izin Allaah)

PEMBUKTIAN HADITS :

Tehnik Alamiah untuk Dapatkan Anak Berjenis Kelamin Pria

MENJAWAB TUDUHAN TENTANG HADIST MENYUSUI ORANG DEWASA

Bismillahirrohmanirrohim.... 

Tudingan bahwa Nabi pernah menyuruh Sahlah binti Suhaili, istri Hudzaifah, yakni Salim, padahal ia sudah dewasa merupakan ajaran yg tercela. Dan Aisyah juga berpendapat bahwa hal ini bersifat umum (seperti yg disebutkan dalam Kitab Sunan Abu Dawud). Buktinya ia selalu menyuruh kemenakan-kemenakna perempuannya untuk menyusui siapapun yg yg ingin bertemu dengannya, apabila orang itu sudah dewasa maka harus disusui sebanyak lima kali.

Kisahnya adalah sebagai berikut, Abu Hudzaifah pernah memiliki hamba sahaya yang bernama Salim, lalu Abu Hudzaifah memberi kehormatan kepada Salim dengan menjadikannya sebagai anak angkat. Kemudian setelah Salim tumbuh menjadi orang dewasa, ia mengalami kesulitan berinteraksi kepada dengan Sahlah, karena Salim bukanlah mahram Sahlah, mereka tidak bebas bertemu walaupun satu atap (Sahlah harus selalu mengenakan jilbabnya, dan Abu Hudzaifah pun merasa kurang senang dengan keadaan tersebut. Akhirnya Sahlah menghadap Nabi, dan meminta petunjuk dari beliau, lalu Nabi berkata:"Susuilah ia, maka kamu akan menjadi mahramnya."

Menjawab Tuduhan Ka'bah Bekas Kuil Hindu (Part 2)

 
 
Note ini adalah kelanjutan dari note saya sebelumnya yg menjawab tentang Tuduhan Ka’bah adalah bekas kuil Hindu di berbagai situs kafir penghujat Islam:

http://fankinet.blogspot.com/2012/01/menjawab-tuduhan-kabah-bekas-kuil-hindu.html

Kalau di note sebelumnya saya membahas tentang ritual ibadah, doa, lambang bulan sabit yg dituduh sebagai peninggalan agama Hindu di Arab. Sekarang kita bahas tentang bahasa sanskerta yg mereka mirip2kan dengan tulisan Arab
Saya simpulkan beberapa statement penting dari fitnah para kafir tersebut :
  1. Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
  2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
  3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?

Mari kita bahas satu persatu kekonyolan mereka ?

MENJAWAB TUDUHAN KA'BAH BEKAS KUIL HINDU

 
Antek-antek FFI berkoar-koar di link ini:http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A%2F 2Findonesia.faithfreedom.org%2Fwiki%2FKa%2527bah_dulu_kuil_Hindu_%253F&ei=vLkzTrv7KcGurAe9wIXMCw&usg=AFQjCNFfhW1AITtHFbdrpt5ykayUyvFaGg

Quote:
Di dalam Ka'bah terdapat sebuah inskripsi yg merujuk kepada raja Vikramaditya yang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.

Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul 'Sayar-ul-Okul' (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;

MENJAWAB TUDUHAN ADANYA AYAT-AYAT ALQUR'AN YANG HILANG

Salah satu fitnah kaum kafir adalah adanya ayat-ayat Alqur’an yang hilang.
Berikut adalah fitnah beserta jawabannya:

1. Al-Qur’an yang tercecer Menurut Abu Musa Al Asy’ari
Suwaid ibn Sa`eed ia berkata bahwa `Ali ibn Mus’hir berkata kepada kami: Dawood dari Abu Harb ibn abu al-aswad bahwa ayahnya berkata bahwa Abu Musa’ Al-ash`ari berkata: Kami biasa membawakan satu surat, yang panjang dan kerasnya seperti surat Al Baraah, Saya telah lupa kecuali ayat yang saya ingat :“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang berisi harta ia pasti berharap ketiganya dan tidak ada yang dapat memenuhi kerongkongan anak Adam kecuali liang lahat” (HR. Muslim)

Hadits inilah yang kemudian menjadi argumentasi musuh-musuh Islam yang membuktikan Al-Qur’an yang ada sekarang tidak sama dengan Al-Qur’an dizaman Rasulullah Saw. Hadits ini membuktikan bahwa
Al-Qur’an yang ada sekarang tidak lengkap karena ada ayat yang tidak diakomodir didalamnya. Setelah mengemukakan Hadits ini kemudian mereka mencoba menguatkan argumentasi mereka dengan hadits lain
Anas bin Malik berkata : “Seandainya anak Adam memiliki dua lembah yang berisi harta ia pasti berharap ketiganya dan tidak ada yang dapat memenuhi kerongkongan anak Adam kecuali liang lahat, dan kepada Allah kembali ia bertaubat” (HR. Muslim)