Kaum misionaris Kristen senantiasa mengajarkan bahwa Tuhan itu terdiri
atas tiga pribadi dalam satu substansi atau yang lebih dikenal dengan
istilah Trinitas atau Tritunggal (Bapa, Anak/Yesus, dan Roh Kudus). Dari
manakah dasar ajaran dan keyakinan ini? Adakah tertulis dalam
Alkitab/Bibel?
Pada bagian ini kita akan mencermati apa yang
dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan dengan mengkonfrontasikannya
dengan ajaran/doktrin Trinitas. Tentu saja dalam pembahasan ini kita
harus memisahkan antara ajaran dan keyakinan tentang Trinitas dengan apa
saja yang dikatakan Alkitab tentang konsep ketuhanan.
1. Bapa/Allah.
Perjanjian Lama secara tegas menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel kecuali Allah.
Akulah Tuhanmu, yang telah membebaskanmu dari negeri Mesir, keluar dari
tempat perbudakan; engkau tidak ada memiliki tuhan-tuhan lain selain
Aku. (Keluaran 20:2-3 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James
Version 1611 M)
Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4:35)
Bahkan, dalam Perjanjian Baru, Yesus sendiri menyatakan secara tegas bahwa Tuhan itu hanyalah Allah saja.
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12:29)
Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik? Hanya Satu
yang baik, yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam
hidup, turutilah segala perintah-Nya. (Matius 19:17 - al. Douay-Rheims
Bible 1582 M & King James Version 1611 M)
Inilah hidup
yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes
17:3)
Konsep ketuhanan dan keesaan Allah ini sangat jelas dikatakan oleh Alkitab.
2. Anak Allah.
Frasa "anak Allah" banyak ditemukan dalam Alkitab. Namun demikian,
Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa "anak Allah", siapa pun dia,
memiliki kesetaraan dengan Allah. Tampaknya, Alkitab hanya ingin
menggambarkan bahwa siapa saja yang memiliki hubungan kedekatan secara
spiritual dengan Allah dianugerahi gelar sebagai "anak Allah".
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat,
bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang
disukai mereka. (Kejadian 6:1-2)
Menurut ayat di atas,
disiratkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, anak-anak Allah
telah terlebih dahulu diciptakan, hingga ketika jumlah manusia bertambah
banyak, konon anak-anak Allah tersebut tertarik kepada anak-anak
perempuan manusia lalu mengambil istri dari antara perempuan-perempuan
itu dan melahirkan keturunan bagi mereka (Kejadian 6:4).
Simak juga anak-anak Allah yang lain berikut ini:
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; (Keluaran 4:22)
Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa
mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata,
di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi Bapa
Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31:9)
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, anak Allah. (Markus 1:1)
anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Lukas 3:38)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Selain itu, Alkitab juga menggambarkan bahwa orang-orang yang memiliki
hubungan kedekatan secara sepiritual dengan Allah dianggap menjadi satu
kesatuan dengan Allah. Yesus berkata:
Bapaku, yang memberikan
mereka kepadaku, lebih besar daripada siapapun, dan seorangpun tidak
dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
(Yohanes 10:29-30)
Dan bukan untuk mereka ini saja aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaku oleh pemberitaan
mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa,
di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku ... Aku di
dalam mereka dan Engkau di dalam aku, supaya mereka sempurna menjadi
satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku ... dan aku
telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaku ada di
dalam mereka dan aku di dalam mereka. (Yohanes 17:20-21,23,26)
Singkatnya, Alkitab mengatakan bahwa yang disebut "anak Allah" tidak
hanya menunjuk kepada pribadi tertentu, tetapi bahkan meliputi segenap
umat dan makhluk tertentu (anak-anak Allah yang bukan golongan manusia
sebagaimana disebutkan dalam Kejadian 6:1-5).
Sebagian besar umat Kristen menuhankan Yesus bersandarkan pada ayat berikut: