![](http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/396390_334407486601312_248967255145336_950421_1167488537_n.jpg)
Apakah
firman itu? Islam memahami Firman sebagai sebuah “kata kerja” yang
menggambarkan kehendak Allah. Misalnya kata: "Allah berfirman, ...."
atau "Dengan Firman segala sesuatu dijadikan oleh Allah."
Bagaimana
jika ada yang berkata bahwa Firman adalah Allah? Saudara-saudara
Kristen mengatakan Firman adalah Allah. Hal ini bisa kita lihat dalam
pembukaan ayat Yohanes sebagai berikut:
Pada
mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah. “In the beginning was the Word, and the Word was with
“God,” and the Word was “God”.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana ayat diatas dipahami? Bagaimana memahami Firman sebagai Allah?
Jika
ayat diatas dipahami secara apa adanya dapat disimpulkan bahwa Firman
adalah Allah dan segala sesuatu terjadi karena Firman. Boleh dibilang
semua yang tampak maupun yang tidak tampak adalah Firman, berarti
semuanya adalah Tuhan.
Itulah
sebabnya mengapa dalam pemahaman Hindu juga ditemukan bahwa segala
sesuatu adalah Tuhan. Tetapi seperti halnya konsep Dewa-dewa ada Dewa
yang paling kuasa dan ada Dewa yang menjadi Bawahan. Filsafat ini
merupakan filsafat kuno yang juga menjadi pemahaman filsafat bagi orang
Yunani kuno dan orang-orang yang sepaham dengan mereka. Bahwa pada
mulanya ada Dewa yang paling kuasa, kemudian Dewa yang paling kuasa ini
menciptakan Para Dewa bawahan.
Karenanya
dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) istilah Anak Tuhan erasa begitu
kental. Anak Tuhan sebagai tuhan kecil (t kecil). T-uhan dan t-uhan
jelas memiliki pengertian berbeda layaknya “God” dan “a god”. God adalah
Tuhan itu sendiri yang Maha Pencipta sedangkan “a god” adalah sifat
ketuhanan atau religiusitas yang ada pada diri seseorang. Saksi Yehowa
juga memaknai Yohanes 1:1 dimana kata “Word” sebagai “a god” (The Word
was a god).
Jadi
dalam konsep Perjanjian Lama Tuhan berbeda dengan Firman. Layaknya
dalam Islam, dalam Taurat Firman masih dipandang sebagai sesuatu yang
dibuat oleh Tuhan tetapi bukan Tuhan. Lalu mengapa Yohanes bisa
menuliskan ayat Yohanes 1:1 dimana Firman sebagai Allah? Yang perlu
dicermati adalah apakah ayat diatas ada kesalahan penulisan kata,
ataukah salah di pemahaman kalimat?
Kesalahan
ini kemungkinan terjadi sejak Bible diterjemahkan dalam bahasa Barat.
Kita mengetahui bahwa dalam tata bahasa barat mengenal huruf kecil dan
huruf besar. Sedangkan dalam bahasa Yahudi atau Arab tidak mengenal
huruf kecil dan besar. Sehingga ketika kata “Word” disandingkan dengan
kata “God” bisa membuat salah pengatian. Dimana Hal ini jelas membuat
pengertian yang berbeda antara “God” dan “god”. Coba perhatikan ayat
diatas, ada dua kata God disana. Keduanya berhuruf G semua. Dalam kaidah
Yunani seharusnya yang pertama huruf besar “G” dan yang kedua huruf
kecil “g”. Mengapa?. kata God dalam “And the word was with God” adalah HO-THEOS yang berarti THE GOD. Sedangkan kata god pada kalimat “and the word was with god” adalah Ton-theosyang berarti a god (sifat ketuhanan).
Jadi
dalam kalimat akhir “Firman adalah Tuhan” atau “The Word was God”
seharusnya tidak diterjemahkan seperti itu. Dalam bahasa Yunani God =
theos, mengindikasikan sebagai Bapa. Hal ini juga digunakan untuk
menunjuk Tuhan Palsu (2 Korintus 4:4) , Tuhan-tuhan lain (1 Korintus
8:5), Orang-orang suci (Yohanes 10:34-35). Jadi akan menjadi suatu
kebingungan bagaimana kita tahu kata theos itu mengacu ke siapa, apakah
Bapa, Tuhan Palsu, Tuhan-tuhan lain atau manusia suci!. Sehingga Yohanes
1:1 seharusnya diterjemahkan sebagai berikut.