Cari Di Blog Ini

Sabtu, 21 Januari 2012

Menjawab Tuduhan Allah Lemah Karena Minta Pertolongan


Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya, Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Hajj: 40)

Yang dimaksud dengan istilah ''menolong Allah'' tentu bukan berarti Allah SWT itu lemah. Jelas kalimat ini bukan kalimat yang menunjukkan kelemahan Allah. Dan Maha Suci Allah SWT dari segala sifat kelemahan dan kekurangan.
Kalimat ini adalah sebuah bentuk pengungkapan yang indah dan amat puitis serta menyentuh kalbu kita. Dan Allah SWT memang sengaja memilih ungkapan ''menolong Allah'', meski hakikatnya bukan demikian.


Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan menolong Allah adalah membela keberlangsungan agama Islam dan syariat yang telah Allah turunkan, dari usikan dan tekanan orang yang kafir yang membangkang. Maka maknanya adalah membela agama yang Allah tetapkan.

Ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan ayat lainnya. Sebab siapa pun tahu bahwaungkapan ''menolong Allah'' maksudnya adalah menolong agama Allah, bukan berarti Allah lemah. Bentuknya adalah memperjuangkan agama Islam dengan sekuat tenaga, kalau perlu dengan mengucurkan keringat, air matabahkan darah kalau memang dibutuhkan.

Hanya para juhala'' (orang bodoh) yang memahami dengan cara terbalik-balik demikian. Atau memang orang-orang hatinya diliputi oleh kegelapan, sehingga tidan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil.

Argumentasi yang seperti ini sebenarnya terlalu lemah untuk digunakan sebagai hujatan kepada Allah, karena jauh dari ilmiyah, apalagi logis. Justru argumentasi seperti ini malah memalukan diri mereka sendiri.

Orang-orang itu harus belajar lebih banyak lagi dari para orientalis kafir, agar punya argumentasi yang lebih masuk akal. Bukan yang asal jadi sehingga malah membuat semakin menampakkan kebodohan mereka.

Namun mereka semua harus berhadapan dengan kehendak dan kekuasaan Allah, baik orientalis kafir yang sesat atau pun para pengikutnya yang masih amatiran itu yang menuliskan keraguan lewat situs itu.

Tentunya semuanya tidak akan merusak apapun dari kekuasaan Allah. Bahkan meski seorang orang menjadi kafir dan menghina Allah, tetap saja kekuasaan dan kesempurnaan Allah tidak terusik.

Kesesatan adalah kesesatan, tetapi Allah SWT akan meruntuhkan kesesatan itu, karena kesesatan adalah sesuatu yang harus runtuh.Apa mereka tidak pernah mengkaji kitab mereka sendiri? di dalam Bible Tuhan mereka digambarkan dengan sangat lemah dan memalukan:
1. Tuhan menyesal dan pilu hati? (Kejadian 6:5-6, Keluaran 32:14).
2. Tuhan mengah-mengah, megap-megap, dan mengerang seperti perempuan yang melahirkan? (Yesaya 42:13).
3. Roh Tuhan melayang-layang (terapung-apung) di atas permukaan air? (Kejadian 1:1-2).
4. Tuhan jorok, menyuruh makan tahi? (Yehezkiel 4:12-1 5).
5. Tuhan kelihatan alas kaki-Nya? (Keluaran 24:10).
6. Tuhan merasa jenuh/jemu/bosan? (Yeremia 15:6).
7. Tuhan petak umpet dengan Adam? ( Kejadian 3:8-10).
8. Tuhan besanan dengan manusia? (Kejadian 6:2).
9. Tuhan kalah dalam duel melawan Yakub? (Kejadian 32:28).
10. Tuhan bersiul memanggil manusia? (Zakharia 10: 8).
11. Tuhan bersuit? (Yesaya 7: 18, Yesaya 5: 26).
12. Tuhan menengking? (Yeremia 25: 30)
13. Tuhan lelah kepayahan dan kecapaian? (Keluaran 31: 17).
14. Tuhan menyuruh mencintai pelacur? (Hosea 3:1).
15. Tuhan kelihatan punggungnya-Nya? (Keluaran 3 3: 23).

 Ditambah pula dengan kisah Yesus ditangkap oleh pasukan yang disuruh oleh tua-tua Yahudi yang bekerja sama dengan salah seorang muridnya sendiri sebagai penghianat, Yesus tidak bisa menghindar (Matius 26:47-48). Juga ketika orang-orang memperlakukan seenaknya, Yesus tidak bisa menghindar. Perhatikan ayat berikut ini:

"Lalu mereka meludahi mukanya dan meninjunya, orang-orang lain memukul dia" (Matius 26:67).
Bahkan lebih parah lagi -menurut cerita Bibel- ketika Yesus disalibkan, dia benar-benar tidak berdaya, tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, sehingga dia berteriak histeris minta pertolongan kepada Allah. Perhatikan ayat di bawah ini:

"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani ?"Artinya: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" (Matius 27:46).


 Kalau mau bilang Yesus sengaja disiksa karena dia rela disalib untuk menebus dosa, silahkan cek kebenarannya disini:

http://www.facebook.com/note.php?note_id=111875728896132
Yesus disalib karena terpaksa!!!


Sampai soal musim saja Yesus tidak tahu, perhatikan ayat di bawah ini:

"Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas muridnya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka katanya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" (Markus 11:12-14).

Hal-hal yang ghaib pun Yesus tidak tahu, buktinya Yesus tidak tahu kapan hari kiamat. Perhatikan ayat di bawah ini:

"Tetapi tentang hari atau saat itu (kiamat, ed.) tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja" (Markus 13:32).

Itulah beberapa kelemahan Yesus sebagai bukti bahwa dia manusia biasa dan sama sekali bukan Tuhan. Maka pantas sekali jika dia tidak bisa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat yang menimpa dirinya maupun orang lain. Yesus juga tidak tahu hal yang ghaib, sebab dia bukan Tuhan.

Wallahu a''lam bishshawab

Tidak ada komentar: