Cari Di Blog Ini

Jumat, 16 Desember 2011

Melongok Bitung, Kota 1001 Gereja dan Pusat Kristenisasi se-Asia Tenggara


BITUNG (voa-islam.com) – Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Banyak penduduk Kota Bitung yang berasal dari suku Sangir, sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung merupakan kota industri, khususnya industri perikanan. Itulah sebabnya kota ini disebut dengan Kota Cakalang.

Dalam catatan sejarah, disebutkan pada tahun 1940-an para pengusaha perikanan di laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan pelabuhan Kema yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa. Padahal, Pelabuhan Kema dulunya merupakan pelabuhan perdagangan. Menurut pandangan mereka, Bitunglah yang lebih strategis.
Di samping itu, kota ini juga memiliki Pulau Lembeh, salah satu pulau terbesar di Sulawesi Utara. Pulau ini berfungsi sebagai penahan ombak alamiah yang dapat melindungi pelabuhan Bitung sepanjang tahun dari terpaan angin dan gelombang besar.
Konon, Amerika tertarik menjadikan pulau yang terletak 1 mil dari pelabuhan Bitung ini sebagai pelabuhan kapal perangnya. Amerika mengutus Vincent A Lacelly, seorang konsultan di bidang kelautan, membuat kesepakatan dengan mantan Walikota Bitung, Milton Kansil untuk membangun pelabuhan bagi kapal-kapal perang Amerika.
...Hampir semua sektor Bitung dikuasai umat Kristen, sehingga perkembangan Islam sangat menyedihkan...

fankinet: Ayo Bantu Tebar 1000 Seragam Muslimah Berjilbab di Bitung, Kota 1001 Gereja

fankinet: Ayo Bantu Tebar 1000 Seragam Muslimah Berjilbab di Bitung, Kota 1001 Gereja

Ayo Bantu Tebar 1000 Seragam Muslimah Berjilbab di Bitung, Kota 1001 Gereja


By: Rio Efendi Turipno, A.Ma, Par., S.Psi

Koordinator Forum Konsultasi Pelajar Muslim Indonesia (FKPMI)
Jilbab adalah tanda ketundukan seorang muslimah kepada Rabbnya, Allah Yang Maha Menciptakan dan Mengatur, termasuk dalam syariat berpakaian seorang muslimah.
Bitung merupakan salah satu kota yang terletak di propinsi Sulawesi Utara, kota ini biasa di sebut dengan kota Cakalang, karena industri perikanan sangat medominasi di daerah ini. Namun disisi lain Bitung bisa juga disebut dengan istilah “Kota 1001 Gereja.” Terang saja, selain gereja menjamur di mana-mana, sebelum memasuki kota Bitung dari arah sebelah kiri tepat diatas bukit Kabupaten Minahasa Utara, kita akan melihat Menorah (kandil) yang menjadi simbol Yahudi, berdiri dengan megah setinggi 20 meter ditempat ini. Simbol ini menunjukkan hubungan erat Kristen-Yahudi di tanah To’ar Lumimuut ini.
Itulah sebabnya Kristenisasi dan Westernisasi di daerah ini dan sekitarnya sangat merajalela, sehingga sangat sulit untuk membangun Masjid atau Musholah-musholah (tempat umat Islam melaksanakan shalat). Yang menjadi sasaran utama mereka adalah para siswa, karena selain mudah didekati, mereka juga masih gampang dibodohi.
Derasnya arus Kristenisasi dan Westernisasi di kota Bitung, ternyata tidak menyurutkan semangat beragama bagi para siswa-siswi yang bersekolah di kota 1001 gereja itu. Kesadaran akan pentingnya menutupi aurat mulai menjamur dibeberapa wilayah Sulawesi Utara. Terutama di Kota Bitung (Sulawesi Utara) yang berpenduduk Muslim 40%, dimana kesadaran berjilbab semakin terasa di sekolah-sekolah menengah atas (SMA) dan Kejuruan (SMK).