Cari Di Blog Ini

Sabtu, 18 Februari 2012

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DAN SITI AISYAH V

HUJAH KE-20 - KEMAHIRAN DALAM SASTERA, ILMU SALASILAH DAN SEJARAH SEBELUM ISLAM
Waliuddin Al-Khateeb, penulis Mishkath menulis:
"Riwayat 'Aisyah ra adalah seorang wanita yang faqih, alim, fasih, dan fazilah. Beliau paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw Beliau ra sangat mahir dalam sejarah peperangan dan syair-syair Arab (sebelum kedatangan Islam )."(' Mishkat ', m / s 612)

Keponakannya Urwah ra menjelaskan bahwa beliau tidak pernah menemukan seseorang yang lebih mahir dari riwayat 'Aisyah ra di dalam bidang tafsir al-Qur'an, ilmu Fara'id, hukum halal-haram, hukum fiqah, syair, kedokteran, sejarah Arab dan ilmu salasilah. ('Al-Bidayah wan-Nihayah', Jilid VIII, m / s 92)

'Atha bin Abi Rabah mengatakan bahwa Ummul Mu'minin ra adalah seorang anggota fiqah yang paling hebat, seorang ulama' yang paling tinggi pengetahuannya dan seorang pemikir yang paling tinggi tingkat pemikirannya. ('Al-Bidayah wan-Nihayah', Jilid VIII, m / s 92)

Abu Musa Ashaari ra berkata "Ketika kami, para sahabat mengalami kesulitan dalam memahami hadits nabi, kami akan mendapatkan solusi yang mudah dari beliau" ('Tirmizi', 'Al-Bidayah wan-Nihayah)

Abul Zinad menceritakan bahwa ia belum pernah melihat seorang pria yang lebih mahir dalam syair dibandingkan Urwah. Ia telah bertanya kepada Urwah, "Bagaimana Anda bisa menjadi seorang yang sangat hebat dalam syair?" Urwah telah menjawab bahwa beliau mewarisinya dari ibu saudaranya Aishah ra; dan menambahkan, saat terjadi apapun peristiwa, beliau ('Aishah ra) akan melafazkan secara spontan serangkap syair yang menggambarkan kondisi itu.

Musa bin Thalhah menceritakan bahwa beliau tidak pernah menemukan seseorang yang lebih petah berbicara dari Aishah ra Urwah ra berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Ummul Mu'minin ra, "Wahai ibu saudaraku! Saya tidak heran bagaimana Anda menjadi seorang yang faqih, karena Anda adalah istri Rasulullah saw dan anak perempuan ke Abu Bakar Saya juga tidak heran karena Anda dapat mengingat syair dan mahir tentang sejarah karena Anda adalah anak ke Abu Bakar, orang yang paling alim. Akan tetapi saya heran dengan pengetahuan Anda yang mendalam dalam medis, dari mana Anda mempelajarinya? "Ummul Mu'minin ra menepuk bahu Urwah dan berkata," Wahai Urwah! Rasulullah menderita sakit di hari-hari terakhir kehidupannya, dan banyak utusan yang datang melihatnya dari setiap ceruk, dan mereka mecadangkan obat untuknya saw, dan saya memberikan obat kepadanya menurut rekomendasi tersebut.

Untuk mencapai efisiensi di dalam kesusateraan Arab, syair, ilmu salasilah dan sejarah Arab, membutuhkan waktu yang lama dan seorang pelajar harus cukup berumur untuk memahami dan mahal ilmu tersebut. Dan kita tahu bahwa ilmu silsilah dan sejarah Arab adalah topik yang membosankan.

Berdasarkan riwayat Hisham, beliau ('Aishah) masih lagi seorang anak berumur delapan tahun, saat terjadi peristiwa Hijrah.Abu Bakar, meninggalkan keluarganya di Mekah dan berhijrah ke Madinah. Setelah beberapa bulan, beliau membawa keluarganya (melalui sahabatnya). Ia membawa keluarganya datang ke Madinah, dan riwayat 'Aishah mulai tinggal bersama suaminya Rasulullah setelah beberapa hari tiba di Madinah. Dalam periode yang begitu singkat dia tidak akan mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari ayahnya.

Di Madinah, aktivitas Rasulullah saw adalah amat berbeda dibandingkan saat berada di Mekah. Di sini beliau mengajarkan al-Qur'an, shalat dan puasa, dan menyebarkan Islam ke wilayah-wilayah.luar. Lingkungan ini tidak berhubungan langsung dengan ilmu salasilah, ilmu sejarah dan syair. Riwayat 'Aishah tidak mungkin dapat mencapai keterampilan dengan memahami dan menyesuaikan syair-syair melainkan beliau telah melalui masa yang agak panjang untuk mengamati dan mempelajari syair. Beliau telah menghafal rangkap-rangkap syair Arab yang terbaik yang akan diungkapkan sesuai dengan kondisi. Ia juga telah memahami dengan mendalam rangkap-rangkap prosa. Hadis yang disebutkan oleh Ummu Zar'i, yang diriwayatkan dalam 'Muslim', merupakan karya agung sastranya.
 
Dengan itu, bisa disimpulkan bahwa Ummul Mu'minin ra adalah merupakan seorang wanita yang dewasa sebelum pernikahannya. Beliau telah memperoleh keterampilan ini baik dengan belajar atau memerhati ayahnya. Disebabkan oleh daya ingat dan kemampuan yang luar biasa, beliau telah mencapai kecemerlangan di dalam ilmu salasilah Arab, juga keterampilan yang tinggi di dalam syair dan sejarah.

Riwayat 'Aisyah ra berkata: "Suatu hari, Rasulullah sedang memperbaiki sepatunya dan saya memperhatikannya. Dengan melemparkan pandangannya ke arah saya, beliau bertanya, "Kenapa? 

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DAN SITI AISYAH IV

HUJAH KE-12 - AISHAH RA LEBIH MUDA 10 TAHUN DARI kakaknya ASMA, DAN SAAT PERISTIWA HIJRAH ASMA RA BERUMUR 27 ATAU 28 TAHUN
Anggota hadits dan sejarawan sepakat bahwa Ummul Mu'minin 'Aishah ra adalah sepuluh tahun lebih muda dari kakaknya Asma' ra, dan Asma 'ra meninggal dunia sewaktu berumur 100 tahun pada tahun 73 H. Ini menunjukkan Asma 'ra berusia 27 atau 28 tahun saat peristiwa Hijrah. Bila sepuluh tahun ditolak dari 28, umur Ummul Mu'minin ra menjadi 18 tahun ketika peristiwa Hijrah, dan jika 'Aishah ra mulai hidup bersama-sama Rasulullah saw di tahun 1 H umurnya adalah 19 tahun, dan jika mereka tinggal bersama di tahun 2 H umurnya menjadi 20 tahun.

Wali al-Din bin Al-Khatib menulis di dalam bukunya 'Al-Ikmal fi Asma' al-Rijal 'sebagaimana berikut: "Asma' ra adalah ibu kepada Abdullah bin Zubair. Ia masuk Islam di awal awal Islam di Mekah. Hadits beliau merupakan orang ke delapan belas memeluk Islam. Ia sepuluh tahun tua dari adiknya, 'Aishah. Dia meninggal sepuluh hari setelah kematian anaknya. Ada juga pendapat mengatakan bahwa setelah 20 hari Ibn Zubair diturunkan dari gantungan, beliau (Asma 'ra) genap umurnya 100 tahun, dan perstiwa ini terjadi di Mekkah pada tahun 73 H "(Mishkat, m / s 556)

Hafiz Ibn Hajar menulis di dalam 'Taqrib-ul-Tahzib':
"Asma ra hidup selama 100 tahun dan meninggal pada tahun 73 atau 74 H." (Taqrib-ul-Tahzib, m / s 565)
Hafiz Ibn Kathir menulis di dalam kitab sejarahnya yang terkenal, 'Al-Bidayah-wa al-Nihayah': "Adik kepada Asma 'adalah' Aishah ra, ayahnya adalah Abu Bakar As-Siddiq ra, kakeknya adalah Abu Qahafah ra, anaknya adalah Abdullah ra, dan suaminya adalah Zubair ra, dan kesemuanya adalah merupakan sahabat ra "

Asma 'ra, bersama-sama anaknya Abdullah dan suaminya, bergabung Perang Yarmuk. Ia lebih tua sepuluh tahun dari adiknya 'Aishah ra

Ia menyaksikan pembunuhan anaknya, Abdullah bin Zubair ra, yang menyedihkan beberapa hari sebelum kematiannya (di tahun 73 H). Setelah lima hari kejadian ini terjadi, menurut beberapa pendapat mengatakan 'setelah sepuluh hari' sementara pendapat yang lainnya mengatakan 'setelah lebih dari 20 hari', dan beberapa pendapat lagi mengatakan 'setelah 100 hari', Asma 'ra meninggal dunia. Suatu yang dimaklumi semua bahwa ia berumur 100 tahun saat kematiannya.Tidak satupun giginya tanggal malah tidak ada apapun kekurangan pada ingatannya. (Al-Bidayah-wan-Nihayah Jilid VIII, m / s 346)

Begitu juga az-Zahabi telah menulis di dalam bukunya 'Siyar-A' lam al-Nubala '. Beliau mengatakan:
"Asma 'ra binti Abu Bakar adalah sekitar sepuluh tahun lebih tua dari' Aisyah ra" (Siyar-A'lam Al-Nubala, Jilid II, m / s 208)

Abdurrahman bin Abi Zinad mengatakan bahwa Asma 'ra adalah sepuluh tahun lebih tua dari' Aisyah ra. Urwah juga mengatakan bahwa Asma 'ra wafat saat berumur 100 tahun. (Siyar-A'lam Al-Nubala, Jilid II, m / s 213)

Hafiz az-Zahabi, Hafiz Ibn Kathir dan Wali al-Din Al-Khatib adalah dikenal sebagai ulama hadits. Tokoh-tokoh ini juga adalah sejarawan dan ulama hadis (muhaddis) yang terkenal dalam ilmu Rijal (biografi perawi). Mereka mengatakan Ummul Mu'minin Aishah raialah sepuluh tahun lebih muda dari Asma 'ra Berdasarkan fakta bahwa umur Asma' adalah 100 tahun saat meninggal, kita dapati umur Ummul Mu'minin adalah 16 tahun saat menikah dan 19 tahun saat mulai hidup bersama dengan Rasulullah sawra Sekali lagi terbukti bahwa angka '10 'telah digugurkan oleh Hisham di dalam riwayatnya, dan beliau telah tersalah bila menyebut hanya satu angka yaitu '6' dan hal yang serupa bila menyebut angka '9 '. Jika riwayat Hisham adalah benar umur Asma 'ra menjadi kurang sebanyak sepuluh tahun.

HUJAH KE-13 - AHLI SEJARAH AT-Tabari MENGATAKAN AISHAH RA LAHIR DI ZAMAN Jahilliyah (SEBELUM KERASULAN)

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DAN SITI AISYAH III

HUJAH KETUJUH - AISHAH RA MASIH INGAT AYAT AL-QURAN YANG DITURUNKAN DI TAHUN EMPAT KERASULAN
Marilah kita membahas satu lagi hadis dari kitab Saheh Bukhari, di mana Imam Bukhari telah memasukkannya dalam 'Kitabul Tafsir' sebagaimana berikut:
'Ummul Mu'minin' Aishah ra berkomentar bahwa ketika ayat al-Qur'an berikut diturunkan,
"(Bukan kekalahan itu saja) bahkan hari Qiamat adalah hari yang dijanjikan kepada mereka (untuk menerima balasan yang sepenuh-penuhya). Dan (siksaan) hari kiamat itu amat dahsyat dan amat pahit. "(Surah al-Qamar, ayat 46),
"Saya masih anak-anak yang bermain ke sana ke mari."
Surah al-Qamar ini telah diturunkan berhubung dengan kejadian 'Shaqqul Qamar' (Peristiwa Nabi saw membelah bulan).Para penafsir al-Qur'an telah menjelaskan bahwa surat ini diturunkan pada tahun ke-4 kenabian, dan Ummul Mu'minin 'Aishah ra ketika itu adalah seorang anak yang selalu bermain ke hulu dan ke hilir.

Pada pandangan kami, riwayat ini bertentangan dengan riwayat Hisham. Ini karena, dalam riwayat Hisham, Ummul Mu'minin ra telah dilahirkan pada tahun ke-5 kenabian dan ini diterima oleh ulama kita. Kalau begitu Ummul Mu'minin ra telah mempelajari ayat ini sebelum beliau dilahirkan, dan ia juga telah biasa memainkan ke hulu-hilir di sekitar Mekah sebelum kelahirannya .... Alangkah peliknya!! Oleh itu, kita harus memilih salah satu di antara dua kemungkinan yaitu:

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DAN SITI AISYAH II

HUJAH PERTAMA - BERTENTANGAN DENGAN FITRAH MANUSIA
Riwayat ini bertentangan dengan pengalaman dan fitrah manusia. Adalah mustahil ia dilakukan oleh Nabi saw dan ia sebenarnya tidak pernah terjadi. Jika peristiwa sedemikian pernah terjadi, maka musuh-musuh Islam dan juga musuh-musuh Nabi Muhammad saw pada waktu itu sudah tentu telah mengambil kesempatan untuk mempermainkan dan menghina beliau Dan, bila apa-apa serangan terhadap pribadi Rasulullah saw oleh musuh-musuh Islam pada waktu itu, ia membuktikan bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi. Jika tidak, ia adalah kesempatan emas bagi musuh Islam untuk menyerang Islam dan rasulnya.
Pastilah riwayat ini adalah tidak benar. Sumber utama riwayat ini adalah Hisham dan perawi-perawi yang menukilkan darinya; oleh itu keraguan berkisar hanya sekitar Hisham.

HUJAH KEDUA - BERTENTANGAN DENGAN AKAL YANG WARAS

Suatu riwayat yang bertentangan dengan akal adalah palsu dan dongeng. Ibnu Jauzi, salah satu nama besar dalam lapangan pengkritikan hadits, adalah orang yang bertanggung jawab memperkenalkan prinsip ini. Riwayat oleh Hisham ini adalah bertentangan dengan akal dan akal yang waras tidak dapat menerimanya. Apa sudah jadi dengan kewarasan dan kebijaksanaan kita? Amat aneh bila kita dapati tidak banyak cendekiawan yang baik menolak atau meragukan riwayat ini.

HUJAH KETIGA - TIADA CONTOH DITEMUI DI NEGERI ARAB ATAU DI NEGERI-NEGERI PANAS

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW DAN SITI AISYAH I

Seringkali para penghujat Islam dan misionaris memperolok-olok tentang usia siti aisyah dan Nabi Muhammad saw.

dan olok-olokan tersebut membuat tuduhan-tuduhan keji kepada nabi Muhammad saw ..
dasar yang membuat olok-olokan ada pada usia siti Aisyah .. yang ada dibeberapa hadist
maka dalam hal ini perlu sekali memberikan jawaban tentang persoalan ini ..

hampir semua situs internet memakai referensi terjemahan Hadits dalam bahasa Inggris oleh Muhsin Khan, umumnya diambil dari situs http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/ yang tidak menyebutkan seluruh pijat-pijatan periwayatnya, disamping adanya salah cetak.

Kalau saya jadi Anda, saya akan mempelajari referensi-referensi keagamaan seperti ini dalam bahasa originalnya dan jika Anda bisa membaca tulisan Arab, kitab hadits dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Muhsin Khan baik pada website maupun pada kitab Shahih Bukhari, Dar ul Arabia Beirut, Book 7 page 50 anda akan menemukan bahwa dari semua narasi pada 8 riwayat (5 Bukhari dan 3 Muslim + 1 Sunan Abu Dawud) yang menceritakan Aisyah menikah ketika berumur 6 tahun semua sumbernya berasal dari 'Urwah, yang mengatakan bahwa cerita itu disampaikan oleh 'Aisyah RA.

Dibawah ini adalah urut-urutan narator