Cari Di Blog Ini

Rabu, 25 Juli 2012

"Tidak ada tradisi persekusi agama dalam dunia Islam"

-Karen Armstrong, Holy War-

... Sejarah masyarakat kristen barat mencatat, pernah membantai kaum HERETIC, penganut kristen yang memiliki kepercayaan berbeda dengan kepercayaan resmi gereja.

Mereka tidak diberikan hak hidup dan harus dibasmi. Bahkan penggunaan jenis hukuman yang sangat kejam seperti penyiksaan fisik dan pembakaran hidup2 dilegalkan pihak gereja dan pemerintah yang berkuasa.

Pada masa itu siapapun yang dianggap sebagai HERETIC berarti hukuman MATI sudah jatuh kepadanya. Orang itu ditangkap, dibawa ke makamah inkuisisi yang memiliki wewenang untuk menyelidiki, menangkap, menahan, menyiksa, bahkan membasmi kaum HERETIC. Inilah salah satu konsep yang menyumbang banyaknya PERSEKUSI terhadap YAHUDI, ISLAM dan berbagai kelompok lain yang bertentangan dengan Kristen dalam sejarah kristen Eropa.

Di Indonesia sistem ini terjadi di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh seorang katolik fanatik Raymond Pierre Paul Westerling. Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) yaitu suatu unit pasukan khusus kompeni yang dikirim dari Jakarta untuk menumpas pejuang Muslim di daerah Sulawesi Selatan yang menelan korban umat muslim ± 40.000 jiwa termasuk lansia dan anak2.

Sasarannya adalah desa Batua serta beberapa desa kecil di sebelah timur Makassar, Polobangkeng yang terletak di selatan Makassar, Gowa, pasar di Parepare dan dilanjuntukan di Madello, Abbokongeng, Padakkalawa, satu desa tak dikenal, Enrekang, Talabangi, Soppeng, Barru, Malimpung, dan Suppa, Tanete, Taraweang dan Bornong-Bornong. Kemudian juga di Mandar, Kulo, Amparita dan Maroangin, dan yang paling besar korban jiwa adalah desa Galung Lombok.

Berapa jumlah korban umat muslim yang dibantai Westerling penganut katolik? Tahun 1947, delegasi Republik Indonesia menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, korban pembantaian terhadap penduduk, yang dilakukan oleh Kapten Raymond Westerling sejak bulan Desember 1946 di Sulawesi Selatan mencapai 40.000 jiwa.

Di Eropa, makamah iskuisisi berprinsip, lebih baik menghukum seribu orang yang tidak bersalah terhadap gereja daripada lengah sehingga membiarkan lolos walaupun hanya seorang yang tidak setia kepada gereja.

Raja Phillipus 2 dari Spanyol membantai 12.000.000 manusia karena meninggalkan katolik dan masuk Protestan. Night of Saint Bartholomeuz atau MALAM PERNIKAHAN BERDARAH di Pariss lebih dari 10.000 mayat warga bukan katolik bergelimpangan. Tahun 1415 M di Spanyol 31.000 orang dibakar. Tahun 1546 di Munster, Belanda, 30.000 orang yang DIHUKUM MATI karena menolak KETUHANAN YESUS. Pada tahun 1568 M di Nederland ribuan pria dan wanita tubuhnya dipotong-potong.

Inilah daftar ilmuan, pemuka/tokoh masyarakat yang menjadi korban kekejian ajaran "Kasih" sepanjang sejarah:

Rabu, 18 Juli 2012

Kisah Abdurrahman Al-Ghafiqi (Panglima Perang di Balath Syuhada)

copas dari
Maulana Djibril

Seorang sastrawan Inggris, Southy, menuliskan tentang pasukan Islam yang menyerbu daratan Eropa setelah menguasai Andalusia, dia berkata:

“Banyaknya pasukan tidak terhitung... jumlahnya, ada yang dari suku Arab Barbar, Romawi, Persia, Qibti, Tartar,…semua berkumpul di bawah satu panji, disatukan oleh panglima yang agung. Kekuatannya tangguh, semangatnya bergelora seperti api dan rasa persaudaraannya begitu mengagumkan, tak membeda-bedakan sesama manusia.

Dalam jiwa pemimpin dan yang dipimpin tertanam tekad yang bulat untuk berjuang. Mereka optimis akan kekuatannya yang tak terkalahkan, dan yakin bahwa pasukannya tak akan menemukan kesulitan. Optimis bahwa setiap langkah akan diikuti oleh kemenangan. Mereka terus maju dan maju hingga dunia Barat takluk pada dunia Timur, tertunduk menghormati nama Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Orang-orang dari kutub yang penuh dengan pegunungan es yang dingin membeku datang jauh-jauh untuk melaksanakan haji. Melintasi sahara dengan kaki talanjang dengan penuh iman, berjalan di gurun pasir yang panas di Arab, berdiri di atas terjalnya bebatuan di Makkah.”

Memang, apa yang Anda katakan tidak jauh dari kenyataan. Khayalannya pun tidak meleset. Prajurit yang dipimpin oleh para mujahidin itu memang ingin membebaskan nenek moyang Anda dari kegelapan jahiliyah, seperti yang Anda sebutkan.

Ikut serta dalam pasukan tersebut orang-orang Arab yang perkasa. Allah telah membangkitkan mereka dan membimbing mereka untuk mendatangi kalian dari Syam, Hijaz, Najd, Yaman dan pelosok-pelosok jazirah Arab, menggulung segala sesuatu laksana badai. Mereka disertai pula oleh orang-orang Barbar yang bangga akan keislamannya, yang turun dari pegunungan Atlas, menyapu bagaikan air bah. Juga orang-orang Persia, yang telah terlepas dari belenggu paganisme kaisar-kaisarnya dan masuk ke dalam agama tauhid, jalan yang lurus. Tak ketinggalan pula orang-orang Romawi, pembelot menurutmu, memang mereka membelot dari kezhaliman dan kegelapan menuju cahaya terangnya langit dan bumi dan menerima hidayah menuju agama yang suci. Kemudian orang-orang Qibti, yang bebas dari perbudakan dan belenggu yang mencekik leher, beralih kepada kehidupan yang bebas merderka di bawah panji Islam, kembali suci seperti saat dilahirkan ibunya.

Tepat sekali, memang pasukan pimpinan Abdurrahman Al-Ghafiqi maupun para penghulunnya datang untuk melepaskan nenek moyang kalian dari belenggu jahiliyah. Di antara mereka ada yang berkulit putih, hitam, Arab, dan Ajam (non-Arab). Tapi mereka bersatu dalam Islam. Nikmat Allah menjadikan mereka bersaudara. Semangat mereka seperti yang engkau sebutkan adalah untuk memasukkan orang-orang Eropa ke dalam agama Allah sebagaimana orang-orang di belahan bumi bagian Timur dan Afrika. Sehingga umat manusia seluruhnya tunduk kepada Allah, pencipta alam semesta.

Selasa, 17 Juli 2012

Tafsir Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi
Semua surat dalam al-Qur’an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah ta’ala dengan kehendak dan kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari sebagian yang lain. Surat yang paling agung adalah surat al-Fatihah, sedangkan ayat yang paling agung adalah ayat kursi, yaitu di surat Al-Baqarah, ayat 255. Yang akan kita pelajari bersama dalam kesempatan ini adalah ayat kursi.

Ubay bin Ka’b radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Wahai Abul Mundzir (gelar kunyah Ubay), tahukah engkau ayat mana di kitab Allah yang paling agung?”

Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”

Beliau berkata, “Wahai Abul Mundzir, Tahukah engkau ayat mana di kitab Allah yang paling agung?”

Aku pun menjawab,
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Maka beliau memukul dadaku dan berkata, “Demi Allah, selamat atas ilmu (yang diberikan Allah kepadamu) wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim no. 810)

Dalam kisah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan setan yang mencuri harta zakat, disebutkan bahwa setan tersebut berkata,

Fathu Makkah: Pelajaran dari Penaklukan Kota Mekkah

Episode berikutnya dalam sejarah kemenangan kaum muslimin di bawah bimbingan kenabian yang terjadi di bulan Ramadhan adalah Fathu Makkah (penaklukan kota Mekkah). Peristiwa ini terjadi pada tahun delapan Hijriyah. Dengan peristiwa ini, Allah menyelamatkan kota Makkah dari belenggu kesyirikan dan kedhaliman, menjadi kota bernafaskan Islam, dengan ruh tauhid dan sunnah. Dengan peristiwa ini, Allah mengubah kota Makkah yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan menjadi kota yang merupakan lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah ta’ala.

Sebab Terjadinya Fathu Makkah
Diawali dari perjanjian damai antara kaum muslimin Madinah dengan orang musyrikin Quraisy yang ditandatangani pada nota kesepakatan Shulh Hudaibiyah pada tahun 6 Hijriyah. Termasuk diantara nota perjanjian adalah siapa saja diizinkan untuk bergabung dengan salah satu kubu, baik kubu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan kaum muslimin Madinah atau kubu orang kafir Quraisy Makkah. Maka, bergabunglah suku Khuza’ah di kubu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan suku Bakr bergabung di kubu orang kafir Quraisy. Padahal, dulu di zaman Jahiliyah, terjadi pertumpahan darah antara dua suku ini dan saling bermusuhan. Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, masing-masing suku melakukan gencatan senjata. 

Namun, secara licik, Bani Bakr menggunakan kesempatan ini melakukan balas dendam kepada suku Khuza’ah. Bani Bakr melakukan serangan mendadak di malam hari pada Bani Khuza’ah ketika mereka sedang di mata air mereka. Secara diam-diam, orang kafir Quraisy mengirimkan bantuan personil dan senjata pada Bani Bakr. Akhirnya, datanglah beberapa orang diantara suku Khuza’ah menghadap Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di Madinah. Mereka mengabarkan tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh orang kafir Quraisy dan Bani Bakr.

Karena merasa bahwa dirinya telah melanggar perjanjian, orang kafir Quraisy pun mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbarui isi perjanjian. Sesampainya di Madinah, dia memberikan penjelasan panjang lebar kepada Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, namun beliau tidak menanggapinya dan tidak memperdulikannya. Akhirnya Abu Sufyan menemui Abu Bakar dan Umar radliallahu ‘anhuma agar mereka memberikan bantuan untuk membujuk Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Namun usahanya ini gagal. 

Terakhir kalinya, dia menemui Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu agar memberikan pertolongan kepadanya di hadapan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Untuk kesekian kalinya, Ali pun menolak permintaan Abu Sufyan. Dunia terasa sempit bagi Abu Sufyan, dia pun terus memelas agar diberi solusi. 

Kemudian, Ali memberikan saran, “Demi Allah, aku tidak mengetahui sedikit pun solusi yang bermanfaat bagimu. Akan tetapi, bukankah Engkau seorang pemimpin Bani Kinanah? Maka, bangkitlah dan mintalah sendiri perlindungan kepada orang-orang. Kemudian, kembalilah ke daerahmu.”

Abu Sufyan berkata,
“Apakah menurutmu ini akan bermanfaat bagiku?”

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin


MUQADDIMAH
Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam Jum’at, ketika mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting. Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya).
Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis melarang atau mengharamkan membaca surat Yasin.
Sebagaimana surat-surat Al-Qur’an yang lain, surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.
Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta mengamalkannya.

KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG FADHILAH SURAT YASIN

Kamis, 12 Juli 2012

Daun Reundeu mampu menghambat mikroba patogen




BOGOR (bisnis-jabar.com): Di alam ini, banyak terdapat mikroba yang bersifat patogen. Mikroba patogen ini berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Mikroba yang bersifat patogen antara lain enteropatogenik Escherichia coli (EPEC), Staphylococcus aureus, Candida tropicalis, dan Candida albicans.
Untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba patogen tersebut dapat digunakan antimikrob. Antimikrob dapat diproduksi oleh organisme tertentu yang dapat meningkatkan pertahanan diri organisme tersebut.

Reundeu (Staurogyne longata) merupakan salah satu tanaman yang daunnya dikonsumsi sebagai lalapan. Lalapan sangat baik untuk kesehatan karena kandungan gizi dan vitamin tidak berkurang serta tidak rusak oleh proses memasak.

Selain itu, berbagai jenis mikroflora terdapat pada sayuran mentah tersebut. Meskipun telah dilakukan pencucian sebelum dikonsumsi, bakteri epifit masih tertinggal pada lalapan. Bakteri epifit yang menghuni di sekitar permukaan daun disebut bakteri filosfer.

Debie Rizqoh, mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) IPB bersama empat rekannya Rina Nurlia Wati, Fery Santosa, Nita Ratna Sari, dan Rianita Hasanah melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh bakteri filosfer reundeu terhadap berbagai mikroba patogen, baru-baru ini.

Penelitian ini menggunakan beberapa metode standar untuk beberapa uji dan juga identifikasi. Metode yang telah dilakukan antara lain mengisolasi bakteri dari sampel daun utuh dengan metode cawan sebar (spread plate method). Setelah mendapatkan isolat murni, dilakukan uji Gram dan uji antimikrob untuk mengetahui senyawa antibakteri yang dihasilkannya.

Penelitian ini juga menguji aktivitas patogen dengan menggunakan satu media. Setelah itu konsentrasi penghambatan ditentukan dengan metode Minimum Inhibitory Concentration (MIC).  Lalu bakteri diidentifikasi dengan analisis molekuler dari amplifikasi gen pengkode 16s rRNA, sequencing, analisis bioinformatik dan pembuatan pohon filogenetik.

Dari hasil penelitian ini, kata Debie, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bakteri filosfer reundeu yang memiliki kemampuan menghasilkan senyawa antimikrob dan menghambat empat mikroba patogen yaitu Escherichia coli, Staphylococcous aureus, Candida tropicalis, dan Candida albicans.

Spesies bakteri filosfer reundeu yang menghasilkan antimikrob antara lain Klebsiella pneumoniae, Bacillus subtilis, Pseudomonas stutzeri, dan Bacillus sp.

“Hasil penelitian ini masih belum bisa langsung diaplikasikan ke masyarakat, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Meskipun dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa pada daun reundeu mengandung bakteri filosfer penghasil senyawa antimikrob, tetapi masyarakat harus tetap waspada dalam mengkonsumsi lalapan karena terdapat juga bakteri patogen yang hidup,” kata Debie bersama Dosen Pendamping, Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si.(fsi)