Cari Di Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2011

Dua Timur dan Dua Barat - QS Ar Rahman ayat 17

Bismillahirrahmaanirrahim...
Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh...

Al-Quran surah Ar Rahman ayat ke 17, yang tafsir Indonesia nya kami dapatkan dalam dua versi berdasarkan waktu terjadinya tafsir:

-------------------------------------------------------------------------------------

Pentafsir: Bachtiar Surin (penanggung jawab), M. Said dan Zainuddin Sulaiman (anggota)
Penerbit: Firma "Sumatra"
Pentashih: Lajnah Pentashih Departemen Agama Republik Indonesia
Tahun: 1978

QS Ar Rahman : 17
Tuhan kedua tempat terbitnya matahari dan Tuhan kedua tempat terbenamnya.

Penjelasan:
Maksudnya, musim panas dan musim dingin.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pentafsir: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran
Penerbit: CV. Penerbit Diponegoro
Pentashih: Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran
Tahun: 2008 Cetakan ke 10

QS Ar Rahman :17
Tuhan (yang Memelihara) dua timur dan Tuhan (yang Memelihara) dua barat."

Penjelasan Ayat:
Tempat terbit dan terbenam matahari pada musim panas dan pada musim dingin.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pembahas: Ali Maimi, Arie Dabo Qurniawan.
Tahun: 2010

PEMBAHASAN AKAN PENJELASAN TERDAHULU

Dari kedua penjelasan dua penerbit, memang benar adanya bahwa titik simpang jalur relatif matahari terhadap equator bumi adalah sekitar 23,44 derajat ke utara dan 23,44 derajat ke selatan. Ini disebabkan oleh adanya axial tilt (simpangan sumbu) dari bumi sekitar 23,44 derajat dari arah orbital revolusi nya terhadap matahari. Dan ini pula yang menyebabkan adanya musim panas di Utara bersamaan dengan musim dingin di belahan Selatan, dan begitu pula sebaliknya. Perbedaan sekitar 46,88 derajat ini lah yang dijadikan penjelasan adanya dua timur dan dua barat.


Simpangan Sumbu Rotasi Bumi
(Earth Axial Tilt)


PEMBAHASAN BERDASAR ANALISA SAAT INI

Jika kita liat lebih jauh lagi, kami menemukan bahwa ayat ini sebenarnya telah menjelaskan bahwa:

"Bumi itu Bulat"

Sangat spektakuler sepertinya jika ayat tersebut dikorelasikan dengan fakta bahwa "Bumi itu Bulat", tetapi memang begitu keadaanya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui Rasulullah menuliskan Al Quran di ayat ini mengenai penjelasan bahwa bumi itu adalah bulat, dimana arah Timur dan arah Barat keduanya adalah arah yang sangat relatif.

Fakta bahwa bumi ini bulat ditemukan oleh Christopher Columbus pada abad ke 15 (9 abad setelah Al Quran diturunkan ke Bumi). Dimana Columbus melakukan ekspedisi ke arah barat untuk mencapai tempat yang dikatakan di dalam peta itu posisinya adalah di arah timur. Dan di akhir ekspedisinya saat dia menemukan tempat yang dimaksud, akhirnya disimpulkan bahwa tidak ada posisi paling timur atau paling barat dalam bumi ini.

Lalu apa korelasi antara "Bumi itu Bulat" dengan "Dua Timur dan Dua Barat"?
Jawaban nya ialah jika dan hanya jika "Bumi itu Bulat" maka paling tidak "Timur akan menjadi Dua" dan "Barat akan menjadi Dua".

Kembali dari awal, kita bayangkan saja begitu disebutkan bahwa ada Dua Timur dan Dua Barat, maka pastinya salah satu dari "Timur dan Barat" itu adalah arah yang dimiliki kita, manusia di Indonesia...maka "Timur dan Barat" satunya lagi ada dimana?

Nah "Timur dan Barat" satunya lagi adalah arah yang dimiliki oleh manusia di daerah lain, daerah manakah itu?

Kita andaikan yang termudah, yaitu jika kita hidup di Pontianak (Indonesia) dimana letak secara relatif terhadap Greenwich adalah (0 deg Equator : 109 deg Bujur Timur), maka letak posisi yang tepat berseberangan adalah satu titik di provinsi Vaupes (Colombia) dengan letak relatif (0 deg Equator : 71 deg Bujur Barat).

Jika kita melihat Bumi dari arah Utara maka bentuk Bumi dan posisi Pontianak dan Vaupes adalah sebagai berikut:


Posisi Matahari Relatif terhadap Bumi.
Dari dua tempat yang tepat berseberangan maka Matahari dilihat pada posisi Barat sekaligus Timur.


Posisi dari Tempat yang Berseberangan di Bumi.
Timur Pontianak sama dengan Barat Vaupes, dan begitu pula sebaliknya.


Dari kedua ilustrasi di atas kita bisa menyimpulkan:

1. Jika Matahari terbit di satu tempat berarti di saat yang sama maka matahari terbenam di tempat yang lainnya, dan begitu pula sebaliknya.

2. Timur di satu tempat berarti Barat di tempat lainnya, dan begitu pula sebaliknya.

3. Maka terdapatlah Dua Timur dan Dua Barat, karena "Bumi itu Bulat"

Dan juga satu yang kita sebagai manusia yang ber Hablumminannas harus mengerti, jika kita bertemu dengan manusia lain, maka Timur kita belum tentu adalah Timur dia, dan Barat kita belum tentu adalah Barat dia. Maka carilah arah yang sama...

Jika bertemu dengan saudara yang berlainan Aqidah, carilah Utara ataupun Selatan yang selalu sama di manapun di muka Bumi, jangan berkelahi masalah Timur dan Barat.

Dan jelas...

Jika bertemu dengan saudara yang se Aqidah, maka utamakanlah arah yang pasti sama...
yaitu Kiblat Muslim sedunia...
Arah Ka'bah...
Arah Sholat kita yang selalu sama...

Jangan persoalkan cara Sholat kita yang berlainan, selama Kiblat kita sama.
Berunding lah dengan Kerendahan hati...
Tabayyun lah dengan Tawadhu...
Karena kita memiliki Kiblat yang Satu...
Dan kita memiliki Aqidah satu yaitu Islam...

Dan mengingat kata-kata dari salah seorang Sahabiyah...
Ar Rahman, sangat menyejukkan... sangat mendamaikan...

Dan ku pun berkata...
Ar Rahman, sangat dalam arti ayat-ayatmu...
Subhanallah...

Jika ada kebenaran dalam tulisan ini, maka itu datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dan jika ada kesalahan, maka itu datangnya murni dari kami sebagai mahluk yang tidak luput dari dosa...

Alhamdulillahi Rabbil alamin...
Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh...

Tidak ada komentar: