Oleh Pecinta Ibadah
Sebenarnya sangat menarik kalau kita menganalisa tentang Injil dan Taurat, mengacu kepada isyarat-isyarat yang ada dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an menyebut Injil dan Taurat dengan panggilan ‘al kitaab’ suatu gambaran Allah bahwa Injil dan Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS dalam bentuk buku. Ayat Al-Qur’an yang mengindikasikannya antara lain :
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, (Al A’raaf)
30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (Maryam)
87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ’Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. (Al Baqarah)
113. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. (Al Baqarah)
Bahkan untuk Taurat, Al-Qur’an malah menyatakannya secara lebih terang-terangan, bahwa Taurat tersebut diturunkan Allah benar-benar berbentuk ‘lembaran-lembaran kepingan dari batu atau kayu’ disebut dengan ‘luh’
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu;
Al-Qur’an mewajibkan pemeluk Islam mengimani Taurat, Injil dan Al-Qur’an sendiri, dalam beberapa ayat, Allah mensejajarkan ketiganya secara setara. Al-Qur’an ternyata membenarkan apa yang ada dalam Injil dan Taurat, bahkan janji-janji Allah tercantum dalam ketiganya.
3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, 4. sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, (Ali Imran)
111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. (At Taubah)
Dalam Al-Qur’an jelas disebut bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan berbentuk buku kepada Nabi Musa dan Isa, jadi bukan sebuah buku yang berisikan ‘kesaksian-kesaksian’ manusia. Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) tersebut adalah buku yang lain, yang diberi nama oleh orang-orang sebagai Taurat dan Injil. Tidak jelas siapa orang yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut dengan Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan dan dalam peristiwa apa? Sebaiknya anda umat Kristen meneliti ini dengan kritis. Kalaulah pada waktu itu novelis besar Ernest Hemingway hidup dan menulis novel, tidak seorangpun yang bisa melarang kalau dia kemudian memberi julukan ‘Injil’ buat novel yang dia tulis. Namun tentu bukan Injil itu yang dimaksud dalam Al-Qur’an.
Rekan-rekan Non Muslim mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Qur’an, sudah ada Alkitab (Perjanjian Lama = Taurat dan Perjanjian Baru = Injil), bahkan sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, dan tidak ada satu kalimatpun tertulis dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Injil Alkitab tersebut bukan Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Qur’an. Untuk mengklarifikasi hal ini, sudah saya postingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi ajaran berbeda dengan ajaran Alkitab.
79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran)
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka.
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ’Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" ’Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. 118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". 34. Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. 35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. 36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.
59.’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil 63. Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah (kepada)ku". 64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Sengaja saya postingkan lebih lengkap, untuk memudahkan anda ada beberapa kalimat yang saya tulis garis tebal. Kalau Al-Qur’an mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya, maka isi dari kitab sebelumnya haruslah seperti yang tercantum dalam ayat-ayat tersebut, apakah mungkin Allah mewajibkan kaum Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan?. Kemudian apakah mungkin Allah memerintahkan untuk mengimani kitab yang lain, yang berisi ‘kesaksian-kesaksian manusia’ dan mensejajarkannya dengan wahyu/firman-Nya? Maka bisa dipastikan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud dalam Al-Qur’an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang anda sodorkan..
Dimanakah Taurat dan Injil, buku ajaran yang diturunkan Allah tersebut?, pertanyaan anda juga merupakan pertanyaan kami umat Islam. Rekan Adorote menyatakan bahwa bagi umat Kristen tidak ada suatu pikiranpun yang menyatakan Injil merupakan sebuah buku, apalagi tidak ada indikasi sejarahnya yang mengisyaratkan dulunya memang ada yang namanya ‘buku Injil’. Ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan ‘Yesus pergi kesuatu tempat dan mengajarkan Injil’, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya, Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya tentang Yesus dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Pikiran ini lebih cocok untuk cerita lucu dalam kontes API (Audisi Pelawak) di TPI.
Ayat-ayat Al-Qur’an berikut layak kita cermati, menerangkan tentang Ahli Kitab dan kelakuan-kelakuannya pada waktu Al-Qur’an diturunkan.
70. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). 71. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (Ali Imran)
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)
79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Al Baqarah)
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al Baqarah)[/i]
Ayat-ayat tersebut mengindikasikan adanya ‘kebenaran yang disembunyikan’, atau juga ‘isi Alkitab yang disembunyikan’, dan adanya perbuatan yang telah merobah (menulis Alkitab) dengan ‘tangan mereka sendiri’. Menurut penafsiran saya, itulah sebabnya TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM AL-QUR’AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL PADA WAKTU ITU ADALAH PALSU. Karena Taurat dan Injil (buku yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan Isa) memang masih ada dan disembunyikan oleh ‘oknum’ Ahli Kitab, dan kemudian dimunculkan tulisan-tulisan yang lain ‘yang ditulis oleh tangan mereka sendiri’ sebagai Taurat dan Injil. Kitab Taurat dan Injil ‘versi baru’ ini, mempunyai ajaran, ada yang sejalan dengan Al-Qur’an dan ada yang telah dirusak, makanya ada ayat ‘telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan’.
Jadi pertanyaan tentang kitab Injil yang asli bisa kita robah, dimanakah Kitab itu sekarang?, siapa yang telah menyembunyikannya?. Ada baiknya pertanyaan itu kita perjelas lagi dengan, SIAPAKAH YANG DIUNTUNGKAN DENGAN DISEMBUNYIKANNYA TAURAT DAN INJIL YANG ASLI? DAN PIHAK MANAKAH YANG PALING DIRUGIKAN KALAU KITAB TERSEBUT TERUNGKAP? Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristen mulai sejak kematian Yesus, sejarah pada waktu umat Kristus awal dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Saya anjurkan agar anda menelitinya dengan kritis…
Perlu juga kita cermati hadist Rasulullah dibawah ini tentang ‘turunnya Nabi Isa AS kembali kebumi’
Dari Buku Hadist Muslim : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda : “Demi Allah yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekan masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima pemberian “
Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda : “Nabi Isa akan turun ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata : “Sudilah anda shalat dan menjadi pemimpin kami, jawab nabi Isa AS : “Tidak..!, masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini”.
Bagaimana kalau kita tafsirkan bahwa ‘turunnya nabi Isa AS kembali kebumi’ dengan ‘akan terungkapnya atau ditemukannya kembali kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa’ yang selama ini disembunyikan, yang berisi ajaran ‘menghancurkan salib = mengkoreksi ajaran Yesus menebus dosa’, ajaran ‘membunuh babi = mengharamkan babi’, ‘masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin = dihapuskannya otoritas gereja dalam hubungan dengan Tuhan’, dst..
Lalu bagaimanakah pertolongan Allah untuk umat Kristen pada saat ini, yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada petunjuk Allah yang bisa menolong? Apakah umat Kristen harus menunggu sampai ‘Nabi Isa AS turun kebumi?’. Eloknya, dalam Al-Qur’an kita diinformasikan bahwa AL-QUR’AN MENGANJURKAN AGAR UMAT KRISTEN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA, DAN BUKAN MEMINTA AGAR ANDA BERPINDAH DARI AGAMA MEREKA MENJADI ISLAM.
64. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali Imran)
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (An Nisaa)
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)
68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (Al Maaidah)
77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu[b]. Dan [b]janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (Al Maaidah)
Apakah anda, saudara-saudaraku Non Muslim disuruh pindah agama oleh Al-Qur’an? Sama sekali tidak. Anda-anda disuruh untuk ‘meluruskan’ ajaran yang selama ini anda yakini. Kalau anda sudah meluruskan aqidah anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan yang Satu, tidak punya partnership baik dalam angan apalagi secara fisik, tidak ada penebusan dosa, dosa anda hanya bisa dihapus kalau anda meminta dan bertobat kepada Allah, hanya Allah-lah yang bisa menghapus dosa, maka tidak peduli apakah anda itu Kristen, anda akan disebut sebagai seorang Ahli Kitab yang beriman. Anda mungkin bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan bagaimana ‘imbalannya’ menurut Al-Qur’an?
113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Ali Imran)
199. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (Ali Imran)
65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh keni’matan. (Al Maaidah)
82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. 83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad s.a.w.) (Al Maaidah)
Al-Qur’an menyebut Injil dan Taurat dengan panggilan ‘al kitaab’ suatu gambaran Allah bahwa Injil dan Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS dalam bentuk buku. Ayat Al-Qur’an yang mengindikasikannya antara lain :
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, (Al A’raaf)
30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (Maryam)
87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ’Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. (Al Baqarah)
113. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. (Al Baqarah)
Bahkan untuk Taurat, Al-Qur’an malah menyatakannya secara lebih terang-terangan, bahwa Taurat tersebut diturunkan Allah benar-benar berbentuk ‘lembaran-lembaran kepingan dari batu atau kayu’ disebut dengan ‘luh’
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu;
Al-Qur’an mewajibkan pemeluk Islam mengimani Taurat, Injil dan Al-Qur’an sendiri, dalam beberapa ayat, Allah mensejajarkan ketiganya secara setara. Al-Qur’an ternyata membenarkan apa yang ada dalam Injil dan Taurat, bahkan janji-janji Allah tercantum dalam ketiganya.
3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, 4. sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, (Ali Imran)
111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. (At Taubah)
Dalam Al-Qur’an jelas disebut bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan berbentuk buku kepada Nabi Musa dan Isa, jadi bukan sebuah buku yang berisikan ‘kesaksian-kesaksian’ manusia. Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) tersebut adalah buku yang lain, yang diberi nama oleh orang-orang sebagai Taurat dan Injil. Tidak jelas siapa orang yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut dengan Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan dan dalam peristiwa apa? Sebaiknya anda umat Kristen meneliti ini dengan kritis. Kalaulah pada waktu itu novelis besar Ernest Hemingway hidup dan menulis novel, tidak seorangpun yang bisa melarang kalau dia kemudian memberi julukan ‘Injil’ buat novel yang dia tulis. Namun tentu bukan Injil itu yang dimaksud dalam Al-Qur’an.
Rekan-rekan Non Muslim mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Qur’an, sudah ada Alkitab (Perjanjian Lama = Taurat dan Perjanjian Baru = Injil), bahkan sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, dan tidak ada satu kalimatpun tertulis dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Injil Alkitab tersebut bukan Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Qur’an. Untuk mengklarifikasi hal ini, sudah saya postingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi ajaran berbeda dengan ajaran Alkitab.
79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran)
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka.
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ’Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" ’Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. 118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". 34. Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. 35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. 36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.
59.’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil 63. Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah (kepada)ku". 64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Sengaja saya postingkan lebih lengkap, untuk memudahkan anda ada beberapa kalimat yang saya tulis garis tebal. Kalau Al-Qur’an mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya, maka isi dari kitab sebelumnya haruslah seperti yang tercantum dalam ayat-ayat tersebut, apakah mungkin Allah mewajibkan kaum Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan?. Kemudian apakah mungkin Allah memerintahkan untuk mengimani kitab yang lain, yang berisi ‘kesaksian-kesaksian manusia’ dan mensejajarkannya dengan wahyu/firman-Nya? Maka bisa dipastikan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud dalam Al-Qur’an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang anda sodorkan..
Dimanakah Taurat dan Injil, buku ajaran yang diturunkan Allah tersebut?, pertanyaan anda juga merupakan pertanyaan kami umat Islam. Rekan Adorote menyatakan bahwa bagi umat Kristen tidak ada suatu pikiranpun yang menyatakan Injil merupakan sebuah buku, apalagi tidak ada indikasi sejarahnya yang mengisyaratkan dulunya memang ada yang namanya ‘buku Injil’. Ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan ‘Yesus pergi kesuatu tempat dan mengajarkan Injil’, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya, Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya tentang Yesus dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Pikiran ini lebih cocok untuk cerita lucu dalam kontes API (Audisi Pelawak) di TPI.
Ayat-ayat Al-Qur’an berikut layak kita cermati, menerangkan tentang Ahli Kitab dan kelakuan-kelakuannya pada waktu Al-Qur’an diturunkan.
70. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). 71. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (Ali Imran)
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)
79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Al Baqarah)
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al Baqarah)[/i]
Ayat-ayat tersebut mengindikasikan adanya ‘kebenaran yang disembunyikan’, atau juga ‘isi Alkitab yang disembunyikan’, dan adanya perbuatan yang telah merobah (menulis Alkitab) dengan ‘tangan mereka sendiri’. Menurut penafsiran saya, itulah sebabnya TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM AL-QUR’AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL PADA WAKTU ITU ADALAH PALSU. Karena Taurat dan Injil (buku yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan Isa) memang masih ada dan disembunyikan oleh ‘oknum’ Ahli Kitab, dan kemudian dimunculkan tulisan-tulisan yang lain ‘yang ditulis oleh tangan mereka sendiri’ sebagai Taurat dan Injil. Kitab Taurat dan Injil ‘versi baru’ ini, mempunyai ajaran, ada yang sejalan dengan Al-Qur’an dan ada yang telah dirusak, makanya ada ayat ‘telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan’.
Jadi pertanyaan tentang kitab Injil yang asli bisa kita robah, dimanakah Kitab itu sekarang?, siapa yang telah menyembunyikannya?. Ada baiknya pertanyaan itu kita perjelas lagi dengan, SIAPAKAH YANG DIUNTUNGKAN DENGAN DISEMBUNYIKANNYA TAURAT DAN INJIL YANG ASLI? DAN PIHAK MANAKAH YANG PALING DIRUGIKAN KALAU KITAB TERSEBUT TERUNGKAP? Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristen mulai sejak kematian Yesus, sejarah pada waktu umat Kristus awal dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Saya anjurkan agar anda menelitinya dengan kritis…
Perlu juga kita cermati hadist Rasulullah dibawah ini tentang ‘turunnya Nabi Isa AS kembali kebumi’
Dari Buku Hadist Muslim : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda : “Demi Allah yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekan masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima pemberian “
Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda : “Nabi Isa akan turun ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata : “Sudilah anda shalat dan menjadi pemimpin kami, jawab nabi Isa AS : “Tidak..!, masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini”.
Bagaimana kalau kita tafsirkan bahwa ‘turunnya nabi Isa AS kembali kebumi’ dengan ‘akan terungkapnya atau ditemukannya kembali kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa’ yang selama ini disembunyikan, yang berisi ajaran ‘menghancurkan salib = mengkoreksi ajaran Yesus menebus dosa’, ajaran ‘membunuh babi = mengharamkan babi’, ‘masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin = dihapuskannya otoritas gereja dalam hubungan dengan Tuhan’, dst..
Lalu bagaimanakah pertolongan Allah untuk umat Kristen pada saat ini, yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada petunjuk Allah yang bisa menolong? Apakah umat Kristen harus menunggu sampai ‘Nabi Isa AS turun kebumi?’. Eloknya, dalam Al-Qur’an kita diinformasikan bahwa AL-QUR’AN MENGANJURKAN AGAR UMAT KRISTEN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA, DAN BUKAN MEMINTA AGAR ANDA BERPINDAH DARI AGAMA MEREKA MENJADI ISLAM.
64. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali Imran)
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (An Nisaa)
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)
68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (Al Maaidah)
77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu[b]. Dan [b]janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (Al Maaidah)
Apakah anda, saudara-saudaraku Non Muslim disuruh pindah agama oleh Al-Qur’an? Sama sekali tidak. Anda-anda disuruh untuk ‘meluruskan’ ajaran yang selama ini anda yakini. Kalau anda sudah meluruskan aqidah anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan yang Satu, tidak punya partnership baik dalam angan apalagi secara fisik, tidak ada penebusan dosa, dosa anda hanya bisa dihapus kalau anda meminta dan bertobat kepada Allah, hanya Allah-lah yang bisa menghapus dosa, maka tidak peduli apakah anda itu Kristen, anda akan disebut sebagai seorang Ahli Kitab yang beriman. Anda mungkin bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan bagaimana ‘imbalannya’ menurut Al-Qur’an?
113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Ali Imran)
199. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (Ali Imran)
65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh keni’matan. (Al Maaidah)
82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. 83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad s.a.w.) (Al Maaidah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar