Sebelum
kedatangan Yesus ke dunia, Umat Yahudi memiliki konsep tentang "Mesias"
atau padanan kata Yunaninya, "Kristus", yaitu sebuah konsep lama yang
mendambakan kedatangan seorang tokoh Yahudi, yang mampu membawa bangsa
Yahudi menuju kejayaan. Mereka berkeyakinan bahwa mesias yang
diidam-idamkan itu akan datang kemudian dan berasal dari keturunan Daud
(Yeremia 23:5; 33:15).
Secara
harfiah, arti kata "Mesias" atau "Kristus" adalah "seseorang yang
diurapi dengan minyak yang kudus" atau "seseorang yang ditahbiskan".
Dalam catatan-catatan Perjanjian Lama, ada banyak orang yang disebut sebagai "Mesias", sebut saja Koresh dan Daud.
MAZMUR:
2:2.
Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama
melawan Tuhan dan mesias-Nya (Daud - lihat juga 1 Samuel 16:12-13 dan 2
Samuel 5:1-5).
YESAYA:
45:1.
Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh
yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di
depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di
depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup;
Selain Yesus, Koresh, dan Daud, Alkitab juga mencatat beberapa orang lainnya yang juga disebut sebagai "Mesias", yaitu:
- Saul (1 Samuel 10:1),
- Harun (Imamat 8:12),
- Elisa (1 Raja-raja 19:16), dan
- Salomo (1 Raja-raja 1:39).
Jika digunakan padanan kata "Mesias" dalam bahasa Yunani adalah "Kristus", maka nama-nama berikut ini menjadi:
- Yesus Kristus,
- Koresh Kristus,
- Daud Kristus,
- Saul Kristus,
- Harun Kristus,
- Elisa Kristus, dan
- Salomo Kristus.
Kendati
demikian, kata "Mesias" dalam ayat-ayat di atas di dalam Alkitab
Indonesia diterjemahkan sebagai "orang yang diurapi-Nya", padahal asal
kata Ibraninya adalah "Mesias".
Sementara
kata "Mesias" yang menunjuk kepada Yesus, dalam Perjanjian Baru ditulis
dengan inisial besar, "Mesias". Ini tidak lain merupakan upaya
terselubung yang dibuat-buat oleh tokoh-tokoh gereja untuk memberi kesan
kepada umat manusia bahwa hanya ada satu mesias saja yaitu Yesus.
Sebagaimana
diketahui, umat Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai nabi ataupun
mesias. Mereka menganggap Yesus sebagai manusia yang lahir dari hasil
perzinahan Maria dengan laki-laki, oleh karenanya menurut umat Yahudi,
Yesus tidak pantas menjadi mesias, bahkan mereka menganggap Yesus
sebagai nabi palsu hingga "membunuhnya" di tiang salib. Ironisnya, ada
cerita bahwa Yesus sendiri malah melarang murid-muridnya supaya tidak
memberitahukan kepada siapapun bahwa ia Mesias:
MATIUS 16:20 Lalu Yesus melarang murid-muridnya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa ia Mesias.
Singkatnya,
konsep "Mesias" sendiri sebenarnya adalah sebuah konsep lama yang
sesungguhnya 100% milik umat Yahudi yang hingga kini tidak pernah
terwujud!
Jadi, jika umat Kristen mengklaim bahwa hanya ada satu MESIAS atau KRISTUS yaitu Yesus, maka itu adalah BOHONG BESAR!
Perjanjian
Baru, yang notabene di dalamnya banyak menyebut kata "Mesias" yang
dimaksudkan untuk menunjuk kepada Yesus, adalah kumpulan kitab-kitab
hasil karya orang-orang non-Yahudi (Yunani dan Romawi). Sehingga dengan
sendirinya, konsep "Mesias" dalam Perjanjian Baru bertolak belakang
dengan pemahaman umat Yahudi yang sejatinya adalah penggagas konsep
tersebut.
Dengan
kata lain, konsep "Mesias" dalam Perjanjian Baru adalah konsep yang
mengada-ada! Kenapa? Apakah umat Kristen benar-benar pernah "menunggu"
seorang Mesias? Dan jika pernah, dan Mesias yang ditunggu adalah Yesus,
bukankah agama Kristen sendiri lahir lebih dari 300 tahun setelah
"penyaliban" Yesus?
[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar