Ada banyak distorsi yang
telah dilakukan oleh "pengarang" Injil Matius (selanjutnya disebut
Matius) khususnya yang berkaitan dengan gagasan pemenuhan nubuat akan
datangnya sang Juru Selamat.Ditemukan lebih dari 25 (dua puluh lima)
distorsi yang berkaitan dengan hal tersebut.
Mungkin sekali gagasan-gagasan Matius dilatarbelakangi oleh ramalan akan datangnya seorang Nabi yang seperti Musa, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Ulangan berikut ini:
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini;
Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 orang
yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu
demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi
seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang
berkata demi nama allah lain, nabi itu harusdibunuh. [al. Douay Rheims & New Century Version].
Untuk memenuhi ramalan tersebut dan gagasan-gagasannya, Matius, yang telah menjadikanSEPTUAGINTA - Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber inspirasi karangannya, berusaha meyakinkan pembaca dengan melakukan banyak distorsi dalam tulisannya, yaitu:
DISTORSI MATIUS 1: Yesus anak Daud anak Abraham.
Dalam
seluruh literatur manapun di dunia ini yang berkaitan dengan Yesus atau
Isa Al-Masih, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, telah
sepakat bahwa Yesus lahir dari seorang perawan suci bernama Maria. Akan
tetapi demi memenuhi gagasannya, Matius menafikkan garis keturunan Yesus
melalui bapak tirinya, Yusuf, suami Maria. Ini sesuatu yang
menggelikan, bagaimana mungkin seseorang yang bukan darah dagingnya
"dipaksa" mengikuti garis keturunan Yusuf demi menyambung tali keturunan
dari Daud hingga Abraham?
1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai
Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel,
dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Perhatikan Matius 1:17, Matius
mengulang-ulang menekankan 3 rangkaian yang masing-masing terdiri
atas 14 keturunan. Jika dijumlah nama-nama tersebut, jumlahnya adalah 41
keturunan, yang seharusnya 42 keturunan jika mengacu pada Matius 1:17
(salah satu rangkaian tersebut berjumlah 13 keturunan). Dari sini saja
Matius sudah keliru menuangkan gagasannya.
Mengapa Matius membuat-buat 3
rangkaian yang masing-masing berjumlah 14 keturunan? Jawabannya mudah
saja, yaitu sandi numerologis pada huruf-huruf bahasa Ibrani pada abad
pertama Masehi. Sandi numerologisnya terletak pada kata "DAWUD"
atau "DAVID". Mengingat huruf Ibrani tidak mengenal vokal, yang ada
hanyalah konsonan, maka kata "DAVID" tersebut dalam teks Ibraninya
adalah "DVD". Dari sini dapatlah dipecahkan yaitu bahwa huruf "D" adalah
huruf ke-4 dalam urutan abjad Ibrani, sedangkan huruf "V" adalah huruf
ke-6, sehingga kata "DVD" berarti 4 + 6 + 4 = 14.Jadi, angka 14 inilah yang menjadi inspirasi dan gagasan Matius untuk penyebutan "14 keturunan"dalam Matius 1:17 di atas.
Padahal, sebagaimana dapat dibaca, Perjanjian Lama menyebutkan bahwa keturunan Daudyang
menjadi raja adalah: (1) Salomo, (2) Rehabeam, (3) Abia, (4) Asa, (5)
Yosafat, (6) Yoram, (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, (10) Azarya
(Uzia), (11) Yotam, (12) Ahas, (13) Hizkia, (14) Manasye, (15) Amon,
(16) Yosia, (17) Yoyakim, dan (18) Yekhonya. Jadi, ada 18 keturunan sebelum
pembuangan orang-orang Yehuda ke Babel. Namun demikian, demi memenuhi
gagasannya sebagaimana dijelaskan di atas, pengarang Matius menghilangkan 4 nama: (7)
Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, dan (17) Yoyakim agar berjumlah "14
keturunan", sehingga sesuai dengan gagasannya ketika mengarangnya.
Inilah bias/distorsi Matius yang pertama dalam "injil"-nya. Jelas sekali, pengarang Matius inginmenciptakan pandangan bahwa oleh karena keyakinan umat Yahudi tentang "mesias" yang
diidam-idamkan kedatangannya itu akan datang dari keturunan Daud, maka
Matius membuat daftar "silsilah Yesus" dengan "memaksakan" garis
keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, untuk menyambung tali
keturunan hingga Daud. Secara vulgar, Matius membuat "injil"-nya dengan permulaan ayat yang menyatakan bahwa Yesus anak Daud (ayat 1 di atas).
Wassalaam.
[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar