Umat
Kristen yang awam, kebanyakan percaya bahwa semua yang tertulis di
dalam Alkitab merupakan tulisan-tulisan yang diilhamkan oleh
Allah.Benarkah seluruh isi kandungan yang tertulis di dalam Alkitab itu
merupakan ilham dari Allah? Apakah keyakinan umat Kristen itu adalah
keyakinan yang benar? Ataukah itu adalah kebodohan yang menyebabkan
keyakinan yang sesat?
Mengenai
hal ini, Dr. Groenen, Ofm, mengajar di beberapa sekolah seminari
tinggi, seorang sarjana Kitab Suci dari Roma mengatakan bahwa isi
kandungan kitab suci itu, khususnya di New Testament (Perjanjian Baru),
adalah: "Karangan-karangan umat yang percaya kepada-Nya."
Para
ahli Kitab Suci tahu bahwa Alkitab hanyalah karangan-karangan umat
zaman kapak yang sama sekali tidak menitik beratkan pentingnya pemahaman
keimanan dengan berpedoman kepada apa yang diajarkan Yesus, melainkan
keimanan mereka semata-mata menitikberatkan pada keyakinan bahwa Yesus
adalah titisan Tuhan ke dunia.
Berangkat
dari pengakuan Paulus tentang pengalaman yang dialaminya (tanpa
disertai dengan statement tertulis yang mengukuhkan dari para saksi?),
Paulus menuliskan di dalam pembukaan surat-surat khotbahnya bahwa
dirinya adalah rasul Yesus Kristus [Rom 1:1, I Kor 1:1, II Kor 1:1, Gal
1:1, Ef 1:1, Kol 1:1, Tit 1:1, II Tim 1:1] yang dikuduskan untuk
memberitakan Injil Allah [Rom 1:1].
Benarkah
semua ajaran Paulus yang tertulis di dalam Alkitab itu adalah ilham
dari Allah? Benarkah seperti yang dikatakannya bahwa Yesus adalah Tuhan?
Di dalam Alkitab [I Kor 4:9, 7:12, 7:40, II Kor 8:10, 11:5], Paulus
dengan terus terang mengatakan bahwa bukan semua yang tersurat itu
merupakan ilham Allah, melainkan sebagiannya adalah berasal dari
pemikiran dan pendapat dirinya sendiri. Berikut pertentangan sifat Yesus
sebagai Tuhan Allah didalam Perjanjian Baru:
- Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. (Matius 3:17)
- Berbahagialah orang yang membawa damai, kerana mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Ayat di atas bertentangan kerana yang disebut anak Allah tidak hanya Yesus tetapi semua orang yang mendamaikan manusia.
Pertentangan Kedua: BAPA DI DALAM SIAPA?
- Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa dan ayat 10, tidak percayakah engkau, bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu. (Yohanes 14: 9)
- Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan. (Yohanes 17:23)
Kata
mereka di ayat 23 adalah sahabat Yesus. Sedangkan yang dimaksud
dengan aku ialah Yesus. Jadi frasa Aku bersama mereka artinya Yesus
beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu berserta Yesus dan para
sahabatnya. Kalau umat Kristian percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa,
maka umat Kristian pun harus percaya hal kesatuan Bapa itu dengan semua
sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci
saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang
lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan, dan bukan hanya
Tri-Tunggal, tetapi 15 Tunggal. Jadi mana yang benar? Tiga menjadi
Tunggal atau 15 menjadi Tunggal?
Pertentangan Ketiga: TUHAN ESA
- Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu. (Yohanes 17:3)
- Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi. ( Ulangan 4:35),
- Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa. (Markus 12:29),
- Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa! (Ulangan 6:4),
Ayat
di atas menyebutkan Tuhan adalah Esa dan menyebut Yesus adalah Pesuruh
Allah (Utusan/Rasul), bukan Tuhan. Sedangkan di satu ayat menyebutkan
Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di ayat yang lain lima belas menjadi
satu. Mana yang benar? Menurut pengakuan umat Kristian sendiri, suatu
Kitab Suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara satu dengan
lainnya tentu sulit dipercayai kesuciannya, karena yang disebut suci itu
seharusnya bersih dari segala kekeliruan dan perselisihan.
Pertentangan keempat: YESUS BERSATU DENGAN TUHAN
- Aku dan Bapa itu satu adanya. (Yohanes, 10:30)
- Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: "Eli, Eli, lama sabakhtani," artinya: Ya Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan Aku (Matius 27:46)
Matius
27:46 di atas jelas menunjukkan bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan.
Jika Tuhan menjadi satu dengan Yesus, mestinya itulah saat yang tepat
untuk menolong Yesus, tapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus
sehingga Yesus, atau Tuhan sendiri perlu meminta tolong. Bolehkah
dikatakan dengan sebutan Tuhan Yesus kalau menolong dirinya saja ia
tidak mampu?
Pertentangan Kelima: TUHAN MENYEMBAH TUHAN?
- Umat Kristian menyembah Yesus sebagai Tuhan.
- Akan tetapi kenyataannya Yesus yang dikatakan bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian: Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur; Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit; Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan; Tuhan tidak menyembah sesiapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan; Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati.
Pertentangan Keenam: TUHAN TIDAK TAHU KAPAN TERJADINYA KIAMAT?
- Umat Kristian menganggap salah satu sebab yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan adalah kerana beliau mengetahui perkara yang ghaib.
- Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketika itu tidak diketahui oleh seorang pun, baik segala malaikat yang di surga pun tidak, anak pun tidak, hanyalah Bapa saja. (Markus 13:31-32)
Jelas
dalam Alkitab sendiri tertulis Yesus mengaku tidak ada yang tahu kapan
hari Kiamat tiba, melainkan hanya Bapa. Tegasnya, Yesus tidak tahu kapan
berlakunya hari Kiamat, yang termasuk dalam suatu khazanah ghaib. Yang
tidak tahu itu pasti bukan Tuhan, kerana Tuhan Maha Mengetahui.
Pertentangan Ketujuh: TUHAN PUNYA CUCU?
- Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku. (Galatia 2:20)
- Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu. (Yohannes 14:10)
Jika
Yesus dikatakan Tuhan Anak karena kenyataannya bahawa aku di dalam
Bapa dan Bapa di dalam aku, maka bagaimana pula dengan Paulus, yang
menyatakan bahwa Yesus di dalam dia dan dia di dalam Anak Allah (Yesus)?
Paulus mengaku bahwa dirinya bukan lagi Paulus tetapi sudah menjadi
jelmaan Yesus sang Mesias.
Bandingkan pernyataan Paulus ini: "Kristus hidup di dalam aku, aku di dalam anak Allah." dengan pernyataan Yesus: "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku."
Apakah ini berarti bahwa Paulus adalah Tuhan Cucu?
Wah! Jadi, selama ini diam-diam rupanya umat Kristen masih punya satu oknum Tuhan ekstra ya?!
[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar