Pada artikelnya kali ini situs Isadanalfatihah.com membahas tentang tafsir Al-Fatihah pada kata Ihdinas Shirathal Mustaqim.
Katakanlah:
“Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. (QS. 3:32)
Baca Selengkapnya Di: http://muslims-says.blogspot.com/2012/01/menjawab-situs-isadanalfatihahcom.html#ixzz1kczwN0CT
tidak
perlu berpanjang lebar menjelaskan kekeliruannya. karena memang Tafsir
tersebut berangkat usaha yang kotor Situs Isadanalfatihah.com beserta
CSnya IsadanIslam.com Isadanalquran.com yang semunya berusaha
mengelabui umat Islam, mengelabui pembaca bahwa Islam mendukung
ketuhanan Nabi Isa Alaihis salam (Yesus).
maka wajar Tafsir tersebut asal-asalan, berdasarkan hawa nafsu, tidak menggunakan metode atau kaidah tafsir yang benar. bahkan cendrung memanipulasi makna yang sesungguhnya.
berikut kutipan artikel secara utuh:
http://www.isadanalfatihah.com/ihdin--ir-al-mustaqm/235-muhammad-menunjukkan-jalan-isa-al-masih-adalah-jalan#islam
Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan
maka wajar Tafsir tersebut asal-asalan, berdasarkan hawa nafsu, tidak menggunakan metode atau kaidah tafsir yang benar. bahkan cendrung memanipulasi makna yang sesungguhnya.
berikut kutipan artikel secara utuh:
http://www.isadanalfatihah.com/ihdin--ir-al-mustaqm/235-muhammad-menunjukkan-jalan-isa-al-masih-adalah-jalan#islam
Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan
Isteri
saya selalu mempelajari peta terlebih dahulu sebelum kami bepergian.
Bahkan dia sangat fanatik dalam memperhatikan peta dan menentukan jalan
yang akan kami ambil. Selama dalam perjalanan, dia sering melihat peta
yang ditaruh di pangkuannya. Saya sendiri tidak perlu khawatir dengan
jalan yang akan kami tempuh. Isteri saya sangat ahli dalam melihat peta,
saya pun tidak perlu khawatir salah jalan.
Mencari
jalan di dunia jelas lebih mudah dibanding menjadi jalan lurus ke
sorga. Semua agama di dunia membuat petanya agar dapat menunjukkan
umatnya pada jalan yang lurus itu.
Carilah
daftar agama-agama dunia. Daftar itu pasti memuat, antara lain, agama
Baha’i, Buddha, Konghucu, Shinto, Hindu, Tao, Sikh, Zorastrian, Islam,
Kristen, dll. Semua agama ini identik akan satu hal – menunjukkan
‘jalan’ kepada Allah. Jika Saudara mendekati penganutnya dan bertanya
tentang jalan ke sorga, mereka akan memberi petunjuk ke sistem
kepercayaan (peta) mereka.
Persamaan Agama Islam Dengan Agama-Agama Lain
Dalam hal ini agama Islam tidak berbeda dengan agama lain. Kita membaca ayat sbb:
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjukke jalan yang lurus.” (Qs. Asy-Syura 42:52). Ini mirip bunyi Al-Fatihah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus.” Menurut ajaran agama Islam ‘jalan yang lurus’ yaitu s-sirat al-mustaqim merupakan satu sistem amal. Maka penganut Islam juga hanya dapat menunjukkan ke sistem agamanya (petanya) saja.
Keunikan Injil Dibanding Agama-AgamaDunia
Injil
sungguh berbeda dari semua agama di dunia, termasuk Islam. Memang
Injil memberi penjelasan mengenai etika moral bagi manusia. Tetapi Injil
tidak pernah mengatakan, seseorang akan diselamatkan dengan hanya
menjalankan etika atau hal-hal keagamaan lainnya.
Manakah Jalan Lurus?
Bila
orang Kristen ditantang untuk memberi petunjuk ke jalan yang lurus,
maka dia tidak akan menunjuk kepada sistem agama. Ia akan menunjuk pada
satu pribadi. Yaitu Isa Al-Masih. Dia adalah “Jalan yang Lurus”.
Rasul Besar Tomas pernah meminta agar Isa Al-Masih menunjukkan jalan ke sorga baginya. Sang Juruselamat menjawab, “Akulah jalan . . . tidak seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Menurut Injil, seseorang akan mendapat hidup yang kekal, yaitu jalan ke sorga, dengan menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Lihatlah Injil, I Petrus 2:24.
[Staff Isa dan Islam – Kami mempersilakan Saudara membaca kesaksian tentang orang-orang Islam yang sudah menemukan “Jalan” keselamatan.]
Demikianlah
kutipan artikel tersebut. bagi pembaca yang membaca artikel tersebut
akan telihat jelas bahwa Situs Isadanalfatihah.com sangat seenaknya
menafsirkan al-Qur'an dengan logika serta mengaitkannya sebagai jalan
keselamatan oleh Yesus.
ini
jelas sebagai penodaan sekaligus kebohongan. kekeliruan yang jelas
adalah seolah-olah Nabi Muhammad bukanlah jalan kebenaran, sedangkan
Nabi Isa Alaihis salam adalah jalan kebenaran. dengan menukil Al-Qur'an
surah Al-fatihah: Tunjukilah kami Jalan yang lurus, kemudian di
sambung dengan Alkitab seolah-olah berkaitan “Akulah jalan . . . tidak seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
padahal jelas tidak berkaitan sama sekali.
Para Nabi semuanya adalah jalan kebenaran, dan Allah adalah tujuan itu sendiri.
sebagaimana ungkapan Yesus sendiri dalam Alkitab.
Kata
Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
ayat
ini tidaklah berarti Yesus adalah Tuhan itu sendiri, tapi Yesus adalah
Jalan kebenaran, Jalan yang menuntun umatnya kepada Tuhan. bukan Tuhan
itu sendiri, bukanlah Tujuan.
pembahasan soal ini bisa di baca di artikel sebelumnya:
Apakah Nabi Muhammad Bukan Jalan Kebenaran hanya menunjukan jalan?
Situs IsadanAlfatihah.com sebenarnya sudah menuliskan ayat tersebut. namun sepertinya mereka tidak mengindahkan ayat tersebut.
Qs: Asy-Syura: 42
52.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan
perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al
Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami
menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa
yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu
(Muhammad) benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Artinya
bahwa Nabi Muhammad adalah jalan menuju Allah. sebab, dengan aturan
dan petujuk dari Nabi Muhammadlah manusia bisa menuju dan menjadi hamba
Allah yang benar.Dan Allah Berfirman:
قُلْ
إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah
(wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. 3:31)
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
pada
ayat-ayat di atas semakin jelaslah bahwa pernyataan Situs
Isadanalfatihah.com bahwa nabi Muhammad menunjukan jalan yang benar
sedangkan Yesus adalah Jalan kebenaran itu sendiri keliru.
Ihdinas Shirathal Mustaqim Jalan Para Nabi, Syuhada, Orang-Orang Shaleh
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“Ya
Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al Fatihah:
6-7)
Al
Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Yang dimaksud dengan ‘orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat‘ adalah yang disebutkan dalam surat An Nisa,
ketika Allah berfirman:
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ
اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
“Dan
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” Tafsir
Ibnu Katsir (1/140)
Seorang
ahli tafsir dari kalangan tabi’ut tabi’in, Abdurrahman bin Zaid bin
Aslam, menafsirkan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya. Tafsir At Thabari
(1/179)
Wallahu A'lam Bis Shawab
Baca Selengkapnya Di: http://muslims-says.blogspot.com/2012/01/menjawab-situs-isadanalfatihahcom.html#ixzz1kczwN0CT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar