Bumi itu mempunyai 4 (empat penjuru)
Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari ke empat penjuru bumi. [Yesaya 11:12], [Hebrew: 'arba` = empat; kanaph= sudut, pojok, penjuru]
Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. [Wahyu 7:1]
Melihat seluruh permukaan Bumi dari Ketinggian:
Ketika aku sedang tidur, kulihat sebuah pohon yang tumbuh di tengah-tengah bumi. Pohon itu sangat tinggi; batangnya besar dan kuat. Puncaknya sampai ke langit, sehingga dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:10-11]
Pohon yang Tuanku lihat itu begitu tinggi, sehingga puncaknya sampai ke langit, dan dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:20]
Dan Iblis membawanya ke puncak gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. [Matius 4:8]
Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. [Lukas 4:5]
Note: para penginjil akan berargumen bahwa itu bukan mimpi daniel-lah, bukan ucapan Daniel-lah, bukan ucapan tuhan-lah. Mereka lupa bahwa Daniel adalah seorang pakar tafsir Mimpi [karena anugerah yang diberikan padanya]. Kalimat Nebukadnezar, yaitu "seluruh [kol] ujung [sofe] bumi..[Dan 4:11]", Daniel/Beltsazar kemudian tafsirkan "seluruh [kol] bumi [4:20]" menjadi "[..] sampai ke ujung [sofe] bumi" [4:22] [Message bible menulis ujung itu dengan 4 sudut bumi]. Padahal Daniel bisa saja mengatakan "seluruh" namun Ia justru memilih kata "ujung".
Benda bulat mana ada ujungnya?
Kemudian, di Perjanjian baru: iblis membawa masuk ke alam roh-lah, dst. Perhatikan logika mereka semua saat itu:
'melihat semua' dari ketinggian tertentu!
Setinggi2nya suatu tempat tidak mungkin melihat yang ada di bagian bumi di bawahnya [bulat] kecuali tempat itu datar
Bumi memiliki tiang:
Yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. [Ayub 9:6]..Tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya. [Ayub 26:11]
Note: Ibrani/hebrew untuk tiang = ammuwd; langit = shamayim, 'owr = petir, halilintar; penggunaan kata petir bukan tiang ada di Ayub 37:11
Matahari yang beredar mengelilingi Bumi:
.. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. [Mazmur 19:4-6]
[Catatan: di sini, di sini dan di sini.. anda temukan konfirmasi bahwa Alkitab dan para bapak gereja mendukung GeoCentris juga mengutuk teori Heliocentrisnya Galileo]
Bumi memiliki ujung:
untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang fasik dikebaskan dari padanya [Ayub 38:13].....dan juga kilat petirnya ke ujung-ujung bumi. [Ayub 37:3]..Karena ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi. [Ayub 28:24]
[note: mereka akan berargumen bahwa tidak ada perbedaan antara tanah dan bumi dalam bahasa inggris..namun ayat2 ini berbicara bumi bukan tanah , lihat di Ayub 38:4, '...meletakan dasar bumi..']
Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.[Mazmur 65:8]
engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"[Yesaya 41:9]
Ya TUHAN, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. [Yeremiah 16:19]
Kubah Langit dan Batas langit
Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya [AMSAL 8:27]
Yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya. [Amos 9:6]
Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! [Ayub 22:14]
Penegasan dari kalangan Kristen Awal dan yang tercantum di Ensiklopedia: "After this, on the second day, [God] placed the heavens over the whole world, and separated it from the other parts…. He also placed a crystalline [firmament] round it, and put it together in a manner agreeable to the earth, and fitted it for giving moisture and rain, and for affording the advantage of dews."-Josephus Flavius [37 M - 100 M, yahudi], Antiquities, 1.1.1.
"For the Spirit being one, and holding the place of light, was between the water and the heaven, in order that the darkness might not in any way communicate with the heaven, which was nearer God, before God said, ‘Let there be light.’ The heaven, therefore, being like a dome-shaped covering, comprehended matter, which was like a clod."- Theophilus to Autolycus 2:13. Theophilus [disebutkan di lukas1:3 dan Kisah para rasul 1:1]
Jewish Encyclopedia: The Hebrews regarded the earth as a plain or a hill figured like a hemisphere, swimming on water. Over this is arched the solid vault of heaven. To this vault are fastened the lights, the stars. So slight is this elevation that birds may rise to it and fly along its expanse.
Di blognya, Lingkar Study melampirkan ayat dibawah ini untuk menggambarkan arah utara tidaklah sejajar permukaan daratan, namun arah utara ada di sebelah atas bumi dan arah selatan ada di bawah bumi:
Ayub 26:7 He stretcheth out [05186] (8802) the north [06828] over the empty place [08414], {and} hangeth [08518] (8802) the earth [0776] upon nothing [01099].
26:7 Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.
TIDAK ADA satupun referensi pasal di Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa arah UTARA adalah di atas [juga arah selatan di bawah] untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara orang Ibrani mengetahui arah mata angin
Kaum Ibrani menentukan arah mata angin dengan cara badan menghadap arah Matahari terbit dan itu disebut sebagai timur. Konfirmasi arah timur ada pada yehezkiel 8:16,
"[..] menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur."
Dengan demikian arah barat adalah dibelakangnya, Utara di sebelah kiri dan Selatan ada di sebelah kanan [lihat juga kamus theosophy bible]
Setelah ini, mari kita temukan TEMPAT KEJADIAN ucapan-ucapan yang ada kitab Ayub berasal:
Kisah Ayub, sebelum pasal 37:21 menceritakan awal mula kisah dan percakapan antara ayub bersama 3 rekannya [2:11]. Mereka datang ketika Ayub telah kehilangan kekayaan, diantaranya adalah unta2 [1:17]; tempat tinggal dan orang2 di rumahnya [kecuali istri] roboh diterpa angin rebut dari gurun [1:19]. Mereka kemudian duduk menemani ayub selama 7 hari 7 malam [2:13]
Ayub tinggal di tanah Uz, Timur/tenggara Palestina, dekat syiria dan edom, di suatu tempat di gurun pasir Arabia.
Dari informasi-informasi di atas, kamus leksikon dan Alkitab, dapat kita pastikan sebagai berikut:
1. Tidak benar letak arah Utara dan Selatan adalah di atas dan di bawah seperti yg anda tuliskan di gambar 4 dan 5.
2. Untuk mengetahui arah utara, Ayub dan teman2nya jelas tidak perlu terlentang, namun cukup mengetahui dimana matahari terbit, Jadi arah semua mata angin sejajar permukaan tanah.
3. Lokasi mereka berbicara adalah di sekitar area gurun pasir, yang kosong [ini sesuai dengan arti kode leksikon 08414, yaitu “over the empty place”]
4. Kamus Lexicon 05186, mempunyai arti: bow down [menundukan badan], bend [membengkokan, menekuk] turn, in/de cline [naik/turun/lerengan], bow [membungkuk], to stretch out, spread out dan lain-lain.
5. Sehingga frase “membentangkan utara di atas tempat yang kosong menggantung bumi ditengah kekosongan” merupakan sebuah fakta lapangan yang mereka lihat [ayub dan 3 temannya] yaitu di arah utara hanya padang gurun yang tidak ada apapun. Langit terlihat bertemu dengan daratan [sehingga ini juga bagaikan daratan yang digantungkan di kosongnya langit].
6. Situasi "langit bertemu dengan daratan" menunjukan posisi langit yang menekuk/menurun, Ini berkeseseuaian dengan kalimat "Ia menekukkan [05816] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
7. Maka dari itu, ucapan Ayub pada 26:7 adalah selaras dengan ucapan Elifas di ayat sebelumnya [22:14], yaitu "[..] berjalan2 di lingkaran langit". Langit ini bentuknya menyerupai kubah.
Langit yang berbentuk kubah itu bersandar pada daratan, yang disyairkan dengan sangat pas dan indahmya di kitab Amos 9:6:
"yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi Alah, itulah namaNya
Bagaimana bentuk bumi menurut Ayub dapat kita ketahui dari pernyataan ayub sendiri, yaitu:
o Alah, sendiri menyatakan bahwa dinihari atau fajar [arah timur] merupakan tempat dari ujung-ujung bumi, “Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya? [Ayub 38:12-13]. Bumi memiliki ujung satu dan ujung lainnya sehingga ada frase dari ujung bumi ke ujung bumi [ulangan 13:17, 28:64]. Terakhir, terdapat konfirmasi bahwa ada 4 penjuru Bumi [Yesaya 11:12]. Benda Bundar seperti bola tidak memiliki ujung-ujung.
o Ayub juga menyatakan bahwa Alah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya. Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit. [28:23-24], kalimat terakhir menunjukan bahwa segala sesuatu dapat terlihat hanya jika bentuknya TIDAK BULAT
Jelas sudah bahwa Kitab Ayub, sudah dengan jitu menggambarkan bumi itu datar.
Dari Wikipedia:
Beberapa ahli teologis dan para peneliti bible, menyatakan pandangan bangsa babilonia mengenai dunia ditulis setidaknya oleh beberapa penulis Perjanjian lama alkitab, yaitu Bumi itu Datar dan berdiri pada tiang, dan di tutupi oleh sebuah kubah langit. Konsep Bumi itu Datar ada dan disebut di Isaiah [40:22] yaitu ucapan Tuhan yang bersemayam di atas ‘circle of earth’ merupakan terjemahan dari bahasa Yahudi dari kata ‘chuwg’
Yesaya [40:22] menegaskan bahwa bumi itu datar:
Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
Terjemahan inggrisnya:
[It is] He who sits above the circle[chuwg] of the earth, And its inhabitants [are] like grasshoppers, Who stretches out[naw-taw']the heavens like a curtain['doq], And spreads them out like a tent to dwell in. [NJKV]
Seharusnya terjemahannya kedalam bahasa Indonesia adalah:
Ia yang bersemayam di tonjolan/lengkungan[chuwg] tanah['erets], dan penduduknya [adalah] bagai belalang, ia yang menarik/menekuk[naw-tah] langit bagaikan kubah[doq], dan membentangkannya bagai kemah untuk di huni
Mari kita ulas:
Frase "the circle of the earth" sering di klaim kalangan nasrani bahwa alkitab menyatakan bumi itu bulat.
Benarkah demikian?
Karena tidak ada penduduk di muka bumi yang menyerupai belalang, maka ‘dwelling above the circle of earth jelas merupakan metaphora juga.
Di Alkitab kata chuwg [02328 dan 02329] Definisinya:
02328 = Circle [lingkaran], circuit [perjalanan keliling], compassed [diliputi],
02329 = to encircle [Mengelilingi, Melingkari, melingkungi], encompass [Meliputi, Mencakup], describe a circle [Menggambarkan sebuah lingkaran], draw round [menggambarkan: lingkaran/bundaran], make a circle [membuat sebuah lingkaran] (Qal) to encircle/ encompass
Noun:
+ vault [Kubah], horizon [kaki langit]; of the heavens, sea and earth[Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
+ circle [lingkaran], circuit [perjalanan keliling], horizon [kaki langit][Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Verb:
+ draw round [menggambarkan: lingkaran/bundaran], make a circle [membuat sebuah lingkaran][Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
+ make a circle[membuat sebuah lingkaran], to move in a circle [bergerak melingkar][Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Kemudian ada kata Chagag [02287] = a prim. root [comp. 2283, 2328]; prop. to move in a circle [bergerak berkeliling], i.e., (spec.) to march in a sacred procession, to observe a festival [perayaa] ; by impl. to be giddy: -- celebrate, dance, (keep, hold) a (solemn) feast (holiday), reel to and fro.
cirle of the earth TIDAKLAH sama dengan earth is circle. Di samping itu kata circle [lingkaran] dimanapun itu dimaksudkan dalam bentuk 2 [dua] dimensi
bulatan dalam arti 3 dimensi juga ada di dalam bahasa Ibrani dan di artikan bola, yaitu duwr [1754], definisinya: ball [circle; ball]
Di dalam AV: ball[Bola -> Yes 22:18], round about[berbentuk lingkaran, mengepung -> Yes 29:3], burn[Memasang, menyusun -> Yeh 24:5]
Yesaya 22:18:
dan menggulung[6801 =(Qal) to wrap (Bungkus, gulung), wrap or wind up together, wind around] engkau keras-keras menjadi suatu gulungan[6802 = melilit, menggulung, Bola] dan menggulingkan engkau seperti bola[01754] ke tanah[0776] yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
Jika benar Yesaya memang hendak mengartikan bumi itu bulat bukan datar, tentunya ia akan menggunakan kata 'duwr' daripada kata 'chuwg', toh?!:
He who sits above the ball/round about[duwr] of the earth [..]
Ya, Yesaya tidak menggunakan kata "Bola" karena memang tidak berbentuk Bola!
bih banyak di artikan sebagai 'tanah' daripada ' bumi' dan ini memang tergantung konteks
Kata 'erets: land [Tanah] =1543 x, earth [tanah/ bumi]= 712 x, country [daerah]= 140 x, ground [permukaan tanah]= 98 x, world[dunia] = 4 x.
'erets secara statistik le pemakaian
Sehingga dengan demikian terdapat beberapa kemungkinan arti:
oTanah yang berbentuk lingkaran
o Bumi yang berbentuk piringan datar
o Gunung/bukit di atas daratan, yang dari samping tergambar bentuk melingkar seperti kubah
,Di Yesaya 40:22 juga ada Kata naw-taw: membentangkan, membengkokan, membungkuk, menekuk.
Contoh pemakaian di alkitab:
"Ia menekukkan [naw-taw] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
Lihat! kata yang digunakan di kedua ayat itu adalah menekukkan/membengkokan!
Penegasan hasil "menekuk" tersebut ada di kata ibrani 'doq, kata ini diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi 'curtain' dan lucunya ketika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia malah menjadi 'kain' [versi LAI].
Kata 'doq: Veil = tudung, kubah; curtain= korden, tirai [dan sama sekali tidak mendekati kata 'kain']
Bagaimana bentuk Kubah?
Atap yang melengkung diatasnya sebuah bidang datar. Ini persis seperti:
o Ucapan Elifas, "[..] Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit" [Ayub 22:14];
o "[..] mendasarkan kubah-Nya diatas bumi [..]" [Amos 9:6]
o Proses pembentukan sandaran di bidang datar adalah sebagaimana digambarkan di Amsal 8:27,"Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya"
Disamping itu pula, di Kitab Yesaya saja kita temukan beberapa indikasi kuat bahwa ada Ujung Bumi [5:26, 24:16, 42:10, 48:20], ujung langit [13:5] tuhan menciptakan Bumi dari ujung ke ujung [40:28], ujung-ujung bumi [41:5, 41:9, 43:6, 45:22], Bumi memiliki 4 Penjuru [11:12]
Apa yang dapat kita simpulkan dari semua yang diatas?
Frase ‘dwelling above the circle of earth atau bersemayam di tonjolan bumi’ Sudah jelas merupakan sebuah metaphora, yaitu ‘bersamayam di atas bukit atau gunung (lengkungan/tonjolan tanah/bumi).
Alasan ini lebih masuk akal mengingat Alkitab juga merekam bahwa Abraham, Yakob, Iskak dan Musa kerap kali diperintahkan Allah untuk menghadap ketempatNya yang sangat jelas dan spesifik disebut sebagai GUNUNG TUHAN, misal:
o Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN...[Bil: 10:33, Juga Yesaya 2:3; 30:29, zakharia 8:3]
o Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" [Mazmur 24:3]
o dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub [Mikha 4:2]
Gunung lainnya yang sering disebut-sebut sebagai tempat menghadap diantaranya adalah:
Gunung Sion (Yesaya [2:2], [24:23]; Mazmur [74:2]), Gunung Horeb gunung Allah, nama lain Gunung Sinai? (1 raja-raja [19: 8]; keluaran [3:1], [3:12], Kel [19:3] dan Ulangan [1:6]), Gunung Ebal (Yos [8:30], 8:33), Gunung Hor, Lebanon (Ulangan 32:50-51), Efron, Pegunungan di Utara Judah, Effraim (Kejadian [49:29]), Gunung Sinai (Kel [19:16-21]), Gunung Moria, sebelah Timur Yerusalem (Kejadian [22:2], [22:11], [22:14]; 2 tawarih [3:1]), Gunung (Wahyu [21:10], 2 petrus [1:18])
Bapak-bapak Gereja, orang-orang suci yang tentunya telah menerima anugerah pemahaman dari roh yang sangat kudus, membela dengan sangat teguhnya bahwa bumi itu datar:
* Lactantius [245M – 325M), mengatakan yang mempunyai pendapat bahwa bumi itu bulat adalah "edit moderator*)" karena manusia bisa berjatuhan
* Santo Cyril dari Jerusalem [315M–386M], Bumi seperti langit mengambang diatas air
* Santo John Chrysostom [344M–408M], pendapat bahwa bentuk BUMI itu BULAT bertentangan dengan Kitab
* Uskup dari Gabala, yaitu Severian [408 M] dan Diodorus dari Tarsus [394M], merupakan pembela Bumi itu datar
* Cosmas Indicopleustes [547M], Bentuk bumi: "parallelogram, datar, dan dikelilingi 4 laut"
* St. Augustine [354M-430M], The City of God Book 16 Chapter 9,
"Tapi adalah dongeng bahwa terdapat sisi berlawanan, dikatakan, manusia dibelahan lainnya, di mana matahari terbit adalah saat terbenam bagi kita, manusia yang berjalan dengan kaki mereka ada dibelahan lainnya, itu tidak memiliki pijakan yang kredible dan tentunya tidak sesuai dengan pengetahuan sejarah yang telah diketahui, namun dari terkaan sain...Mereka tidak menyimak, meskipun didemonstrasikan sain bahwa bumi ini bulat..Kitab, dengan bukti historis..tidak pernah memberikan informasi yang salah. Terlalu Absurd dikatakan bahwa beberapa orang telah berlayar mengarungi samudera luas dan melintas dari sisi satu ke sisi lainnya"
* Kardinal Robert Bellarmine [1542M-1621M], Letter on Galileo's Theories, 1615:
"Tapi yang hendak menyatakan bahwa Matahari benar2 tetap di tengah langit dan hanya berputar pada porosnya sendiri tanpa bergerak dari timur ke barat dan bahwa Bumi berada pada lapisan ke 3 dan berputar dengan kecepatan tinggi mengitari matahari, adalah pikiran yang sangat berbahaya, tidak hanya melecehkan semua pilsuf dan para cendekiawan agama, namun juga melukai keyakinan suci kita dan menyatakan kitab suci salah"
* Bukan cuma mereka! Para cendekiawan nasrani lainnya tetap teguh dengan kebenaran Alkitab yang tegas menyatakan bahwa bumi itu datar! silakan lihat di sini, di sini dan di sini
Mengapa para orang penting, bapak gereja dan para santo itu benar-benar yakin bahwa bumi itu datar?
Untuk menjelaskan persamaan pikiran diantara mereka yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan roh kudus ini, marilah kita lihat beberapa sample kata ibrani yang mempunyai arti dan maksud yang sama dan diaplikasikan pada benda-benda berbeda:
7097 -- qatseh [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung ke ujung pada dua kalimat dibawah ini:
o Keluaran 26:28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung.
o Ulangan 13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi
Penerapan kata Qatseh pada kayu dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
7098 -- qatsah, [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung pada dua kalimat di bawah ini:
o Keluaran 27:4 Haruslah engkau membuat untuk itu kisi-kisi, yakni jala-jala tembaga, dan pada jala-jala itu haruslah kaubuat empat gelang tembaga pada keempat ujungnya.
o Yesaya 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
Penerapan kata Qatsah pada jala dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
7099 -- qetsev [Ujung, akhir, batas, batasan]. Perhatikan kata ujung pada tiga kalimat di bawah ini:
o Keluaran 37:8 satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sini dan satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu dibuatnya kerub itu pada kedua ujungnya [7099, qetsev]
o Mazmur 48:10 (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
o Yesaya 26:15 Thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471], O LORD [03068], thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471]: thou art glorified [03513] (8738): thou hadst removed {it} far [07368] (8765) {unto} all the ends [07099] of the earth [0776].
[Dalam Alkitab terjemahan baru, kata bumi [0776] di hilangkan dan bunyinya menjadi seperti ini:
Yesaya 26:15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan-Mu; Engkau telah sangat memperluas negerinya]
Penerapan kata Qetsev pada tutup perdamaian dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
Anda akan temukan banyak sekali bentuk-bentuk dan contoh-contoh serupa di alkitab dan saya rasa 3 contoh di atas sudah lebih dari cukup untuk menjelaskannya, bukan?!
Tentunya para orang penting, bapak gereja dan para santo di atas yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan penuh roh kudus, disamping sangat fasih dengan alkitab dan juga mengenal baik arti kata dan dalam kondisi apa kata-kata tersebut di gunakan, bukan?!
Kemudian, terdapat martir Pengetahuan yang dibakar-hidup-hidup oleh Geraja karena mempertahankan pendapat bahwa matahari tidak beredar mengelilingi bumi adalah Giordano Bruno [1548M - 1600M], Ia adalah biarawan Dominikan.
Setelah lama disiksa di penjara, ia di bakar hidup-hidup di Campo de’ Fiori pada tanggal 17 February 1600. Ia di bakar hidup-hidup bukan karena tuduhan Heresy [bid'ah/klenik/sihir] namun karena pendapat sain-nya bertentangan dengan Alkitab.
Berikut dibawah ini adalah cuplikan Dokumen vatikan Interogasi terakhir Bruno [sekitar bulan April 1599] sebelum pelaksanaan eksekusi. Ia katakan teori kosmogony-nya didasarkan pada penemuan sain dan tidak ditujukan untuk menentang kitab suci:
Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Prima generalmente dico ch’il moo et la cosa del moto della terra e della immobilità del firmamento o cielo sono da me prodotte con le sue raggioni et autorità le quali sono certe, e non pregiudicano all’autorità della divina scrittura [...]. Quanto al sole dico che niente manco nasce e tramonta, né lo vedemo nascere e tramontare, perché la terra se gira circa il proprio centro, che s’intenda nascere e tramontare [...]
Terjemahan:
Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Pertama-tama, Saya katakan bahwa teori-teori pergerakan bumi dan diamnya raqiya atau langit adalah dibuat oleh saya yang didasarkan pada alasan yang kuat, yang mana tidak dimaksudkan untuk meruntuhkan kewenangan kitab suci [..] Berkenaan dengan Matahari, Saya katakan bahwa ia tidak terbit maupun tenggelam, tidak juga seperti yang kita lihat, terbit ataupun tenggelam, karena, jika bumi berputar pada porosnya, maka apa yang kita maksudkan dengan terbit dan tenggelam [..]
Kemudian, terdapat satu bukti lagi yang menyatakan bahwa alasan eksekusi bukan karena tuduhan heresy, karena di Universal Declaration of Human Rights: Christianity and its Persecution of Heretics, tidak ditemukan nama Giordano Bruno yang di aniaya/siksa gereja atas tuduhan heresy. [catatan: di Link ini, anda akan temukan satu tanya jawab, dimana Bruno ternyata telah murtad dari Nasrani bertahun-tahun dan memilih menjadi Filsuf/pencari kebenaran (atheis?)]
Kesimpulan
Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari ke empat penjuru bumi. [Yesaya 11:12], [Hebrew: 'arba` = empat; kanaph= sudut, pojok, penjuru]
Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. [Wahyu 7:1]
Melihat seluruh permukaan Bumi dari Ketinggian:
Ketika aku sedang tidur, kulihat sebuah pohon yang tumbuh di tengah-tengah bumi. Pohon itu sangat tinggi; batangnya besar dan kuat. Puncaknya sampai ke langit, sehingga dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:10-11]
Pohon yang Tuanku lihat itu begitu tinggi, sehingga puncaknya sampai ke langit, dan dapat dilihat oleh semua orang di bumi. [Daniel 4:20]
Dan Iblis membawanya ke puncak gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. [Matius 4:8]
Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. [Lukas 4:5]
Note: para penginjil akan berargumen bahwa itu bukan mimpi daniel-lah, bukan ucapan Daniel-lah, bukan ucapan tuhan-lah. Mereka lupa bahwa Daniel adalah seorang pakar tafsir Mimpi [karena anugerah yang diberikan padanya]. Kalimat Nebukadnezar, yaitu "seluruh [kol] ujung [sofe] bumi..[Dan 4:11]", Daniel/Beltsazar kemudian tafsirkan "seluruh [kol] bumi [4:20]" menjadi "[..] sampai ke ujung [sofe] bumi" [4:22] [Message bible menulis ujung itu dengan 4 sudut bumi]. Padahal Daniel bisa saja mengatakan "seluruh" namun Ia justru memilih kata "ujung".
Benda bulat mana ada ujungnya?
Kemudian, di Perjanjian baru: iblis membawa masuk ke alam roh-lah, dst. Perhatikan logika mereka semua saat itu:
'melihat semua' dari ketinggian tertentu!
Setinggi2nya suatu tempat tidak mungkin melihat yang ada di bagian bumi di bawahnya [bulat] kecuali tempat itu datar
Bumi memiliki tiang:
Yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. [Ayub 9:6]..Tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya. [Ayub 26:11]
Note: Ibrani/hebrew untuk tiang = ammuwd; langit = shamayim, 'owr = petir, halilintar; penggunaan kata petir bukan tiang ada di Ayub 37:11
Matahari yang beredar mengelilingi Bumi:
.. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. [Mazmur 19:4-6]
[Catatan: di sini, di sini dan di sini.. anda temukan konfirmasi bahwa Alkitab dan para bapak gereja mendukung GeoCentris juga mengutuk teori Heliocentrisnya Galileo]
Bumi memiliki ujung:
untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang fasik dikebaskan dari padanya [Ayub 38:13].....dan juga kilat petirnya ke ujung-ujung bumi. [Ayub 37:3]..Karena ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi. [Ayub 28:24]
[note: mereka akan berargumen bahwa tidak ada perbedaan antara tanah dan bumi dalam bahasa inggris..namun ayat2 ini berbicara bumi bukan tanah , lihat di Ayub 38:4, '...meletakan dasar bumi..']
Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.[Mazmur 65:8]
engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"[Yesaya 41:9]
Ya TUHAN, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. [Yeremiah 16:19]
Kubah Langit dan Batas langit
Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya [AMSAL 8:27]
Yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya. [Amos 9:6]
Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit! [Ayub 22:14]
Penegasan dari kalangan Kristen Awal dan yang tercantum di Ensiklopedia: "After this, on the second day, [God] placed the heavens over the whole world, and separated it from the other parts…. He also placed a crystalline [firmament] round it, and put it together in a manner agreeable to the earth, and fitted it for giving moisture and rain, and for affording the advantage of dews."-Josephus Flavius [37 M - 100 M, yahudi], Antiquities, 1.1.1.
"For the Spirit being one, and holding the place of light, was between the water and the heaven, in order that the darkness might not in any way communicate with the heaven, which was nearer God, before God said, ‘Let there be light.’ The heaven, therefore, being like a dome-shaped covering, comprehended matter, which was like a clod."- Theophilus to Autolycus 2:13. Theophilus [disebutkan di lukas1:3 dan Kisah para rasul 1:1]
Jewish Encyclopedia: The Hebrews regarded the earth as a plain or a hill figured like a hemisphere, swimming on water. Over this is arched the solid vault of heaven. To this vault are fastened the lights, the stars. So slight is this elevation that birds may rise to it and fly along its expanse.
Di blognya, Lingkar Study melampirkan ayat dibawah ini untuk menggambarkan arah utara tidaklah sejajar permukaan daratan, namun arah utara ada di sebelah atas bumi dan arah selatan ada di bawah bumi:
Ayub 26:7 He stretcheth out [05186] (8802) the north [06828] over the empty place [08414], {and} hangeth [08518] (8802) the earth [0776] upon nothing [01099].
26:7 Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.
TIDAK ADA satupun referensi pasal di Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa arah UTARA adalah di atas [juga arah selatan di bawah] untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara orang Ibrani mengetahui arah mata angin
Kaum Ibrani menentukan arah mata angin dengan cara badan menghadap arah Matahari terbit dan itu disebut sebagai timur. Konfirmasi arah timur ada pada yehezkiel 8:16,
"[..] menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur."
Dengan demikian arah barat adalah dibelakangnya, Utara di sebelah kiri dan Selatan ada di sebelah kanan [lihat juga kamus theosophy bible]
Setelah ini, mari kita temukan TEMPAT KEJADIAN ucapan-ucapan yang ada kitab Ayub berasal:
Kisah Ayub, sebelum pasal 37:21 menceritakan awal mula kisah dan percakapan antara ayub bersama 3 rekannya [2:11]. Mereka datang ketika Ayub telah kehilangan kekayaan, diantaranya adalah unta2 [1:17]; tempat tinggal dan orang2 di rumahnya [kecuali istri] roboh diterpa angin rebut dari gurun [1:19]. Mereka kemudian duduk menemani ayub selama 7 hari 7 malam [2:13]
Ayub tinggal di tanah Uz, Timur/tenggara Palestina, dekat syiria dan edom, di suatu tempat di gurun pasir Arabia.
Dari informasi-informasi di atas, kamus leksikon dan Alkitab, dapat kita pastikan sebagai berikut:
1. Tidak benar letak arah Utara dan Selatan adalah di atas dan di bawah seperti yg anda tuliskan di gambar 4 dan 5.
2. Untuk mengetahui arah utara, Ayub dan teman2nya jelas tidak perlu terlentang, namun cukup mengetahui dimana matahari terbit, Jadi arah semua mata angin sejajar permukaan tanah.
3. Lokasi mereka berbicara adalah di sekitar area gurun pasir, yang kosong [ini sesuai dengan arti kode leksikon 08414, yaitu “over the empty place”]
4. Kamus Lexicon 05186, mempunyai arti: bow down [menundukan badan], bend [membengkokan, menekuk] turn, in/de cline [naik/turun/lerengan], bow [membungkuk], to stretch out, spread out dan lain-lain.
5. Sehingga frase “membentangkan utara di atas tempat yang kosong menggantung bumi ditengah kekosongan” merupakan sebuah fakta lapangan yang mereka lihat [ayub dan 3 temannya] yaitu di arah utara hanya padang gurun yang tidak ada apapun. Langit terlihat bertemu dengan daratan [sehingga ini juga bagaikan daratan yang digantungkan di kosongnya langit].
6. Situasi "langit bertemu dengan daratan" menunjukan posisi langit yang menekuk/menurun, Ini berkeseseuaian dengan kalimat "Ia menekukkan [05816] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
7. Maka dari itu, ucapan Ayub pada 26:7 adalah selaras dengan ucapan Elifas di ayat sebelumnya [22:14], yaitu "[..] berjalan2 di lingkaran langit". Langit ini bentuknya menyerupai kubah.
Langit yang berbentuk kubah itu bersandar pada daratan, yang disyairkan dengan sangat pas dan indahmya di kitab Amos 9:6:
"yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi Alah, itulah namaNya
Bagaimana bentuk bumi menurut Ayub dapat kita ketahui dari pernyataan ayub sendiri, yaitu:
o Alah, sendiri menyatakan bahwa dinihari atau fajar [arah timur] merupakan tempat dari ujung-ujung bumi, “Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya? [Ayub 38:12-13]. Bumi memiliki ujung satu dan ujung lainnya sehingga ada frase dari ujung bumi ke ujung bumi [ulangan 13:17, 28:64]. Terakhir, terdapat konfirmasi bahwa ada 4 penjuru Bumi [Yesaya 11:12]. Benda Bundar seperti bola tidak memiliki ujung-ujung.
o Ayub juga menyatakan bahwa Alah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya. Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit. [28:23-24], kalimat terakhir menunjukan bahwa segala sesuatu dapat terlihat hanya jika bentuknya TIDAK BULAT
Jelas sudah bahwa Kitab Ayub, sudah dengan jitu menggambarkan bumi itu datar.
Dari Wikipedia:
Beberapa ahli teologis dan para peneliti bible, menyatakan pandangan bangsa babilonia mengenai dunia ditulis setidaknya oleh beberapa penulis Perjanjian lama alkitab, yaitu Bumi itu Datar dan berdiri pada tiang, dan di tutupi oleh sebuah kubah langit. Konsep Bumi itu Datar ada dan disebut di Isaiah [40:22] yaitu ucapan Tuhan yang bersemayam di atas ‘circle of earth’ merupakan terjemahan dari bahasa Yahudi dari kata ‘chuwg’
Yesaya [40:22] menegaskan bahwa bumi itu datar:
Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
Terjemahan inggrisnya:
[It is] He who sits above the circle[chuwg] of the earth, And its inhabitants [are] like grasshoppers, Who stretches out[naw-taw']the heavens like a curtain['doq], And spreads them out like a tent to dwell in. [NJKV]
Seharusnya terjemahannya kedalam bahasa Indonesia adalah:
Ia yang bersemayam di tonjolan/lengkungan[chuwg] tanah['erets], dan penduduknya [adalah] bagai belalang, ia yang menarik/menekuk[naw-tah] langit bagaikan kubah[doq], dan membentangkannya bagai kemah untuk di huni
Mari kita ulas:
Frase "the circle of the earth" sering di klaim kalangan nasrani bahwa alkitab menyatakan bumi itu bulat.
Benarkah demikian?
Karena tidak ada penduduk di muka bumi yang menyerupai belalang, maka ‘dwelling above the circle of earth jelas merupakan metaphora juga.
Di Alkitab kata chuwg [02328 dan 02329] Definisinya:
02328 = Circle [lingkaran], circuit [perjalanan keliling], compassed [diliputi],
02329 = to encircle [Mengelilingi, Melingkari, melingkungi], encompass [Meliputi, Mencakup], describe a circle [Menggambarkan sebuah lingkaran], draw round [menggambarkan: lingkaran/bundaran], make a circle [membuat sebuah lingkaran] (Qal) to encircle/ encompass
Noun:
+ vault [Kubah], horizon [kaki langit]; of the heavens, sea and earth[Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
+ circle [lingkaran], circuit [perjalanan keliling], horizon [kaki langit][Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Verb:
+ draw round [menggambarkan: lingkaran/bundaran], make a circle [membuat sebuah lingkaran][Francis Brown, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament of William Gesenius, p. 295, Clarendon Press, Oxford, 1988]
+ make a circle[membuat sebuah lingkaran], to move in a circle [bergerak melingkar][Ernest Klein, A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language, p. 210, MacMillan Publishing Company, New York, 1987]
Kemudian ada kata Chagag [02287] = a prim. root [comp. 2283, 2328]; prop. to move in a circle [bergerak berkeliling], i.e., (spec.) to march in a sacred procession, to observe a festival [perayaa] ; by impl. to be giddy: -- celebrate, dance, (keep, hold) a (solemn) feast (holiday), reel to and fro.
cirle of the earth TIDAKLAH sama dengan earth is circle. Di samping itu kata circle [lingkaran] dimanapun itu dimaksudkan dalam bentuk 2 [dua] dimensi
bulatan dalam arti 3 dimensi juga ada di dalam bahasa Ibrani dan di artikan bola, yaitu duwr [1754], definisinya: ball [circle; ball]
Di dalam AV: ball[Bola -> Yes 22:18], round about[berbentuk lingkaran, mengepung -> Yes 29:3], burn[Memasang, menyusun -> Yeh 24:5]
Yesaya 22:18:
dan menggulung[6801 =(Qal) to wrap (Bungkus, gulung), wrap or wind up together, wind around] engkau keras-keras menjadi suatu gulungan[6802 = melilit, menggulung, Bola] dan menggulingkan engkau seperti bola[01754] ke tanah[0776] yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
Jika benar Yesaya memang hendak mengartikan bumi itu bulat bukan datar, tentunya ia akan menggunakan kata 'duwr' daripada kata 'chuwg', toh?!:
He who sits above the ball/round about[duwr] of the earth [..]
Ya, Yesaya tidak menggunakan kata "Bola" karena memang tidak berbentuk Bola!
bih banyak di artikan sebagai 'tanah' daripada ' bumi' dan ini memang tergantung konteks
Kata 'erets: land [Tanah] =1543 x, earth [tanah/ bumi]= 712 x, country [daerah]= 140 x, ground [permukaan tanah]= 98 x, world[dunia] = 4 x.
'erets secara statistik le pemakaian
Sehingga dengan demikian terdapat beberapa kemungkinan arti:
oTanah yang berbentuk lingkaran
o Bumi yang berbentuk piringan datar
o Gunung/bukit di atas daratan, yang dari samping tergambar bentuk melingkar seperti kubah
,Di Yesaya 40:22 juga ada Kata naw-taw: membentangkan, membengkokan, membungkuk, menekuk.
Contoh pemakaian di alkitab:
"Ia menekukkan [naw-taw] langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya" [2 samuel 22:10 dan Mazmur 18:9 (18-10)]
Lihat! kata yang digunakan di kedua ayat itu adalah menekukkan/membengkokan!
Penegasan hasil "menekuk" tersebut ada di kata ibrani 'doq, kata ini diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi 'curtain' dan lucunya ketika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia malah menjadi 'kain' [versi LAI].
Kata 'doq: Veil = tudung, kubah; curtain= korden, tirai [dan sama sekali tidak mendekati kata 'kain']
Bagaimana bentuk Kubah?
Atap yang melengkung diatasnya sebuah bidang datar. Ini persis seperti:
o Ucapan Elifas, "[..] Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit" [Ayub 22:14];
o "[..] mendasarkan kubah-Nya diatas bumi [..]" [Amos 9:6]
o Proses pembentukan sandaran di bidang datar adalah sebagaimana digambarkan di Amsal 8:27,"Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya"
Disamping itu pula, di Kitab Yesaya saja kita temukan beberapa indikasi kuat bahwa ada Ujung Bumi [5:26, 24:16, 42:10, 48:20], ujung langit [13:5] tuhan menciptakan Bumi dari ujung ke ujung [40:28], ujung-ujung bumi [41:5, 41:9, 43:6, 45:22], Bumi memiliki 4 Penjuru [11:12]
Apa yang dapat kita simpulkan dari semua yang diatas?
Frase ‘dwelling above the circle of earth atau bersemayam di tonjolan bumi’ Sudah jelas merupakan sebuah metaphora, yaitu ‘bersamayam di atas bukit atau gunung (lengkungan/tonjolan tanah/bumi).
Alasan ini lebih masuk akal mengingat Alkitab juga merekam bahwa Abraham, Yakob, Iskak dan Musa kerap kali diperintahkan Allah untuk menghadap ketempatNya yang sangat jelas dan spesifik disebut sebagai GUNUNG TUHAN, misal:
o Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN...[Bil: 10:33, Juga Yesaya 2:3; 30:29, zakharia 8:3]
o Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" [Mazmur 24:3]
o dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub [Mikha 4:2]
Gunung lainnya yang sering disebut-sebut sebagai tempat menghadap diantaranya adalah:
Gunung Sion (Yesaya [2:2], [24:23]; Mazmur [74:2]), Gunung Horeb gunung Allah, nama lain Gunung Sinai? (1 raja-raja [19: 8]; keluaran [3:1], [3:12], Kel [19:3] dan Ulangan [1:6]), Gunung Ebal (Yos [8:30], 8:33), Gunung Hor, Lebanon (Ulangan 32:50-51), Efron, Pegunungan di Utara Judah, Effraim (Kejadian [49:29]), Gunung Sinai (Kel [19:16-21]), Gunung Moria, sebelah Timur Yerusalem (Kejadian [22:2], [22:11], [22:14]; 2 tawarih [3:1]), Gunung (Wahyu [21:10], 2 petrus [1:18])
Bapak-bapak Gereja, orang-orang suci yang tentunya telah menerima anugerah pemahaman dari roh yang sangat kudus, membela dengan sangat teguhnya bahwa bumi itu datar:
* Lactantius [245M – 325M), mengatakan yang mempunyai pendapat bahwa bumi itu bulat adalah "edit moderator*)" karena manusia bisa berjatuhan
* Santo Cyril dari Jerusalem [315M–386M], Bumi seperti langit mengambang diatas air
* Santo John Chrysostom [344M–408M], pendapat bahwa bentuk BUMI itu BULAT bertentangan dengan Kitab
* Uskup dari Gabala, yaitu Severian [408 M] dan Diodorus dari Tarsus [394M], merupakan pembela Bumi itu datar
* Cosmas Indicopleustes [547M], Bentuk bumi: "parallelogram, datar, dan dikelilingi 4 laut"
* St. Augustine [354M-430M], The City of God Book 16 Chapter 9,
"Tapi adalah dongeng bahwa terdapat sisi berlawanan, dikatakan, manusia dibelahan lainnya, di mana matahari terbit adalah saat terbenam bagi kita, manusia yang berjalan dengan kaki mereka ada dibelahan lainnya, itu tidak memiliki pijakan yang kredible dan tentunya tidak sesuai dengan pengetahuan sejarah yang telah diketahui, namun dari terkaan sain...Mereka tidak menyimak, meskipun didemonstrasikan sain bahwa bumi ini bulat..Kitab, dengan bukti historis..tidak pernah memberikan informasi yang salah. Terlalu Absurd dikatakan bahwa beberapa orang telah berlayar mengarungi samudera luas dan melintas dari sisi satu ke sisi lainnya"
* Kardinal Robert Bellarmine [1542M-1621M], Letter on Galileo's Theories, 1615:
"Tapi yang hendak menyatakan bahwa Matahari benar2 tetap di tengah langit dan hanya berputar pada porosnya sendiri tanpa bergerak dari timur ke barat dan bahwa Bumi berada pada lapisan ke 3 dan berputar dengan kecepatan tinggi mengitari matahari, adalah pikiran yang sangat berbahaya, tidak hanya melecehkan semua pilsuf dan para cendekiawan agama, namun juga melukai keyakinan suci kita dan menyatakan kitab suci salah"
* Bukan cuma mereka! Para cendekiawan nasrani lainnya tetap teguh dengan kebenaran Alkitab yang tegas menyatakan bahwa bumi itu datar! silakan lihat di sini, di sini dan di sini
Mengapa para orang penting, bapak gereja dan para santo itu benar-benar yakin bahwa bumi itu datar?
Untuk menjelaskan persamaan pikiran diantara mereka yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan roh kudus ini, marilah kita lihat beberapa sample kata ibrani yang mempunyai arti dan maksud yang sama dan diaplikasikan pada benda-benda berbeda:
7097 -- qatseh [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung ke ujung pada dua kalimat dibawah ini:
o Keluaran 26:28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung.
o Ulangan 13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi
Penerapan kata Qatseh pada kayu dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
7098 -- qatsah, [ujung, batas, sudut, hal-hal yang ekstrim dan banyak lagi]. Perhatikan kata ujung pada dua kalimat di bawah ini:
o Keluaran 27:4 Haruslah engkau membuat untuk itu kisi-kisi, yakni jala-jala tembaga, dan pada jala-jala itu haruslah kaubuat empat gelang tembaga pada keempat ujungnya.
o Yesaya 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
Penerapan kata Qatsah pada jala dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
7099 -- qetsev [Ujung, akhir, batas, batasan]. Perhatikan kata ujung pada tiga kalimat di bawah ini:
o Keluaran 37:8 satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sini dan satu kerub pada ujung [7098,qatsah] sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu dibuatnya kerub itu pada kedua ujungnya [7099, qetsev]
o Mazmur 48:10 (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
o Yesaya 26:15 Thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471], O LORD [03068], thou hast increased [03254] (8804) the nation [01471]: thou art glorified [03513] (8738): thou hadst removed {it} far [07368] (8765) {unto} all the ends [07099] of the earth [0776].
[Dalam Alkitab terjemahan baru, kata bumi [0776] di hilangkan dan bunyinya menjadi seperti ini:
Yesaya 26:15 Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan-Mu; Engkau telah sangat memperluas negerinya]
Penerapan kata Qetsev pada tutup perdamaian dan bumi di atas, menunjukan dengan sangat jelasnya bahwa bentuk benda yang mempunyai ujung dan jelas tidak bulat, bukan?!
Anda akan temukan banyak sekali bentuk-bentuk dan contoh-contoh serupa di alkitab dan saya rasa 3 contoh di atas sudah lebih dari cukup untuk menjelaskannya, bukan?!
Tentunya para orang penting, bapak gereja dan para santo di atas yang sama-sama telah mendapatkan bimbingan penuh roh kudus, disamping sangat fasih dengan alkitab dan juga mengenal baik arti kata dan dalam kondisi apa kata-kata tersebut di gunakan, bukan?!
Kemudian, terdapat martir Pengetahuan yang dibakar-hidup-hidup oleh Geraja karena mempertahankan pendapat bahwa matahari tidak beredar mengelilingi bumi adalah Giordano Bruno [1548M - 1600M], Ia adalah biarawan Dominikan.
Setelah lama disiksa di penjara, ia di bakar hidup-hidup di Campo de’ Fiori pada tanggal 17 February 1600. Ia di bakar hidup-hidup bukan karena tuduhan Heresy [bid'ah/klenik/sihir] namun karena pendapat sain-nya bertentangan dengan Alkitab.
Berikut dibawah ini adalah cuplikan Dokumen vatikan Interogasi terakhir Bruno [sekitar bulan April 1599] sebelum pelaksanaan eksekusi. Ia katakan teori kosmogony-nya didasarkan pada penemuan sain dan tidak ditujukan untuk menentang kitab suci:
Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Prima generalmente dico ch’il moo et la cosa del moto della terra e della immobilità del firmamento o cielo sono da me prodotte con le sue raggioni et autorità le quali sono certe, e non pregiudicano all’autorità della divina scrittura [...]. Quanto al sole dico che niente manco nasce e tramonta, né lo vedemo nascere e tramontare, perché la terra se gira circa il proprio centro, che s’intenda nascere e tramontare [...]
Terjemahan:
Circa motum terrae, f. 287, sic dicit: Pertama-tama, Saya katakan bahwa teori-teori pergerakan bumi dan diamnya raqiya atau langit adalah dibuat oleh saya yang didasarkan pada alasan yang kuat, yang mana tidak dimaksudkan untuk meruntuhkan kewenangan kitab suci [..] Berkenaan dengan Matahari, Saya katakan bahwa ia tidak terbit maupun tenggelam, tidak juga seperti yang kita lihat, terbit ataupun tenggelam, karena, jika bumi berputar pada porosnya, maka apa yang kita maksudkan dengan terbit dan tenggelam [..]
Kemudian, terdapat satu bukti lagi yang menyatakan bahwa alasan eksekusi bukan karena tuduhan heresy, karena di Universal Declaration of Human Rights: Christianity and its Persecution of Heretics, tidak ditemukan nama Giordano Bruno yang di aniaya/siksa gereja atas tuduhan heresy. [catatan: di Link ini, anda akan temukan satu tanya jawab, dimana Bruno ternyata telah murtad dari Nasrani bertahun-tahun dan memilih menjadi Filsuf/pencari kebenaran (atheis?)]
Kesimpulan
* Dari suatu tempat atau ketinggian tertentu dapat melihat seluruh permukaan bumi, hanya dimungkinkan jika BUMI itu DATAR
* Terdapat kata-kata memegang ujung-ujung. Sebuah Benda bulat tidak memiliki Ujung atau ujung yang satu berbeda dengan ujung lain atau berjumlah 4 (empat)
* Menekuk langit menunjukan satu kondisi bahwa Langit berbentuk Kubah. Amsal [8:27] mendukung hal ini, dimana Bumi sudah ada terlebih dahulu, dan Langit baru hendak dipersiapkan. Ujung langit dan bumi adalah Samudera. Jadi, Bumi itu datar dengan Langit seperti Kubah
* Yesaya [40:22] dengan frase "circle of earth" jelas tidak sama dengan "earth is circle", ini adalah kiasan mengenai lengkungan yang ada di Bumi, yaitu bukit atau Gunung, dibuktikan dengan adanya sebutan GUNUNG TUHAN tempat Allah Yakub. Kitab Yesaya, menegaskan bumi mempunyai empat penjuru dan ujung-ujungnya.
* Bapak-bapak gereja, orang-orang suci dan Cendikiawan Nasrani yang telah mendapatkan anugerah pemahamanpun menyatakan Bumi itu datar
* Alkitab menjelaskan Mataharilah berjalan dari satu ujung ke ujung yang lain, Bumi diam tidak berputar pada porosnya.
* Konsistensi penegakan kemurnian ajaran Alkitab, yaitu matahari yang bergerak dari Timur ke Barat, mengakibatkan Giordano Bruno, harus dibakar hidup-hidup.
SUMBER: http://answering-ff.org/board/ bentuk-bumi-menurut-kresten-t5317.html
Baca Selengkapnya Di: http://muslims-says.blogspot.com/2012/01/manakah-bentuk-bumi-yang-benar-menurut.html#ixzz1kd43jSvn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar