Oleh : Lukas Santoso
ISRA MIKRAJ
Bismilahirahmanirahim....
Maha
Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda
kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (QS. 17:1)
SEKILAS TENTANG ISRA MIKRAJ
Adalah
dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam
waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa
penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan salat
lima waktu sehari semalam. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga
Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit
sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini
Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat
lima waktu. Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang
berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak
ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha
seperti ini.
Isra
Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah yaitu antara tahun
620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada
malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Secara pasti kapan tepatnya
peristiwa itu terjadi dalam pandangan umat Islam tidaklah begitu penting
karena kejadian tersebut terjadi pada waktu lampau dan umat Islam
sesungguhnya tidak memiliki budaya untuk merayakan suatu kejadian
seperti merayakan kelahiran Nabi meskipun ada yang melakukannya.
Kejadian
Isra Mi'raj ini banyak ditentang oleh terutama oleh kaum orientalis
(Pemikir Barat, Yahudi, Kristen/nasrani, Atheis) dengan mengedepankan
berbagai aspek baik aspek ilmiah maupun aspek sejarah. Mereka sangat
berkepentingan untuk menggugurkan terjadinya peristiwa Isra Mukraj
sesuai (QS. 17:1) tersebut. Timbulnya upaya untuk meruntuhkan kebenaran
terjadinya peristiwa Isra Mukraj terutama didasarkan oleh :
a.
Dengan runtuhnya keyakinan peristiwa Isra Mukraj sesuai (QS. 17:1) yang
merupakan salah satu Mukjijat Nabi Muhammad SAW menjadi batal, maka
menjadi batal pula perintah untuk melaksanakan ibadah sholat yang
diibaratkan sebagi tiang agama Islam.
b.
Dengan gugurnya perintah untuk melakukan kewajiban sholat atau
menyembah Allah, maka menjadi pembenaran atau legitimasi bagi umat
Kristen atau nasrani untuk tidak melaksanakan Sholat seperti yang
dilakukan Yesus pada Mat 26:39 , Mark 14:35 dan Lukas 22:41. Pada ayat
ayat tersebut sangat jelas dan gamblang bahwa pada Injil atau kitab
perjanjian baru Yesus mengajarkan SHOLAT atau menyembah Allah dengan
cara berdiri kemudian sujud.
Kedua
hal tersebutlah yang terutama melatar belakangi mengapa kaum orientalis
(Pemikir Barat, Yahudi, Kristen/nasrani, Atheis) menetang keras
peristiwa Isra Mikraj.
ISRA MIKRAJ DITINJAU ASPEK ILMIAH
Dalih
kaum orientalis adalah "mana mungkin manusia termasuk Nabi Muhammad
mampu berjalan demikian cepat bahkan mampu melebihi kecepatan sinar".
Kenyataan ilmiah membuktikan bahwa setiap sistem gerak mempunyai
perhitungan waktu yang berbeda dengan sistem yang lain. Bahwa kebutuhan
waktu untuk mencapai suatu sasaran berbeda satu dengan lainnya. Benda
padat membutuhkan waktu yang lebih lama di bandingkan dengan suara,
demikian juga suara lebih lama di bandingkan dengan cahaya, sehingga
kita dapat berkata bahwa ada sesuatu yang tidak membutuhkan waktu untuk
mencapai sasaran.
Bukti
lain bahwa manusia mampu melakukan perjalanan demikian jauh diluar
kemampuan fisiknya adalah dengan penguasan teknologi. Manusi mampu
melakukan perjalanan melebihi keceptan suara bukanlah suatu hal yang
mustahil saat ini. Penemuan pesawat supersonik dan pesawat antariksa
lainnya membuktikan bahwa ketidak mustahilan umat manusia untuk
melakukan perjalanan menembus ruang angkasa manapun. Dengan teknologi
pula bukanlah hal yg mustahill bahwa kelak manusia mampu melakukan
perjalanan dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Tentang perlunya
penguasaan teknologi untuk mampu melakukan suatu perjalanan jauh yang
melebihi kecepatan manusia biasa yaitu dengan kecepatan yang tinggi atau
menjelajahi ruang angkasa juga telah diuraikan pada (QS. 55:33) sebagai
berikut:
Hai
jama'ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan". (QS. 55:33)
Dengan
demikian didasarkan kajian ilmiah bahwa manusia mampu melakukan
perjalanan demikian cepat atau peristiwa Israj Mikraj yang waktu itu
adalah hal yang sangat mustahil tapi saat ini bukanlah suatu hal yang
mustahil bila dengan pengusaan teknologi serperti yang telah ditunjukan
oleh kemampuan manusia akhir akhir ini. Dari pernyataan ini maka Nabi
Muhammad dengan teknologi yang diciptakan Allah sendiri manjadikan Nabi
Muhammad mampu melaksanakan perjalanan yang demikian cepatnya yaitu
peristiwa Isra Mikraj. Jadi hanya karena keterbatasan berpikir dan
kemampuan manusia sajalah orang orang yang menolak terjadinya peristiwa
Israj Mikraj.
ISRA MIKRAJ DITINJAU ASPEK SEJARAH
Dalam
aspek sejarah, kapan tepatnya peristiwa Isra Mukraj belum satupun yang
mengetahui secara pasti, ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan
manusia. Beberapa ulama Islam berbeda pendapat dalam hal kapan tepatnya
terjadi peristiwa Isra Mikraj tersebut. Namun seperti yg telah
dijelaskan diatas bahwa bukan waktunya kejadiannya yang dipenting dari
peristiwa tersebut, tapi yang lebih penting adalah peristiwa perjalanan
Nabi Muhammad yang merupakan mukjijat Muhammad sesuai dengan kajian
ilmiah dan perintah untuk dilakukannya melaksanakan sholat.
Perbedaan
pendapat dikalangan Islam kapan tepatnya waktu terjadinya peristiwa
Isra Mikraj dijadikan peluang oleh Kaum Orientalis untuk menyerang
Islam. Menurut mereka berdasarkan kajian sejarah bahwa kejadian Isra
Mikraj tidak terbukti. Hal tersebut didasarkan kepada bahwa Masjid al
Aqsa yang mereka sebut sebagai Bait Allah sudah dihancurkan sama sekali
oleh pasukan Titus Roma pada tahun 70 Masehi. Sementara Masjid al Aqsa
baru dibangun kembali pada tahun 691 Masehi dibawah pengawasan Amir
Abdul Malik. Jadi bagaimana mungkin Nabi Muhammad berpendapat bahwa ia
pernah melihat mesjid tersebut?
Atas
tuduhan tersebut tentunya kita akan bertanya, apakah bangunan Masjid Al
Aqsa apapun bentuknya ketika awal dibangun dulu adakah sama dengan
bangunan Masjid Masjid Al Aqsa saat ini? Kemudian ketika dirusak atau
rusak karena sebab lainnya maka apakah masjid Al Aqsa hilang bagaikan
ditelan bumi sehingga saat Nabi Muhammad melakukan Isra Mikraj mesjid
itu sudah tidak ada? Jawabnya singkat Mesjid Al Aqsa masih ada dan Tidak
musnah bak ditelan bumi, bagaimana penjelasannya? uraiannya berikut
ini.
Area
masjid ini dahulu adalah bagian perluasan pembangunan bukit oleh Raja
Herodes Agung, yang dimulai pada tahun 20 SM. Sisa-sisa pembangunan
tersebut saat ini masih dapat ditemukan di beberapa lokasi mesjid
tersebut. Konstruksi tiang-tiang kolom besar persegi di bagian utara
masjid serta tembok-temboknya, baru-baru ini ditetapkan memiliki usia
jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh
peneliti-peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan para saksi mata dari
masa itu), yaitu bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan
Romawi. Tembok-tembok tersebut dibangun kembali atau diperkuat tidak
lama setelah penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi (oleh pasukan
Titus).
Dari
uraian diatas jelaslah bahwa meskipun Mesjid tersebut telah dihancurkan
pada tahun 70 Masehi bukan berarti Mesjid tersebut telah habis sama
sekali, apalagi ternyata setelah dihancurkan bangunan Mesjid tersebut
dibangun kembali beberapa tahun kemudian. Perlu dipahami disini bahwa
penghancuran Mesjid pada tahun 70 masehi tersebut bukan berarti
hilangnya Mesjid tersebut dari muka bumi. Sejarah membuktikan HIROSHIMA
dan NAGASAKI meskipun hancur diluluh lantakan oleh bom Atom sekalipun,
kenyataan sampai sekarang masih tegak berdiri. Apalagi bila penghacuran
yg dilakukan oleh Pasukan Titus ditahun 70 Masehi yang hanya masih
mengandalkan otot belaka.
Dengan
demikian berdasarkan pemikiran sejarah, saat Nabi Muhammad melakukan
ISRA MIKRAJ mesjid Al Aqsa tersebut masih ada dan apapun bentunya tidak
hilang ditelan bumi meski telah dihancurkan oleh siapapun. Pada era Nabi
Muhammad Mesjid Al Aqsa adalah masjid kecil yang kemudian pada periode
berikutnya mengalami pembangunan kebali karena berbagai sebab diantara
akibat gempa bumi. Ketika Tentara Salib menaklukkan Yerusalem pada tahun
1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana dan gereja, namun
fungsi masjid dikembalikan seperti semula setelah Shalahuddin merebut
kembali kota itu. Renovasi, perbaikan, dan penambahan lebih lanjut
dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah, Mamluk,
Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam, dan Yordania.
Pembakaran
Masjid Al-Aqsa oleh musuh musuh Islam pada tanggal 21 Agustus 1969
telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini
beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan mimbar
kuno Shalahuddin Al-Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa
Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan
di Yordania, meskipun ada pula yang menyatakan bahwa mimbar buatan
Jepara digunakan di masjid ini. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di
bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini tetap berada di bawah
perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Demikianlah
baik ditinjau secara Ilmiah dan ditinjau secara sejarah bahwa Isra
Mikraj sesungguhnya benar benar pernah terjadi dan sekali lagi sebagai
bukti Al Quran tidak mungkin hanyalah karangan Muhammad belaka. Adalah
tidak mungkin seorang anak manusia bernama Muhammad yang hidup diabad ke
6 - 7 mampu menulis SUATU PERJALANAN YANG TIDAK MASUK AKAL WAKTU ITU
TAPI DAPAT DITERIMA SECARA ILMIAH DIZAMAN MODERN.
SEKALI
LAGI BAHKAN SAMPAI AKHIR JAMAN SEKALIPUN KEBENARAN AL QURAN SEBAGAI
HIMPUNAN WAHYU DARI ALLAH KEPADA NABI MUHAMMAD AKAN LEBIH TERUNGKAP
KEBENARANNYA SECARA ILMIAH DAN SECARA TEKNOLOGI..
Lukas Santoso
Masih banyak yang kurang semata kelemahan saya, hanya Allah sajalah yang maha sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar