Oleh : Lukas Santoso
1. PEDOFILIA, KASUS PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK
Apakah
Pedofilia itu?. Berdasarkan beberapa literatur, pelecehan seksual
terhadap anak atau pedofilia adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana
orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk
rangsangan seksual. Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau
menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual, melakukan
hubungan seksual terhadap anak-anak. Efek yang timbul akibat kekerasan
seksual terhadap anak antara lain depresi, gangguan stres pascatrauma,
kegelisahan, kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa
dewasa, dan cedera fisik dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius
yaitu trauma psikologis jangka panjang.
Akibat
dari efek pedofilia tersebut maka seorang anak akan muenunjukan gejala
gejala ganguan psikologis sehingga tidak dapat menjalani kehidupannya
secara normal.
2. St AISYAH RA ADALAH ISTRI RASUL MUHAMMAD YANG SAH
Siapakah
Siti Aisyah RA, benarkah beliau adalah korban pedofilia seperti yang
dituduhkan oleh para kafir musuh musuh Islam. Apakah tuduhan terhadap
Aisyah tersebut hanyalah propaganda hitam untuk menyudutkan kehidupan
Rasul Allah belaka?.
Untuk menjawab ini semua mari kita lihat kehidupan Siti Aisyah RA itu sendiri
Untuk menjawab ini semua mari kita lihat kehidupan Siti Aisyah RA itu sendiri
St
Aisyah RA adalah anak pembantu dekatnya atau sahabat Rasulullah
Muhammad yang kemudian menjadi khalifah setelah Rasul Muhammad wafat
yaitu Abu Bakar. Banyak riwayat yang menuliskan bahwa Aisyah menikah
dengan Rasul Muhammad pada usia muda atau dibawah umur bila diukur pada
masa kini. Ada yang menuliskan Aisyah menikah pada usia 7 tahun atau 9
tahun sehingga menjadi sasaran empuk untuk melecehkan Rasul Muhammad.
Sumber lain mengatakan bahwa Aisyah menikah dengan Muhammad pada usia 19
atau 20 tahun.
Dengan
berdasarkan keterangan beberapa hadist menyatakan bahwa pernikahan
tersebut dilakukan atas dasar tata cara pernikahan yang sah, melalui
proses meminang atau melamar yang dilakukan secara Islam dan berlangsung
secara wajar.
3. AISYAH DINIKAHI OLEH RASULULLAH MUHAMAMAD SECARA WAJAR
Dikatakan
secara wajar pernikahan Aisyah tersebut karena tidak ada penolakan sama
sekali dari pihak orang tuan Aisyah yaitu Abu Bakar atas pernikahan
tersebut. Bila pernikahan tersebut adalah pemaksaan kehendak atau
tindakan pedofilia oleh Rasul Allah maka setelah Rasul wafat tentunya
terjadi pemberotakan atas tindakan Rasul tersebut dari pihak Abu Bakar.
Kenyataannya Abu Bakar tetap setia pada Rasul Muhammad bahkan sampai
setelah Rasul Muhammad wafat, Abu Bakar tetap setia meneruskan risalah
Rasul. Abu Bakar sebenarnya mempunyai peluang yang sangat besar untuk
memberontak pada Rasul Muhammad terutama saat tampuk pimpinan Khalifaf
dipegang oleh Abu Bakar. Setelah Rasul wafat, Abu Bakar mengganti posisi
Rasul Muhammad sebagai Khalifah atau pemimpin. Pada kondisi ini
sebenarnya mempunyai peluang yang besar untuk meninggalkan atau memutar
balikan ajaran Rasul Muhammad bila Abu Bakar merasa tindakan Rasul
Muhammad menikahi anaknya Aisyah adalah suatu tindakan pelecehan sexual.
Dengan
demikian berdasarkan pemikiran ini sangat jelas bahwa pernikahan St
Aisyah adalah pernikahan wajar dan bukan pelecehan sexual atau perlakuan
pedofilia maupun pemaksaan.
Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa
kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul
kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. 33:58)
4. BERAPAKAH USIA PERNIKAHAN YANG WAJAR BAGI WANITA
Bila
kita mengamati usia pernikahan saat ini, di abad 20, ternyata terjadi
pergesaran usia pernikahan pada wanita. Terjadi kecenderungan wanita
semakin memundurkan atau menunda usia nikahnya dengan berbagai
pertimbangan. Sebelumnya terutama dipedesaan banyak kita temui wanita
telah menikah pada usia dini atau sebelum 17 Tahun . Pertambahan
penduduk, jumlah penduduk saat ini yang demikian besar membuat manusia
mengkaji ulang berapakah usia yang ideal bagi wanita untuk menikah. Bila
kita tilik kebelakang, atau kebeberapa daerah, ternyata menunjukan usia
pernikahan bagi wanita sangat beragam dan cenderung wanita menikah pada
usia relatif muda atau belia.
Fakta
lain menunjukan bahwa pencatatan tanggal dan tahun kelahiran tidak
dilakukan dan bukan merupakan kebiasaan pada masa lalu. Ukuran dewasa
seseorang bukan ditinjau dari berapa usia seseorang karena belum menjadi
tradisi dimasa lalu untuk memcatatkan usia seseorang. Ukuran dewasanya
seseorang diukur dari perubahan biologis yang terjadi pada orang
tersebut. Dengan demikian bila telaahannya dilakukan sampai beberapa
abad kebelakang, terutama pada abad antara ke enam sampai ke tujuh
tentunya usia pernikahan seorang termasuk Aisyah bukalah suatu
persoalan.
Dari
uraian diatas maka pernikahan Aisyah dengan Rasul Muhammad bukanlah
suatu tindakan pedofilia ditilik dari ukuran usia pernikahan saat itu.
5. SEMASA HIDUPNYA AISYAH MENCINTAI RASUL MESKI DISAAT SUSAH
St
Aisyah RA dinikahi oleh Rasul Allah Muhammad dalam kondisi sulit, dan
dalam tekanan terutama oleh kafir Kuraish. Tekanan demi tekanan
mengakibatkan Rasul Muhammad harus mengungsi atau hijrah ke Madinah.
Dalam kondisi inilah bahliga rumah tangga Rasul Allah Muhammad dengan ST
Aisyah RA dibangun. Suatu kondisi yang berat bagi suatu keluarga baru
terutama bagi Aisyah yang dikatakan oleh sebagian Hadist masih berusia
belia.
Terhadap
tuduhan bahwa Rasul Muhammad telah melakukan pedofilia terhadap St
Aisyah RA tentunya perlu pembuktian terhadap bagaiman kondisi psikologis
pada diri Aisyah. Perlu diketahui, apakah Aisyah mengalami kondisi
stres, depresi bahkan trauma psikologis dalam jangka panjang setelah
dinikahi oleh Rasul Muhammad seperti yang ditunjukan pada korban
pedofilia.
Berdasarkan
kajian literatur yang diambil dari hadist ternyata Aisyah ikut
berperang ketika pecah perang Badr. Sebuah riwayat mengenai partisipasi
Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad
wa’l-siyar, Bab karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Demikian
pula pada perang Uhud, sebuah riwayat menunjukan pastisipasi Aisyah
dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab
Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama`a’lrijal). Dari uraian ini menunjukan
bahwa tidak ada tanda tanda depresi, stress apalagi trauma psikologis
pada diri St Aisyah RA meskipun dalam kondisi sulit seperti ikut
berperang.
Disaat
saat menjelang wafatnya Rasulullah Muhammad, ternyata Aisyah tetap
menjadi pendamping yang setia bagi Rasul Muhammad. Beberapa kesaksian
Aisyah menunjukan kesetiaannya terhadap Rasul Muhammad dengan merawat
Rasul Allah Muhammad dirumah St Aisyah RA. Bahkan setelah Rasul Allah
Muhammad wafat St Aisyah RA justru menjadi sumber informasi dari
beberapa Hadist. Menjadinya St Aisyah sebagai sumber imformasi terhadap
Hadist menunjukan Aisyah tidak mengalami gangguan psikologi. Terganggu
atau tidaknya Psikologis Aisyah menjadi sangat penting karena salah satu
metode dalam penyusunan atau periwayatan hadist adalah kondisi
periwayatnya dalam keadaan sehat wal afiat terutama pada aspek
psikologis.
Dari
uraian ini menunjukan bahwa St Aisyah RA sama sekali tidak menunjukan
sebagai korban pedofilia berupa stess, depresi atau trauma psikologis
paska perkawinannya bahkan sampai akhir hidupnya.
6. AISYAH PILHAN ALLAH SEBAGAI IBU DAN MANTAN IBU NEGARA
Selisih
usia antara Rasul Muhammad dengan Aisyah ternyata sangat jauh. Bila
merujuk pada penikahan dini Aisyah maka selisih usia diantara kedua
adalah 45 Tahun, literatur lain menunjukan 24 tahun. Aisyah wafat
sekitar 46 tahun setelah Rasul Muhammad wafat, suatu rentang yang cukup
panjang dengan status janda Rasul Muhammad.
Dalam
salah satu Riwayat, Aisyah RA pernah berkata “ Rasulullah menikahiku
setelah malaikat Jibril datang kepada beliau dengan menyerupai diriku.
Malaikat Jibril berkata “Ini adalah Istrimu di dunia dan akhirat (As
Sumtust Tsanin fi Manaqibi Ummahati MU’minin. Dari hadist ini menunjukan
bahwa St Aisyah RA adalah wanita pilihan Allah bagi Rasulullah
Muhammad.
Sebagai
wanita terpilih Aisyah menunjukan kemuliaannya ketika mendapatkan
fitnah yang menyebabkan perubahan perlakuan Rasulullah terhadap dirinya.
Menyikapi fitnah tersebut dihadapi oleh Aisyah dengan sabar. Kesabaran
Siti Aisyah akhirnya terjawab dengan turunya wahyu An Nuur (Qs 24)
:11-20 yang membebaskan Aisyah dari fitnah.
Sepanjang
hidupnya sepeninggal suaminya Rasul Muhammad , Aisyah tidak menunjukan
perilaku yang bertentangan dengan ajaran Rasul Muhammad. Aisyah justru
menjadi sumber rujukan hadist. Sepanjang rentang waktu 46 tahun tersebut
ternyata Aisyah menjadi pengawal dan saksi bagi kebenaran ajaran Islam
yang dibawa oleh Rasul Muhammad sampai beberapa periode khalifah.
Beberapa kepemimpinan khalifah dilalui oleh Aisyah yang bila
disejajarkan dengan masa kini, Aisyah mengemban misi sebagai ibu negara
dan mantan ibu negara. Peranan St Aisyah RA sebagai Ibu negara dan
mantan Ibu negara adalah posisi yang sangat strategis dalam kelangsungan
penyebaran ajaran Islam. Peristiwa besar semasa Aisyah menjanda adalah
dibukukannya Al Quran sehingga dapat digunakan dan dapat diautentifikasi
sampai akhir jaman.
7. PELUANG AISYAH MELAKUKAN PEMBANGKANGAN
Setelah
Rasul Allah Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi Khalifah. Abu Bakar
adalah ayat kandung dari ST Aisyah RA. Saat Abu Bakar menjadi kalifah
ternyata Abu Bakar dengan setia tetap meneruskan risalah atau ajaran
Rasul Muhammad. Demikian pula dengan St Aisyah RA. Ayah dan anak ini
sebenarnya memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan perombakan
yang besar besaran bila tuduhan para kafir bahwa Rasul Muhammad telah
melakukan perbuatan yang tercela. Kenyataan ini menunjukan tidak ada
permasalahan bagi Abu Bakar terhadap perkawinan anaknya Aisyah. Demikian
pula dengan Aisyah sendiri, bila ada persoalan antara Aisyah dengan
Rasul Muhammad maka dengan diangkatnya ayahandanya menjadi khalifaf
sebanarnya suatu momentum bagi St Aisyah RA untuk membangkang.
Hal
yang penting patut dicatat bahwa St Aisyah RA setelah Rasul Muhammad
wafat justrur menjadi menjadi informan yang penting dalam penyusunan
Hadist. Berdasarkan penuturan Aisyah dalan Hasist tidak ada satupun yang
menyudutkan/bertentangan dengan ajaran Rasul Muhammad atau bertentangan
dengan yang tertulis di Al Quran.
Dari
uraian diatas bahwa perkawinan Rasul Muhammad dengan St Aisyah RA
adalah perkawinan yang harmonis dan membawa kenangan yang positif bagi
di Aisyah termasuk ayahandanya Abu Bakar.
8. KESIMPULAN
a. Perkawinan St Aisyah RA dengan Rasul Muhammad adalah sah berdasarkan ajaran Islam
b.
Usia dini dari pernikahan Aisyah adalah hal lumrah waktu itu, dan
ukuran kesiapan menikah dimasa lalu berbeda dengan sekarang. Kesiapan
untuk melangsungkan pernikahan beberapa tahun yang lalu, apalagi
beberapa abad yang lalu tidak didasarkan pada usia, tapi pada perubahan
biologis dari para pelakunya.
c.
Paska perkawinannya, Aisyah sama sekali tidak menunjukan mengalami
terjadinya stress, depresi, gangguan atau trauma psikologis sebagai
akibat korban pedofilia
d.
Aisyah mengemban fungsi ibu negara dan ikut berperang menunjukan
kecintaan dan kesetiaan pada Rasul Muhammad meski pada usia belia.
e.
Abu Bakar sebagai ayah mertua Rasul Muhamamd tetap loyal dan setia pada
kepemimpinan Rasul Muhammad dan terus tetap loyal dan setia meskipun
Rasul telah wafat
f. Aisyah menjadi sumber informasi Hadist dan tetap mencintai Rasul Muhammad dalam rentang waktu 46 tahun setelah suaminya wafat
g.
St Aisyah RA justru mejadi korban fitnah para kafir seperti halnya
dengan suaminya Rasul Muhammad yg selalu menjadi korban fitnah para
kafir
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
(QS. 2:286)
Catatan Lukas Santoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar