Menurut
mereka di dalam Islam tidak ada jaminan masuk surga, semuanya pasti
masuk neraka. Sedangkan dalam alkitab terdapat jaminan keselamatan
(diartikan masuk surga) bagi yang percaya kepada Yesus Kristus. Cukup
dengan percaya/iman pasti masuk Surga (Kata mereka sih gitu). Ayat
alkitab dibawah ini merupakan tanggapan untuk membuktikannya :
Yohanes
5:24: “ Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah
dari dalam maut ke dalam hidup.”
Yohanes 3 ayat 18:
"Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum, barangsiapa
tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak
percaya dalam nama Anak Tunggal Allah."
Yohanes
11:26 : “dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Yohanes:14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Markus 16:16 : “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.
Yohanes
6:58 : “Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti
yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan
roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Ayat-ayat
tersebut punya pola pengandaian, banyak memakai kata 'barangsiapa'
dan 'akan' artinya : KALAU anda percaya kepada Yesus, maka NANTI anda
AKAN masuk surga.
Padanan dari ayat tersebut dalam Al-Qur'an sebenarnya banyak :
Al Baqarah 82 : Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
An
Nisaa 57 : Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan
yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai;
An Nisaa 122 :
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji
yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah
?
Al A'raaf 42 : dan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban
kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah
penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
Yunus
9 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di
bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam syurga yang penuh
keni`matan.
Huud 23 : Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada
Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal
di dalamnya.
Ar Ra'd 29 : Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
Ibrahim
23 : Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke
dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam
syurga itu ialah "salaam"
Al Kahfi 107 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal
Maryam
60 : kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka
mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun
Thaahaa
75 : Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman,
lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah
orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)
Al
Hajj 14 : Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia
kehendaki.
Al Hajj 23 : Sesungguhnya Allah memasukkan
orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Al Hajj 56 :
Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara
mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam
syurga yang penuh keni`matan.
Al Ankabuut 7 : Dan
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami
hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri
mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
Al
Ankabuut 58 : Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat
yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal
Ar Ruum 15 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
Luqman
8 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh keni`matan
As
Sajdah 19 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala
terhadap apa yang mereka kerjakan.
Asy Syura 22 : Dan
orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di
dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki
di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
Al
Jatsiyah 30 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga).
Itulah keberuntungan yang nyata.
At Taghaabun 9 :
(Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari
pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah
akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam
jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
At- Thalaaq
11 : Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang
saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik
kepadanya.
Al Buruuj 11 : Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
Berbeda dengan ajaran Kristen yang mengaitkan soal masuk surga HANYA dengan percaya
(sekalipun dalam beberapa diskusi kristener sering mengatakan bahwa
kalau sudah percaya maka perbuatannya sudah pasti merupakan amal shaleh,
ini perlu didiskusikan lebih lanjut, fakta yang ada, amal
saleh/perbuatan baik bisa dilakukan semua orang, tidak peduli apapun
agamanya, bahkan atheis sekalipun) maka Al-Qur'an mengaitkan surga
dengan iman dan amal saleh, artinya beriman saja tidak akan membuat anda
masuk sorga kalau tidak pernah beramal saleh, sebaliknya semua amal
saleh anda akan sia-sia kalau tidak didasari iman kepada Allah. Namun
semua ayat Al-Qur'an tersebut tidak diartikan bahwa anda yang merasa
telah beriman dan beramal saleh PASTI masuk surga, karena selama anda
menjalani hidup maka dipastikan iman dan amal saleh anda selalu berubah,
kadang naik dan kadang turun, itu adalah hal yang manusiawi dan
terjadi pada semua orang. Kondisi keimanan dan amal saleh yang tidak
stabil tersebut bisa disebabkan oleh ujian yang diberikan Allah kepada
manusia yang punya kodrat memiliki kecenderungan kearah baik dan
buruk. Al-Qur'an sendiri menyampaikan :
Ali Imran 142 :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata
bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata
orang-orang yang sabar.
Al Ankabuut 2 : Apakah manusia
itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Ali Imran 186 : Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.
Al
Hujuurat 3 : Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh
Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Al
An'aam 145 : Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu.
Al An'aam 53 : Dan demikianlah telah Kami uji
sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka
(orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata:
"Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah
kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya) ?"
Al
Anbiyaa 35 : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Muhammad
31 : Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan
agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
Al Mulk 2
: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun,
Al Insaan 2 : Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat.
Jadi menurut Al-Qur'an, hidup di
dunia tidak lain hanyalah periode untuk menguji keimanan dan perbuatan
kita, mengapa harus diuji..?? karena hanya dengan ujianlah bisa
dibuktikan apakah seorang manusia memang menjalankan hidupnya sesuai
perintah Allah atau tidak. Dalam menjalani hidup sering kita tergelincir
melakukan dosa, itu juga manusiawi karena mana ada manusia yang tidak
punya dosa..? untuk itu Allah memberikan mekanisme lain :
Ali
Imran 135-136 : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya
ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik
pahala orang-orang yang beramal.
An Nisaa 64 : Dan Kami
tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita`ati dengan seizin
Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang
kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun
untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.
An Nisaa 106 : dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An
Nisaa 110 : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al maaidah 39 :
Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah
melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Al Maaidah 73-74 : Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.
Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun
kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al
A'raaf 153 : Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian
bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah
taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
An Anfaal 39 : Katakanlah kepada orang-orang
yang kafir itu: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya
Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu;
ini
sebagian dari ayat Al-Qur'an tentang pengampunan Allah, masih banyak
ayat yang lain lagi, terus terang saya capek mengutipnya karena sangat
banyak ayatnya, silahkan anda cari sendiri dalam Al-Qur'an!.
Jadi
ayat alkitab memang tidak pernah menyatakan adanya jaminan anda masuk
surga karena percaya kepada Yesus, karena semua ayat yang dikutip
diatas hanyalah kalimat pengandaian, dan itu sama saja dengan ayat yang
ada dalam Al-Qur'an. Lalu mengapa umat Kristen sampai bisa punya
pikiran SUDAH dijamin dan PASTI masuk surga, hanya dengan syarat
percaya..?? itu datangnya dari doktrin gereja yang dicekoki
terus-menerus, menjadi 'candu spriritual', bikin mabok dan
melayang-layang, lupa bahwa kita harus terus menjalani kehidupan dengan
segala kemungkinan, bisa istiqomah (konsisten) dengan keimanan dan
amal saleh kita, bisa juga terjerumus, Al-Qur'an mengatakan :
Al
Baqarah 111 : Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau
Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka.
Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang
yang benar".
Tahu artinya 'angan-angan kosong'..?
sesuatu yang belum ada ditangan, tapi pikiran sudah merasa itu sudah
ada ditangan, itu namanya angan-angan kosong dan Al-Qur'an telah
memperingatkan anda dengan bahasa yang lugas dan jelas..Nah para
pembaca, dihadapan anda ada 2 pilihan soal keselamatan dan jaminan
masuk surga, mana yang akan anda pilih..? anda mau 'melayang-layang'
menikmati angan-angan kosong anda atau anda kembali kedunia nyata,
menjalani sisa kehidupan anda, selalu berhati-hati agar tidak
tergelincir, selalu memohon kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan
yang bisa memberi anda petunjuk atau malah akan menyesatkan anda kalau
anda menghadap-Nya dengan sombong, prasangka buruk dan kedurhakaan.
Semuanya terserah anda...
MENJAWAB: APAKAH MENURUT QS.MARYAM 19:71 SEMUA PASTI MASUK NERAKA?
Mereka
hanya melihat pada ayat QS. Maryam 19: 71 tanpa memperhatikan ayat
selanjutnya, padahal dengan melihat ayat selanjutnya akan dilihat dengan
sangan mudah bahwa tuduhan mereka semua orang akan masuk neraka
menurut Alqur’an adalah salah besar:
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71)
Artinya: Dan
tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal
itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.(QS.Maryam 19:71)
Kemudian
Allah mengarahkan firman-Nya kepada manusia seluruhnya dan
menerangkan bahwa semua orang akan dibawa ke tempat dimana neraka
berada. Mereka di dekatkan ke neraka itu dan berdiri di sekelilingnya.
Hal ini sudah menjadi ketetapan-Nya yang tidak dapat dirubah lagi dan
harus terlaksana. As Suddy meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa
manusia seluruhnya di bawa ke "Siraat" (titian). Kemudian mereka
menyeberangi Sirat itu dengan membawa amal perbuatan mereka. Di antara
mereka ada yang melaluinya secepat kilat, ada secepat angin, secepat
burung melayang, secepat kuda berlari, secepat unta dan ada pula yang
secepat lari manusia. Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda; Semua
manusia akan mendatangi neraka kemudian mereka akan kembali membawa
amal perbuatan mereka.
Supaya lebih jelas kita lihat ayat selanjutnya
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72)
Artinya:
Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan
orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.(QS. Maryam 19:72)
Pada
ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia di kala itu melepaskan
orang-orang yang bertakwa dari siksaan neraka dan membiarkan
orang-orng kafir jatuh ke dalamnya dalam keadaan berlutut. Allah
menerangkan bahwa yang dilepaskan dari siksaan neraka itu ialah
orang-orang yang bertakwa bukan orang-orang yang beriman saja, karena
orang-orang yang beriman saja belum tentu termasuk orang-orang yang
bertakwa karena banyak di antara orang-orang yang beriman melanggar
perintah-perintah Allah dan mengerjakan larangannya. Apabila dosanya
lebih banyak dari amal kebaikannya maka ia akan disiksa lebih dahulu
dalam neraka sesuai dengan dosa yang diperbuatnya kemudian barulah
dikeluarkan dari neraka setelah menerima siksaan yang sepadan dengan
dosanya, lalu dimasukkan ke surga. Adapun orang-orang yang amal
kebaikannya lebih banyak dari dosanya, maka dia dimasukkan ke dalam
surga setelah dosa-dosanya itu diampuni oleh Allah dengan rahmat dan
kasih sayangnya. Hal yang demikian tersebut dalam firman Allah.
فأما من ثقلت موازينه فهو في عيشة راضية وأما من خفت موازينه فأمه هاوية وما أدراك ما هيه نار حامية
Artinya:
Dan
adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya maka tempat kembalinya ialah neraka
Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang
sangat panas. (Q.S. Al Qari'ah: 6-11)
Syaikh
‘Abdul Muhsin menyatakan bahwa penafsiran paling populer mengenai ayat
di atas ada dua pendapat. Pertama, semua orang akan memasuki neraka,
akan tetapi kaum Mukminin tidak mengalami bahaya. Kedua, semua orang
akan melewati shirâth (jembatan) sesuai dengan kadar amal shalehnya.
Jembatan ini terbentang di atas permukaan neraka Jahannam. Jadi, orang
yang melewatinya dikatakan telah mendatangi neraka. Penafsiran ini
dinukil Ibnu Katsîr rahimahullâh dari Ibnu Mas’ûd radhiallâhu'anhu.
al-wurûd dalam firman Allah Surat Maryam ayat 71 adalah melintasi shirâth.”
Untuk
menguatkan pendapat ini, Imam Ibnul Abil ‘Izzi rahimahullâh berhujjah
dengan ayat selanjutnya (QS. Maryam 19:72) dan hadits riwayat Imam
Muslim rahimahullâh dalam kitab Shahihnya no. 6354.
Imam
Muslim rahimahullâh meriwayatkan dengan sanadnya dari Umm Mubasysyir
radhiallâhu'anha, ia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam
bersabda saat berada di samping Hafshah radhiallâhu'anha,
“Tidak
ada seorang pun dari orang-orang yang telah berbaiat di bawah pohon
(ikut serta dalam perjanjian Hudaibiyah, red) yang akan masuk neraka”.
Hafshah (dengan merasa heran) berkata, “Mereka akan memasukinya wahai Rasulullah”.
Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wassallam pun menyanggahnya. Kemudian Hafshah
radhiallâhu'anha berdalil dengan membaca ayat di atas (QS. Maryam19:71).
(Mendengar ini) Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam kemudian (mendudukkan masalah seraya) bersabda:
“Sungguh
Allah telah berfirman setelahnya: Kemudian Kami akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zhalim di dalam
(neraka) dalam keadaan berlutut)”. (QS. Maryam 19: 72)
Usai
mengetengahkan hadits di atas, Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullâh
mengatakan bahwa Beliau (Rasulullah) Shallallahu 'Alaihi Wassallam
mengisyaratkan (dalam hadits tersebut) bahwa maksud al-wurûd (mendatangi
neraka) tidak mesti memasukinya.
Selamatnya (seseorang)
dari mara bahaya tidak mesti ia telah mengalaminya. Seperti halnya
seseorang yang dikejar musuh yang hendak membunuhnya, namun musuh tidak
sanggup menangkapnya, maka untuk orang yang tidak tertangkap ini bisa
dikatakan Allah telah menyelamatkannya.
Sebagaimana Allâh Ta'ala berfirman yang artinya:
"Dan ketika adzab Kami datang, Kami selamatkan Hûd..." (Qs. Hûd /11:58),
"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh..." (Qs. Hûd /11:66),
"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syu’aib..." (Qs. D /11:94).
Siksa
Allâh Ta'ala tidak ditimpakan kepada mereka, akan tetapi menimpa
orang selain mereka. Jika tidak ada faktor-faktor keselamatan yang
Allâh Ta'ala anugerahkan bagi mereka secara khusus, niscaya siksa akan
menimpa mereka juga. Demikian pula pengertian al-wurûd (mendatangi
neraka), maksudnya adalah orang-orang akan melewati neraka dengan
melintasi shirâth, kemudian Allâh Ta'ala menyelamatkan orang-orang
yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zhalim di neraka dalam
keadaan berlutut”
Senada dengan keterangan di
atas, sebelumnya Imam Nawâwi rahimahullâh (wafat tahun 676 H) pun
merâjihkan arti kata al-wurûd adalah menyeberangi shirâth. Beliau
rahimahullâh berkata saat menerangkan hadits Umm Mubasysyir
radhiallâhu'anha: “Yang benar, maksud al-wurûd (mendatanginya) dalam
ayat (Qs Maryam/19:71) adalah melewati shirâth. Shirâth adalah sebuah
jembatan yang terbentang di atas neraka Jahanam. Para penghuni neraka
akan terjatuh ke dalamnya. Sementara selain mereka akan selamat”.
Dalam
kitab al-Jawâbuss Shahîh (1/228), Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah
rahimahullâh juga merâjihkan bahwa pengertian al-wurûd adalah
menyeberangi shirâth.
Syaikh Abu Bakar al-Jazairi hafizhahullâh juga memilih pendapat ini dalam tafsirnya.
Orang-orang yang Bertakwa Selamat Melintasi Shirâth
Allâh
Ta'ala menyelamatkan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya sesuai
dengan amal mereka. Amal shaleh akan sangat berpengaruh dalam proses
melewati shirâth. Semakin banyak amal shaleh seseorang di dunia, maka
ia akan semakin cepat menyeberanginya.
Syaikh as-Sa’di
rahimahullâh mengatakan: “Orang-orang menyeberanginya sesuai dengan
kadar amaliahnya (di dunia). Sebagian melewatinya secepat kedipan mata,
atau secepat angin, atau secepat jalannya kuda terlatih atau seperti
kecepatan larinya hewan ternak. Sebagian (menyeberanginya) dengan
berlari-lari, berjalan atau merangkak. Sebagian yang lain tersambar dan
terjerumus jatuh di dalam neraka. Masing-masing sesuai dengan kadar
ketakwaannya. “
Sebagaimana Allâh Ta'ala berfirman yang
artinya “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa
(kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya) dan membiarkan orang-orang zhalim (yang menzhalimi diri
mereka sendiri dengan kekufuran dan maksiat) di dalam (neraka) dalam
keadaan berlutut.”
Pelajaran Dari Ayat
Mengandung penetapan kewajiban mengimani keberadaan neraka.
Penetapan kewajiban mengimani shirâth.
Penetapan kepastian menyeberangi jembatan di atas neraka.
Ketetapan Allâh Ta'ala pasti terjadi.
Orang-orang bertakwa akan selamat dari siksa neraka.
Orang-orang fâjir (berbuat jahat) akan binasa karena kesyirikan dan maksiat mereka.
Orang-orang
Kristen suka sekali berkhayal cukup dengan iman/percaya pasti masuk
surga. Apa benar anda sudah sangat yakin dengan keimanan anda bisa
selamat? Apa anda benar-benar orang beriman?
Jika jawabannya iya, boleh dunk saya tes! Beranikah anda mempraktekkan ayat ini:
Matius 17: 20: “Ia berkata kepada mereka : “Karena
kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sawi saja, kamu dapat
berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka
gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”
Saya
rasa iman anda tidak lebih kecil dari biji sawi kan? Coba dunk
pindahin gunung?! Saya mau lihat bener ga sih iman kristen bisa membuat
orang mampu mindahin gunung!
Markus 16: 17-18:
(17)
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan
sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.
Hayo siapa yg berani
memegang ular dan minum racun? Kan kata Yesus orang yg beriman ga akan
mati dipatok ular atau minum racun. Buktikan iman anda dengan berani
meminum racun. Talk less, do more!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar