Tumbuhan yang mempunyai nama latin Salvadora persica ini, telah
berabad- abad yang lalu di sebutkan namanya dalam hadist mulia oleh
Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wassalam. Beliau sendiri pun, juga
terbiasa membersihkan giginya dengan siwak setiap bangun dari tidur,
seperti di riwayatkan oleh Aisyah ra,
"Kami biasa menyiapkan sebuah siwak dan air untuk wudhu bagi
Rasulullah saw kapan pun Allah menghendaki beliau bangun dari tidur
malam, beliau akan membersihkan giginya dengan siwak, mengambil wudhu,
dan lalu mendirikan shalat". (HR Muslim).
Siwak berasal dari bahasa arab ‘yudlik’ yang artinya adalah memijat
(massage). Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa, karena selain
memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di
bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami
antimikrobial dan antidecay system.
Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas
yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat
mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan
gusi.
Siwak adalah alat pembersih gigi yang memiliki keunggulan karena
terbukti mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak juga berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan menyimak kandungan kimiawi yang bermanfaat dalam siwak berikut ini :
- Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur,
Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya
yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi
dan gusi.
- Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent
yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan
pendarahan pada gusi.
-Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
- Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang
bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan
mencegah terjadinya proses pembusukan.
- Penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak
abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin
dan resin. Kemudian ditemukan juga kandungan silika, sulfur dan vitamin
C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan
mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan
perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda
pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian
keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas,
adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya
karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap
asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Riset terakhir pada tahun 2007 yang dilakukan oleh para peneliti di
perusahaan Wrigley dalam laporannya di Jurnal Agrikultur dan Kimia Bahan
Pangan membuktikan bahwa batang kayu tanaman Magnolia (satu divisi
dengan siwak, yaitu Magnoliofita) memiliki efek anti bakteri yang tinggi
terhadap bakteri penyebab bau mulut.
Dan, pada tahun 1986 WHO juga merekomendasikan penggunaan siwak.
Berbagai penelitian ilmiah lain melaporkan bahwa ekstrak tanaman siwak
pada konsentrasi yang tinggi dapat disandingkan dengan zat desinfektan
oral dan anti plak lain yaitu triklosan dan klorheksidin glukonat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar