JAKARTA (voa-islam.com) – Sosialisasi penerapan syariat Islam di Indonesia perlu dilakukan dalam seluruh aspek kehidupan. Di bidang kesehatan, komunitas Sharia4Indonesia (baca: Syariah for Indonesia) melakukan sosialisasi agar kembali kepada pengobatan halal cara Nabi (at-thibbun nabawi).
Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan Sharia4Indonesia menggelar acara "Bazar, Bedah Buku Dan Pelayanan Kesehatan Islami" selama dua hari, pada hari Sabtu dan Ahad (30 April dan 1 Mei 2011) di Prizma Islamic Bookstore, Ciputat. Rencananya, sebagai puncak acara tersebut, dua pekan kemudian akan digelar aksi damai pada tanggal 14 Mei 2011 di Bunderan HI, Jakarta.
Detilnya, hari pertama, Sabtu (30/4/2011) pukul 09.00 s/d 12.00 WIB akan diadakan talkshow bersama Hajah Ummu Salamah SH, Hajjam (penulis buku Imunisasi, dampak, dan konspirasi) mengupas berbagai persoalan tentang vaksin dan solusinya secara Islami.
Di hari yang sama, Sabtu (30/4/2011) pukul 13.00 s/d 15.00 WIB, dibedah juga buku berjudul “Islam Liberal 101” karya Akmal Syafril, ST, P.Pd.I. Selain talkshow dan bedah buku, diadakan bazzar buku-buku Islami (discount 15 s/d 50 %), herbal, dan produk-produk kesehatan lainnya. Konsultasi dan pelayanan kesehatan Islami juga diadakan secara gratis.
Di hari berikutnya, Ahad (1/05/2011) kembali digelar bedah buku “Mendamba Karunia Khusnul Khotimah”, bersama H Muhyidin Mas Rida, Lc, dimulai pada pukul 10.00 s/d 12.00 WIB. Pelayanan kesehatan Islami, konsultasi, sekaligus bazzar buku, herbal, dan produk kesehatan tetap diadakan. Bahkan, juga diselenggarakan pelatihan tahnik (pengganti vaksin ala Nabi) untuk bayi dan pengurutan bayi.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada voa-islam.com, Sharia4Indonesia menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan berawal dari keprihatinan.
Informasinya, pada tahun 2014 menteri kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih menargetkan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) di seluruh desa atau kelurahan di Indonesia mencapai 100 % atau 90 % dari seluruh bayi yang ada. Pemberian imunisasi dasar diberikan pada usia bayi 0 sampai 11 bulan. “Tanpa imunisasi, anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, cacat, dan kematian, sebutnya dalam pembukaan rapat konsultasi Nasional Imunisasi di Grand Ballroom Hotel Hilton, Selasa (8/6/2010).
Padahal, Mayoritas rakyat Indonesia tidak mengetahui akan bahaya imunisasi dengan berbagai macam vaksin yang telah beredar. Imunisasi yang sudah diterapkan sejak tahun 60-an di republik ini dalam perkembangannya banyak menimbulkan korban, cacat, sakit dan kematian. Ini bukan saja terjadi di negeri ini, namun juga di seluruh dunia.
Faktanya, sampai hari ini belum ada transparasi dari produsen vaksin, belum ada ketegasan dari pembuat kebijakan dan belum ada respon dari masyarakat kedokteran tentang beberapa hal penting berikut, yakni: Halalkah vaksin yang ada di negeri ini? Perlukah vaksinasi dan Amankah? Apakah ada konspirasi di balik vaksin atau imunisasi? Apa solusi dari vaksin? Bagaimana sehat ala Nabi SAW?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar