Cari Di Blog Ini

Sabtu, 26 November 2011

Sering Mendengar Lantunan Adzan, Seorang Biarawati Menjadi Mualaf

BEKASI (voa-islam.com) - Ada yang berbeda dalam acara bertajuk Semalam Bersama Dewan Dakwah Bekasi yang dilaksanakan di Masjid Nurul Islam Islamic Centre, Jl. Ahmad Yani No. 22, Kota Bekasi. Acara ini biasanya di selenggarakan pada hari Sabtu malam Ahad, namun kemarin diselenggarakan pada hari Jum’at (25/11) malam Sabtu.
Dalam acara rutin yang diselenggarakan DDII Bekasi kali ini juga menampilkan testimoni (kesaksian) dari mantan biarawati yang menjadi mualaf. Beliau adalah RR Maria Anastasia Ria Utami.
Di hadapan ratusan para hadirin yang hadir, Ibu Maria Anastasia menceritakan pengalaman masa lalunya saat menjadi biarawati.  
“Selama berkecimpung sebagai seorang biarawati saya adalah sebagai pelayan. Jadi saya hanya sebagai pendidik, pengajar dan hanya membantu sebagai perawat di Rumah Sakit. Itu yang saya kerjakan selama menjadi biarawati.” kenangnya.
Ibu Maria Anastasia ternyata adalah kakak kandung dari mantan misionaris yang juga masuk Islam dan menjadi da'i Ustadz Bernad Abdul Jabar. Meski demikian dirinya mengaku bahwa ia masuk Islam bukan lantaran bujukan dari adiknya, melainkan karena kesadaran dan panggilan dari Allah.
“Saya menjadi seorang muslimah karena ini adalah panggilan dari Allah, panggilan yang sangat kuat sekali yang begitu menghentakkan jiwa saya. Saya hanya ingin melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.” Ujar kakak kandung Ustadz Bernad ini.
Beliau juga menambahkan bahwa lantunan adzan yang setiap hari ia dengarkan merupakan salah satu daya tarik yang mendorongnya menjadi mualaf.
“Semua terjadi dengan sederhana, saya merasa ditarik oleh sesuatu yang sangat luar biasa yaitu suatu cahaya, cahaya itu begitu kuat dan lantunan adzan yang terus menerus setiap hari saya dengarkan menarik jiwa saya untuk kembali dan membesarkan nama Allah.” imbuhnya.
Subhanallah, hidayah Allah datang lewat berbagai cara, barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Semoga testimoni dari Ibu Maria Anastasia bisa menjadi inspirasi kawan-kawannya yang lain untuk menjadi mualaf. 

Tidak ada komentar: