By: Yulianna PS
Penulis Kumcer “Hidayah Pelipur Cinta”
Penulis Kumcer “Hidayah Pelipur Cinta”
Makna
selembar kain yang menutup wajah anggun itu, ia bukanlah tempat
bersembunyi agar wajah pas-pasan tidak terlihat, bukan pula tempat
menutup wajah cantik nan menawan, ia adalah kain penutup yang bermakna
ketakwaan. Ketakwaan seorang wanita pada Allah dan Rasul-Nya, sebagai
bentuk rasa berserah sang hamba pada-Nya.
Makna
selembar kain yang menutup di wajah ini, ia bukanlah sarana untuk
membanggakan diri agar terlihat lebih baik daripada yang lain, bukan
pula alat untuk unjuk gigi agar disebut shalihah ketimbang yang tidak
menutup muka, juga bukan benda yang difungsikan untuk pamer dan riya’.
Ia adalah pakaian anggun yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol, agar
terkendali sikap ini berbuat aniaya dan hina. Pengendali agar diri tidak
terjerat pada ajang tebar pesona, entah di dunia nyata atau maya.
Makna
selembar kain yang menempel di wajah ini, ia bukanlah kain yang
dikenakan untuk tujuan meraup simpati, tidak juga untuk tebar pesona dan
gengsi. Ia adalah kain yang mempunyai berlapis-lapis manfaat, agar
terjaga pandangan ini, terjaga sikap ini pada lawan jenis yang bukan
mahram, juga untuk melindungi diri dari gangguan manusia jahil.
Makna
selembar kain di wajah ini, ia bukanlah alat untuk meneriakkan ‘aku
wanita bercadar yang lebih baik dari kalian yang tidak bercadar’, tetapi
ia adalah alat untuk menutup aurat dan membedakan jati diri muslimah
dengan yang lain, yang dikenakan bukan untuk merasa lebih baik dari yang
tidak bercadar. Ia adalah alat untuk mengukur diri, sudah benarkah
sikap ini sebagai muslimah sejati? Juga sebagai alat untuk menahan diri
dari kehidupan dunia gemerlap.
Makna
selembar kain yang melekat di wajah ini, ia bukanlah kain yang cukup
diartikan sebagai penutup wajah saja. Ia adalah kain yang hendaknya
membuat diri pemakai semakin giat mencari tahu, kenapa harus
mengenakannya, agar pemakai tidak jatuh pada taqlid/buta.
Makna
selembar kain yang membalut diwajah ini, ia bukanlah pertanda bahwa
berarti pemakainya adalah manusia istimewa, tetapi dari kain itulah
wanita belajar agar istimewa, menghindari pujian, menepis sanjungan,
menolak simpati murahan. [voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar