Setiap Agama di Dunia Ini masing-masing mempunyai kitab, Yang dianggap nya sebagi kitab suci :
Agama hindu Kitab weda
Agama Buddha Kitab tripitaka
Agama yahudi Kitab taurat
Agama Nasrani Kitab injil
Penganut khong hu cu Kitab tao tek cing
Agama Majusi Kitab (Zend Avesta Dan Dasatir)
Kitab orang kebatinan Kitab Serat jentani/ Darmogandul
Sedangkan kita umat islam Oleh Allah Diberikan Kitab Al-Quran
Yang Akan kita bahas Dalam bahasan kali ini ialah:
Cara Allah menjaga Dan Mewariskan Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an surat Al-Hijr, surat ke 15 ayat ke 9, Allah Swt. berfirman:
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
Ayat
di atas merupakan komitmen dan jaminan dari Allah Swt., bahwa Dia
selain menurunkan dan mewahyukan Al-Quran, juga berkomitmen akan menjaga
kemurniannya hingga Hari Kiamat.
Salah
satu wujud komitmen-Nya, Allah Swt. menciptakan jutaan penghafal
Alquran di seluruh dunia. Dengan cara seperti inilah Al-Qur'an tetap
terjaga karena Al-Qur'an tersimpan dalam hafalan sebagian umat Islam
sehingga seandainya seluruh mushaf Al-Qur'an yang ada di bumi ini hilang
atau dibakar maka hal tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap
nasib Al-Qur'an ke depannya.
Itulah cara unik Allah Swt. dalam menjaga Al-Qur'an dengan membuatnya mudah dan bisa dihafalkan, walau oleh anak-anak sekalipun.
Salah
satu peran penting lainnya yang menjadikan Al-Qur'an tetap terjaga
adalah peran yang diajarkan oleh para guru ngaji/ustadz/kyai. Merekalah
yang sedari awal menjadi cahaya yang menuntun umat dalam mengenal
Al-Qur'an. Dimulai ketika kita mulai mengenal huruf hijaiyah, kemudian
membaca Al-Qur'an, lalu membaca dengan tartil dan fasih, sampai
menghafal ayat demi ayat.
Peran
guru ngaji/ustadz/kyai dalam mengenalkan umat kepada Al-Qur'an memang
sangat vital,penting karena dari merekalah dimulai estafet dalam
memelihara kesucian Al-Qur'an.
banyak
guru ngaji yang tidak membebankan anak-anak untuk 'membayar sedekah'
rutin. Para guru ngaji di sini nantinya hanya akan menerima sedekah
seikhlasnya saja, tidak pernah dipatok berapa dan juga tidak pernah
dipatok harus kapan membayar sedekahnya. Boleh jadi mereka akan menerima
seminggu sekali, sebulan sekali atau bahkan tidak sama sekali : Tapi
mereka tidak pernah mempermasalahkan soal bayaran tersebut, mungkin
dalam benak mereka cukuplah Allah Swt. yang kelak akan membayar semua
jasa-jasa mereka. Coba kita renungkan betapa besarnya jasa mereka………..
Sungguh
Allah Swt. sudah memberikan jaminan akan menjaga dan memelihara
Al-Qur'an sampai akhir zaman dan salah satu caranya adalah tetap menjaga
estafet pengajaran Al-Qur'an dari satu orang ke orang lain, dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Rasulullah
Saw banyak memiliki penulis yang menulis wahyu. Penulis wahyu dalam
sejarah tercatat sebanyak 43 orang dimana yang paling terkenal adalah
empat khalifah pertama, akan tetapi yang paling banyak di samping
Rasulullah Saw (menuliskan wahyu) adalah Zaid bin Tsabit dan Ali bin Abi
Thalib .
Jumlah penghafal al-Qur'an sedemikian banyaknya sehingga kita baca dalam
sejarah pada satu peperangan pada masa kekhalifaan Abu Bakar 400 orang
pembaca al-Qur'an yang terbunuh
Dari sini menjadi jelas bahwa para penghafal, pembaca dan pengajar
al-Qur'an sedemikian banyaknya sehingga pada satu medan perang mereka
semuanya mati syahid. Al-Qur'an bukanlah sebuah kitab apkiran yang
diletakkan di sudut rumah atau masjid yang terlupakan karena lumuran
debu sehingga ada seseorang yang mencoba untuk menambah atau
menguranginya.
Banyak laporan yang menunjukkan bahwa di Pakistan terdapat kurang-lebih satu juta lima ratus orang penghafal al-Qur'an! Salah satu syarat untuk dapat diterima belajar di Universitas al-Azhar adalah menghafal seluruh al-Qur'an. menghafal al-Qur'an ini sudah ada semenjak masa Rasulullah Saw yang memerintahkan dan menekankan kepada kaum Muslimin di setiap masa untuk menghafal al-Qur'an sebagiamana hal ini dapat dijumpai pada banyak riwayat. Apakah, dengan kondisi seperti ini, masih tersisa kemungkinan bahwa al-Qur'an telah mengalami penyimpangan?
Banyak laporan yang menunjukkan bahwa di Pakistan terdapat kurang-lebih satu juta lima ratus orang penghafal al-Qur'an! Salah satu syarat untuk dapat diterima belajar di Universitas al-Azhar adalah menghafal seluruh al-Qur'an. menghafal al-Qur'an ini sudah ada semenjak masa Rasulullah Saw yang memerintahkan dan menekankan kepada kaum Muslimin di setiap masa untuk menghafal al-Qur'an sebagiamana hal ini dapat dijumpai pada banyak riwayat. Apakah, dengan kondisi seperti ini, masih tersisa kemungkinan bahwa al-Qur'an telah mengalami penyimpangan?
Dalil Kemukjizatan al-Qur'an
Tantangan untuk menghadirkan semisal al-Qur'an:
Tantangan untuk menghadirkan semisal al-Qur'an:
Allah Swt berfirman: "
Qs.2:23.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar. “
Katakanlah,
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang
lain.” (Qs. Al-Isra [17]:88)
Tantangan lain al-Qur'an terkait dengan tiadanya perbedaan dalam al-Qur'an,
Tantangan lain al-Qur'an terkait dengan tiadanya perbedaan dalam al-Qur'an,
"Maka
apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an? Kalau kiranya Al-Qur’an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak
di dalamnya." (Qs. Al-Nisa [4]:82)
TIGA JENIS MUSLIM PEWARIS ALQURAN
Dalam Al-Qur'an surat Faathir, surat ke 35 ayat ke 31-32 dan 33, Allah Swt. berfirman:
“ Dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) itulah
yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.”
“
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri
mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara
mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikandengan izin Allah.
Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
“
(Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka
diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan
pakaian mereka didalamnya adalah sutera.”
MENGAPA ZHÂLIMUN LINAFSIHI DIDAHULUKAN PENYEBUTANNYA DALAM AYAT?
Para
ulama telah mencoba menganalisa penyebabnya. Sebagian ulama
berpendapat, supaya golongan pertama itu tidak mengalami keputus-asaan
dari rahmat Allâh Ta'ala, dan golongan sâbiqun bilkhairat tidak silau dan terperdaya dengan amalan sendiri. Sebagian ulama lain menyatakan, alasan mendahulukan golongan zhâlimun linafsihi lantaran
mayoritas penghuni surga berasal dari golongan itu. Sebab, orang yang
tidak pernah terjerumus dalam perbuatan maksiat jumlahnya sedikit.
PELAJARAN DARI AYAT
- Tingginya kemuliaan umat Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam dengan memperoleh anugerah kitab Al-Qur‘an yang memuat kebenaran dan hidayah kitab Injil dan Taurat.
- Luasnya rahmat Allâh Ta'ala bagi umat Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
- Kaum muslimin terbagi menjagi tiga tingkatan dalam beramal.
- Pentingnya berlomba-lomba dalam kebajikan.
- Orang yang berbuat dosa selain kufur dan syirik tidak kekal di neraka.
- Penjelasan mengenai kenikmatan penghuni surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar