Ini adalah kisah teladan bagi umat manusia. Ini adalah kisah
dari seorang manusia yang mulia. Seseorang yang begitu dikasihi oleh
para makhluk penghuni langit dan seisi dunia. Dialah kekasih Allah,
Rasulullah Sallallahu Alaihi wassalam, yang namanya akan terus abadi dan
terukir dihati para pengikut beliau, bahkan sampai di akhir jaman. Ini
adalah kisah dari seorang manusia yang mulia, yang berakhlak mulia, dan
yang akan selalu di muliakan.
Sebuah kisah berawal di sudut pasar Madinah Al-Munawarah. Disana
hiduplah seorang seorang pengemis Yahudi buta, yang hari demi hari
apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku
jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu
tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".
Namun setiap pagi pula, Rasulullah sallallahu alaihi wassalam
mendatanginya. Beliaupun tak pernah lupa untuk selalu membawakan
pengemis tersebut makanan. Semua itu beliau lakukan dengan tanpa berkata
sepatah kata pun. Dengan tetap rendah hati dan penuh kasih sayang,
beliau menyuap makanan yang dibawanya tersebut, kepada sang pengemis.
Dan setiap itu pula, si pengemis tak lupa berpesan dengan kalimat yang
sama. Namun, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam masih dan terus
melanjutkan kebiasaan itu, sampai akhirnya beliau wafat.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a.
Abubakar r.a bertanya kepada putrinya tersebut, tentang adakah sunnah
dari Rasulullah sallallahu alaihi wassalam yang belum dikerjakannya.
Aisyah r.a kemudian menjelaskan bahwa setiap pagi Rasulullah Sallallahu
alaihi selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana.
Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan
dan menemui pengemis buta itu. Beliau mendatanginya dan memberikan
makanan kepada si pengemis yahudi.
Ketika beliau mulai menyuapinya, tiba- tiba si pengemis itu berteriak,
"Siapa kau ? engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia datang kepadaku, aku tak perlu memegang dan mengunyah makananku sendiri. Dia yang biasa menghaluskan makanan itu dengan mulutnya, setelah itu dia menyuapkannya untukku", kata pengemis itu dengan nada marah.
"Siapa kau ? engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia datang kepadaku, aku tak perlu memegang dan mengunyah makananku sendiri. Dia yang biasa menghaluskan makanan itu dengan mulutnya, setelah itu dia menyuapkannya untukku", kata pengemis itu dengan nada marah.
Subhanallah, Abubakar r.a. terkejut mendengar kalimat itu, dan
selanjutnya beliau tidak dapat menahan air matanya. Sambil menangis,
Beliau menceritakan kepada pengemis itu, bahwa beliau memang bukanlah
orang yang terbiasa datang kepadanya. Dia adalah sahabat manusia mulia
tersebut.
“Beliau adalah Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam.” Lanjut Abu bakar r.a.
Mendengar cerita dari beliau, Seketika itu si pengemis pun ikut menangis dan kemudian berkata,
“Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, tapi dia tidak
pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan
setiap pagi. Dia benar- benar sangat mulia” cerita sang pengemis dengan
terisak.
Dan di akhir kisah, akhirnya si Pengemis Yahudi buta tersebut, bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Subhanallah, sungguh mulia pribadi Rasulullah Sallallahu alaihi
wassalam. Beliau mengajarkan kepada kita tentang bersikap arif kepada
orang miskin, dan tetap memperlakukan sesama kita dengan baik, walau
bagaimanapun jahatnya mereka atas kita. Beliau juga mengajarkan tentang
kedalaman kebaikan dari sebuah memaafkan, dan kasih sayang dalam
mengasihi. Semoga rahmat Allah selalu tercurah untuk beliau, Allahumma
shalli 'ala Muhammad wa ala 'aali Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar