Bismillahirrohmanirrohim....
"Dan
Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam
dan siang." QS. Ibrahim(40):33
"Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." QS.
Yasiin(36):40
salah
satu di antara ulama yang berpendapat bahwa matahari bergerak
mengelilingi bumi adalah Syeikh Al-Utsaimin. Keluasan ilmu beliau dan
kedalamannya dalam masalah agama, tentu tidak perlu diragukan lagi.
Namun bukan berarti beliau harus selalu benar dalam semua pendapatnya.
Apalagi
yang beliau sampaikan bukan terkait dengan masalah umurdiniyyah,
melainkan tsaqafah umum terkait dengan sebuah fenomena alam yang di
dalam Al-Quran disampaikan lewat isyarat. Bukan lewat pernyataan yang
bersifat eksplisit. Artinya, kesalahan dalam memahami hal-hal seperti
ini tidak berpengaruh pada masalah aqidah dan syariah, namun lebih
kepada informasi tentang fenomena alam dan ilmu pengetahuan.
Kalau
kita teliti lebih dalam, sebenarnya di dalam Al-Quran tidak pernah
ada ayat yang bunyinya secara tegas menyebutkan bahwa matahari bergerak
mengelilingi bumi. Penekanannya di sini pada kalimat: mengelilingi
bumi. Kalau ayat yang menunjukkan bahwa matahari bergerak dan
digerakkan oleh Allah SWT, memang banyak bertaburan di banyak tempat
dalam Al-Quran. Akan tetapi tidak ada satupun yang menyebutkan dengan
mengelilingi bumi.
Yang
ada hanya pernyataan bahwa matahari itu bergerak, beredar, terbit,
terbenam, condong, pergi, datang dan sejenisnya. Semua pernyataan itu
tentu tidak boleh kita tolak. Namun sekali lagi, Al-Quran tidak
pernah menyebutkan bahwa matahari MENGELILINGI bumi. Tidak ada ayat
yang bunyinya: asyamsu taduru haulal ardhi.
Walhasil, secara zahir nash tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran bahwa matahari mengelilingi bumi.
Kalau
pun matahari disebutkan telah bergerak dalam arti terbit, terbenam,
condong dan sebagainya, tidak ada seorang muslim pun yang menolaknya.
Karena zhahir nash memang mengatakan demikian. Perhatikan ayat-ayat
berikut ini:
Dan
Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus
beredar; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.(QS. Ibrahim:
33)
Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(QS.
Yasin: 40)
Ilmu
pengetahuan sekarang ini tidak menafikan bahwa matahari beredar dan
tidak diam. Sampai di sini tidak ada perbedaan antara ayat dengan ilmu
pengetahuan. Tetapi ayat ini tidak menyebutkan apapun tentang
matahari bergerak mengelilingi bumi. Ayat ini hanya menyebutkan bahwa
matahari hanya bergerak saja pada garis edarnya tanpa menyebutkan
bahwa garis edarnya mengelilingi bumi.
Namun
semua yang terkait dengan informasi matahari itu sangat dikaitkan
dengan pandangan subjektif manusia. Di mana Allah SWT memang berfirman
untuk umat manusia. Maka boleh saja disebutkan bahwa matahari itu
terbit, tentunya dari sudut pandang manusia. Padahal sesungguhnya,
matahari tidak pernah pergi menghilang dari wujudnya, dia hanya
menghilang dari pandangan mata kita saja.
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan ayat berikut ini:
Hingga
apabila dia telah sampai ke tempat ter benam matahari, dia melihat
matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia
mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, "Hai Dzulkarnain,
kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka." (QS
Al-Kafhi: 86)
Kalau
kita lihat zhahir nash ayat ini, jelas sekali disebutkan bahwa ada
tempat terbenamnya matahari, di mana matahari bukan hanya terbenam,
tapi disebutkan tempatnya masuk ke dalam bumi, yaitu di laut yang
berlumpur hitam. Tetapi apakah matahari turun ke bumi dan masuk ke
dalam laut? Tentu tidak bukan. Ini hanya pandangan subjektif
seseorang yang melihat seolah-olah matahari masuk ke dalam laut.
Padahal hakikatnya matahari berjarak 8 menit perjalanan cahaya dari
bumi.
Di dalam dalil lainnya yang juga shahih, disebutkan hal yang lebih aneh lagi. Yaitu matahari pergi ke ''Arsy.
Nabi
SAW berkata kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam. “Apakah engkau
tahu ke mana dia pergi?” Abu Dzar menjawab, “Allah dan rasulnya
lebih mengetahui.” Nabi berkata, “Sesungguhnya dia pergi bersujud di
bawah Arsy dan meminta izin lalu diizinkan. Dan dia meminta izin dan
tidak diizinkan. Kemudian dikatakan, kembalilah ke tempat kamu muncul
dan terbenamlah dari arah baratnya.”
Kalau
memang hakikatnya matahari pergi pulang ke arsy tiap hari, dalam
logika kita manusia di muka bumi, tentu harus ada masa dalam 24 jam
bumi tidak mendapat sinar matahari dan juga alam semesta. Namun
separuh manusia yang melata di muka bumi ini selalu dalam keadaan
melihat matahari. Matahari tidak pernah tenggelam dari pandangan
seluruh manusia di bumi.
Matahari
hanya kelihatan terbit buat segelintir orang yang kebetulan berada
pada posisi matahari terbit. Demikian juga matahari hanya terbenam
dalam pandangan manusia yang kebetulan berada di belahan bumi yang
sebentar lagi membelakangi matahari. Dan semua itu terjadi bergantian.
Tapi sesungguhnya matahari tidak pernah absen dari kita. Yang terjadi
sesungguhnya, manusia lah yang absen dari matahari dengan
membelakanginya.
Dan
karena Al-Quran bukan kitab astronomi, bahkan punya unsur sastra
yang tinggi, maka sah-sah saja semua ungkapan yang seolah-olah
menggambarkan bahwa matahari melakukan semua gerakan itu. Tanpa harus
terjebak untuk menjelaskannya secara astronomi.
Seperti
ungkapan indah Al-Quran tentang malam dan siang yang saling
berkejaran, apakah kita mau artikan bahwa malam dan siang itu seperti
dua anak kecil main kejar-kejaran atau main petak umpet? Tentu tidak,
bukan? Ungkapan berkejaran itu adalah gaya bahasa yang indah, tapi
jangan dipahami terlalu teknis dan sederhana.
Bahkan
di dalam Al-Quran bertabur ayat yang punya gaya ungkapan bahasa yang
indah, kadang sampai terasa aneh. Misalnya, uban yang tumbuh di
kepala nabi Zakaria, disebutkan dengan ungkapan khas yaitu uban
berkobar di kepala. Berkobar itu kan sesungguhnya sifat dari api.
Tetapi apakah benar kepala nabi Zakaria itu terbakar? Tentu tidak,
bukan?
Ia
berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku
telah berkobar dengan uban, dan aku belum pernah kecewa dalam
berdo''a kepada Engkau, ya Tuhanku." (QS Maryam: 4)
Dari
semua ayat itu tidak ada yang jelas-jelas mengatakan "Matahari
mengelilingi bumi" yang ada hanya tersirat bahwa Matahari bergerak dan
itu sesuai dengan fakta ilmiah.
Berikut
sumber dari Wikipedia yang membuktikan matahari bergerak: Karena
Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma,
menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub.
Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari
pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali
gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat
mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan
matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti
radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun
angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang
radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin
matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari#Pe…
Kebenaran Ilmu Pengetahuan
Namun
lepas dari perbedaan pendapat dalam memahami nash Quran, kita pun
harus tahu bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan pun tidak pernah
mutlak. Setiap kali selalu saja ada teori yang tumbang dengan teori
baru. Setiap saat selalu saja muncul penemuan dan kebenaran baru, untuk
sampai saatnya akan tumbang digantikan dengan yang baru.
Apa
yang kita yakini sebagai kebenaran empiris tentang ilmu astornomi,
sangat kita yakini suatu hari akan tumbang dengan fakta terbaru.
Sekedar untuk perbandingan
PENINGGALAN TEORI GEOSENTRIS DI AL KITAB
Pengkhotbah
1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
Matahari dan Bulan dianggap mengelilingi Bumi
Yosua
10:12
Lalu
Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori
itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel:
"Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas
lembah Ayalon!"
10:13
Maka
berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu
membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis
dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan
lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.
Galileo
Galilei (1564-1642) adalah orang pertama yang membuat teleskop
astronomi, terobosan baru yang meruntuhkan argumentasi gereja yang
menyebut dunia sebagai pusat alam semesta. Temuan Galileo berpendapat
lain, bumi hanya salah satu planet yang berputar mengelilingi matahari.
Gereja
pun lantas menuding Galileo melakukan bidah. Karena kecerdasannya
itu, dia dijatuhi hukuman seumur hidup yang belakangan diganti menjadi
hukuman mati.
Pada
saat kematiannya di tahun 1642, tubuhnya juga tidak langsung
dikuburkan, melainkan tetap disimpan hingga tahun 1737, hampir seabad
berikutnya. Bahkan, sebelum dikuburkan di Gereja Santa Croce,
Florence, Italia, seorang bangsawan memotong tiga jari-jari Galileo
sebagai untuk dijadikan "kenang-kenangan". Dua dari jari itu kemudian
dimiliki oleh seorang dokter Itali, dan jari ketiga - sepotong jari
tengah - saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di
Florence, Italia, dipajang menunjuk ke langit di atas tiang marmer.
Astagfirullahal’adziiim wa na’udzubillah mindzalik, betapa sadisnya.
Jadi kitab mana yang tidak ilmiah? Dan agama mana yang membutakan mata dengan dogma?!
Wallahu’alam bishowab....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar