Cari Di Blog Ini

Sabtu, 04 Februari 2012

Analisis Silsilah Yesus

Misionaris Kristen terkenal paling jago berkata bohong dan memutarbalikkan perkataan. Di bawah ini adalah beberapa klaim bohong Kristen mengenai silsilah Yesus:
 
1. Tidak ada kontradiksi antara Injil Matius dan Injil Lukas dalam menceritakan silsilah Yesus.
 
2. Silsilah versi Injil Matius adalah milik Yusuf, sedangkan silsilah versi Injil Lukas adalah milik Maria.
 
3. Talmud kitab Hagigah 2:4 dan Hagigah 77:4 mencatat bahwa Maria anak perempuan Eli.

Melalui artikel inilah saya akan membantah klaim bohong Kristen tsb berdasarkan bukti dan fakta tak terbantahkan. Anda adalah penilai atau hakim dalam artikel ini. Siapa yang berbohong dan siapa yang benar!
 
Penipuan Kristen: Maria adalah Anak Eli berdasarkan Kitab Hagigah 2:4
Untuk memperkuat bukti bahwa Maria anak perempuan Eli, misionaris Kristen menyampaikan bukti “kuat” dibawah ini:Silsilah yang disajikan oleh Lukas merunut garis keturunan Yesus melalui kaum pria dalam garis keturunan Maria (yang juga dari keturunan Daud). Lukas menekankan bahwa Yesus adalah anak kandung Maria sehingga menjadi sama seperti kita. Dengan demikian para penulis kitab Injil menegaskan bahwa Yesus berhak menjadi Mesias baik secara hukum maupun secara biologis
Menurut Talmud Yerusalem yaitu Kitab Hagigah 2:4, Maria adalah anak perempuan Eli, sesuai dengan ayat di bawah ini:

* Lukas 3:23-24,
“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf.”

Sumber:
-BP, http://sarapanpagi.org/kontradiksi-perjanjian-baru-vt543.html
Komentar
Inilah kebohongan misionaris Pagan Trinitarian. Nampaknya kedustaan Kristen tsb sudah tersosialisasi dengan baik, dimana kita dapat dengan mudah menemukan pernyataan seperti itu di banyak website Kristen.
Perhatikan Kebohongan Kristen dibawah ini:
“The Jerusalem Talmud recognised this genealogy to be that of Miriam and not of Joseph. It refers to Miriam as the daughter of Heli in Hagigah 2:4.” http://english.logon.org/english/s/p119.html
“The absence of Mary’s name is quite in keeping with the Jewish practices on genealogies. The Jerusalem Talmud recognized this genealogy to be that of Mary and not Joseph and refers to Mary as the daughter of Heli (Hagigah 2:4).” http://www.matsati.com/genealogy.html
“Furthermore, although many translations of Luke 3:23 read: “…being supposedly the son of Joseph, the son of Eli…,” because of the missing Greek definite article before the name of Joseph, that same verse could be translated as follows: “Being the son (as was supposed) of Joseph the son of Heli…”.1 In other words, the final parenthesis could be expanded so that the verse reads that although Y’shua was “supposed” or assumed to be the descendant of Joseph, he was really the descendant of Heli. Heli was the father of Miriam. The absence of Miriam’s name is quite in keeping with the Jewish practices on genealogies. The Jerusalem Talmud recognized this genealogy to be that of Miriam and not Joseph and refers to Miriam as the daughter of Heli (Hagigah 2:4).”http://jewsforjesus.org/publications/issues/5_6/genealogy
“Was Jacob (Matthew 1:16) or Heli (Luke 3:23) the father of Joseph and husband of Mary? (Category: misunderstood the Hebrew usage) The answer to this is simple but requires some explanation. Most scholars today agree that Matthew gives the genealogy of Joseph and Luke gives that of Mary, making Jacob the father of Joseph and Heli the father of Mary. This is shown by the two narrations of the virgin birth. Matthew 1:18-25 tells the story only from Joseph’s perspective, while Luke 1:26-56 is told wholly from Mary’s point of view. A logical question to ask is why Joseph is mentioned in both genealogies? The answer is again simple. Luke follows strict Hebrew tradition in mentioning only males. Therefore, in this case, Mary is designated by her husband’s name. This reasoning is clearly supported by two lines of evidence. In the first, every name in the Greek text of Luke’s genealogy, with the one exception of Joseph, is preceded by the definite article (e.g. ‘the’ Heli, ‘the’ Matthat). Although not obvious in English translations, this would strike anyone reading the Greek, who would realize that it was tracing the line of Joseph’s wife, even though his name was used. The second line of evidence is the Jerusalem Talmud, a Jewish source. This recognizes the genealogy to be that of Mary, referring to her as the daughter of Heli (Hagigah 2:4)”. (Fruchtenbaum 1993:10-13) http://debate.org.uk/topics/apolog/contrads.htm
Note:
Hagigah dapat ditulis Chagigah, Khagigah, Hagiga, Khagiga, atau Chagiga.

Daripada kita menggantungkan diri kepada gerombolan penipu yaitu kaum Pagan Trinitarian, mengapa kita tidak melihat secara langsung Talmud kitab Hagigah 2:4. Sekarang silahkan Anda membuka website kitab Talmud Hagigah Bab 2 dibawah ini:

Dibawah ini saya salin kembali Kitab Hagigah 2:4.
“In the case of Pentecost, which falls upon the eve of a Sabbath, the House of Shammai say: The day for sacrificing is after the Sabbath. But the House of Hillel say: There is no day for sacrificing after the Sabbath. Both, however, admit that if it fall upon a Sabbath the day for sacrificing is the day after the Sabbath. And on that day (which is called the day of sacrificing) a high-priest is not to clothe himself in his costly garments, unless in case of a mourning or of a fast. The prohibition was in order not to confirm the words of those who say, Pentecost is after the Sabbath (only).” (Mishna Hagigah 2:4)
Sekarang, apakah Anda dapat menemukan kata “MARY” atau “MIRIAM” di Talmud kitab Mishna Hagigah 2:4 diatas? Dapatkah Anda menemukan kalimat “Mary is daughter of Heli” pada Talmud Hagigah 2:4 diatas?

Note:
Bila Anda ingin mengetahui siapa House of Shammai dan House of Hillel, silahkan baca Ensiklopedia Yahudi online disini
Masihkan Anda meyakini this perverted nonsense religion, Christianity.
Penipuan Kristen: Maria adalah Anak Eli berdasarkan Kitab Hagigah 77:4
Selain penipuan atas nama kitab Hagigah 2:4, Kristen juga memamerkan penipuan lainnya yang saya kutip dibawah ini.
Secara hukum Yahudi — bukan secara darah-daging — Yusuf adalah ayah dari Yesus Kristus. Ayat di atas pun tidak menulis bahwa Yusuf “memperanakkan” Yesus, tetapi menekankan bahwa Maria yang melahirkan Yesus Kristus.

* Lukas 3:23
“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,”

Nama Eli tidak muncul dalam silsilah Matius karena Eli bukanlah ayah Yusuf melainkan mertua. Eli adalah ayah Maria dan hal ini dicatat dalam kitab Agama Yahudi Misyna Khagigah 77:4. Kalangan Yahudi menanti kedatangan Sang Mesias dari keturunan Daud sehingga silsilah baik Yusuf (dari keturunan Salomo) dan Maria (dari keturunan Natan) tidak luput dari pengamatan mereka.
.(BP, op.cit.)
Note:
Pada tanggal 22 September 2007, saya tidak lagi menemukan kalimat tsb di http://sarapanpagi.org/kontradiksi-perjanjian-baru-vt543.html . BP (Forum Kristen sarapanpagi) telah menghapus kalimat tsb, karena nyata-nyata sangat mempermalukan dirinya. Forum Kristen tsb tidak ingin para pembacanya mengetahui kebohongan yang dahulu sengaja mereka ciptakan!

Komentar
Klaim bohong Kristen tsb karena mereka merujuk sebuah buku ngawur berjudul “Horae Hebraicae” karangan John Lightfoot 400 tahun silam. Apakah “ELI” adalah berasal dari terjemahan “LYBSLYM” dalam bahasa Ibrani
Kita lihat dahulu The Talmud of the Land of Israel Vol. 20: “Hagigah and Moed Qatan.” Tr. Jacob Neusner. University of Chicago Press, 1986 Passage: “L.”:
“R. Eliezer bar Yos’e said that he saw Miriam, the daughter of‘LYBSLYM[Jastrow—the leeklike sprouts of onions], hanging the nipples of her breasts. R. Yost b. Hanina said, “The pin of the gate of Gehenna was fastened to her ear.”

Note:
- Bahasa Ibrani aslinya tidak mengenal huruf vokal. ‘LYBSLYM adalah delapan huruf konsonan bahasa Ibrani.
Eli atau Heli jika diconvert kedalam bahasa Ibrani adalah ‘eLiY. ‘eLiY hanya terbentuk dari tiga huruf bahasa Ibrani yaitu ‘-L-Y. Jadi klaim Kristen bahwa Hagigah 77:4 atau Hagigah 77:d yang menyatakan LYBSLYM sebagai ‘LY (Eli) adalah sangat tidak tepat!
Dr. David Kraemer menafsirkan “LYBSLYM” sebagai “alei betzalim” atau “alei betsalim”, yang artinya adalah “leaves of onions” dalam bahasa Inggris. Selain itu, banyak sarjana yang meyakini bahwa Mary atau Miriam yang diceritakan dalam Hagigah 77:4 bukan Maria ibunda Yesus. (source)
Jika Anda penasaran bagaimana asal mula atau duduk perkara dari penipuan umat Kristen yang kini telah tersosialisasi dengan baik oleh para antek Trinitarian tak tahu malu, silahkan baca website dibawah ini:
 
Ternyata Bukan Pandangan Kristen Abad Pertama, Tetapi Abad 15
“Nevertheless, the genealogy does not actually mention Mary: making it her genealogy is therefore a “daring” interpretation. More problematically, the Early Christians preserve no tradition identifying Luke’s genealogy as Mary’s. It was not until the 15th century AD, when Annius of Viterbo first suggested this reassignment of the genealogy to Mary.” (Wikipedia, Genealogy of Jesus, online source)
(Tetapi, silsilah sebenarnya tidak menyebutkan Maria: pembuatan ini adalah silsilah Maria adalah sebuah interpretasi “nekad”. Lebih problematis lagi, orang Kristen generasi awal tidak mengenal tradisi bahwa silsilah versi Lukas sebagai milik Maria. Klaim ini tidak ada sampai dengan abad 15 M, ketika Annius of Viterbo pertama kali menyarankan pengalihan silsilah kepada Maria.)
“According to Patrizi, the view that St. Luke gives the genealogy of Mary began to be advocated only towards the end of the fifteenth century by Annius of Viterbo, and acquired adherents in the sixteenth. St. Hilary mentions the opinion as adopted by many, but he himself rejects it”(Catholic Encyclopedia, Genealogy of Christ, online source)
(Menurut Patrizi, pandangan bahwa St. Lukas memberikan silsilah Maria mulai diadvokasi hanya pada akhir abad ke 15 oleh Annius dari Viterbo, dan memperoleh pengikut di abad ke 16. St. Hillary menyebut opini ini karena diadopsi oleh banyak orang, tetapi ia sendiri menolak opini ini.)
Alhamdulillah misteri kebohongan dan penipuan Kristen akhirnya terbongkar. Kini, kita dapat menyimpulkan bahwa apology Kristen yang mengalamatkan Injil Lukas sebagai silsilah untuk Maria adalah baru terjadi di abad ke 15. Lalu bagaimana silsilah Yesus menurut tradisi atau pandangan umat Kristen generasi awal, simak dibawah ini.
Injil Lukas Dalam Pandangan Umat Kristen Generasi Awal
Catatan Tradisi Kristen Generasi Awal benar-benar kompleks karena mencakup tradisi Yahudi Levirate marriage. Augustine mempelajari tradisi ini dari Julius Africanus dan menerima tradisi ini sebagai authoritative. (Eusebius dari Caesaria, Church History 1:7, 6:31; Augustine dari Hippo, De Consensu Evangelistarum 2.)
  • Tradisi orang Kristen mengidentifikasi seorang wanita bernama Estha sebagai nenek dari Yusuf. Estha menikah dengan Matan, keturunan Salomo (Sulaiman) bin Daud, dan menjadi ibu dari Yakub.
  • Tetapi setelah Matan mati, Estha menikah lagi dengan Matat, keturunan Natan bin Daud, dan menjadi ibu dari Eli.
  • Jadi, Yakub dan Eli adalah saudara tiri yang memiliki ibu kandung yang sama.
  • Eli menikah, tetapi mati tanpa mempunyai anak, jadi jandanya memikul tanggung jawab terhadap tradisi kuno levirate marriage, dan menikah dengan Yakub sehingga memperoleh anak bernama Yusuf.
  • Jadi, Yusuf adalah anak biologis dari Yakub keturunan Salomo bin Daud maupun anak legal dari Eli keturunan Natan bin Daud. Jadi ada dua silsilah yang diabadikan.
  • Meskipun secara legal adalah anak Eli, Yusuf dan ibunya tetap berada dalam keluarga Yakub, menurut tradisi, dan Yusuf secara legal mendapat waris dari Yakub.
**Jadi tradisi umat Kristen generasi awal memandang bahwa silsilah Yesus versi Injil Lukas adalah berdasarkan silsilah Yusuf, bukan Maria. Bahwa orang-orang Kristen memberitahu kita silsilah Lukas secara tradisi adalah milik Maria adalah kebohongan yang nyata dipihak agama Kristen. Yang sangat disayangkan adalah bahwa kebohongan Kristen ini sudah tersosialiasi dengan baik, sehingga kita sebagai muslim harus mensosialisasikan kebenaran yang sesungguhnya mengenai pandangan umat Kristen generasi awal dalam hal silsilah Yesus versi Injil Lukas.
 
Pandangan Injil-injil Apokrip
Injil-injil apokrip (yang ditolak oleh Gereja Katholik) seperti Injil Kelahiran Maria (the Gospel of Nativity of Mary) dan Injil James (The Gospel of James atau the Infancy Gospel of James) mengatakan bahwa ayah kandung Maria adalah Joachim (Ioacim) dan ibu kandung Maria adalah Anna (Anne).
Dibawah ini adalah website Injil Kelahiran Maria dan Injil James:

Orang Tua Maria menurut Al-Qur’an
QS Ali ‘Imran
35. ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
36. Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.”
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

**Jadi orang tua Maryam yang benar adalah Imran.
 
Kontradiksi Silsilah Yesus
Setelah kita berhasil membongkar jaringan penipuan agama Kristen yang telah terorganisir dan tersosialisasi dengan baik, sekarang saya akan mengajak anda untuk menganalisis Silsilah Yesus secara kritis.
Ruth 4:18-221 Tawarikh 3Matius 1Lukas 3


AbrahamAbraham


IshakIshak


YakubYakub


YehudaYehuda
Peres
PeresPeres
Hezron
HezronHezron
Ram
RamArni (Ram)



Admin
Aminadab
AminadabAminadab
Nahason
NahasonNahason
Salmon
SalmonSalmon
Boas
BoasBoas
Obed
ObedObed
Isai
IsaiIsai
DaudDaudDaudDaud

SalomoSalomoNatan

RehabeamRehabeamMatata

AbiaAbiaMina

AsaAsaMelea

YosafatYosafatElyakim

YoramYoramYonam

AhaziaUziaYusuf

Yoas
Yehuda

Amazia
Simeon

Azarya
Lewi

YotamYotamMatat

AhasAhasYorim

HizkiaHizkiaEliezer

ManasyeManasyeYesua

AmonAmonEr

YosiaYosiaElmadam

Yoyakim
Kosam

YekhonyaYekhonyaAdi



Malkhi



Neri

PedayaSealtielSealtiel

ZerubabelZerubabelZerubabel


AbihudResa


ElyakimYohanan


AzorYoda


ZadokYosekh


AkhimSimei


EliudMatica


EleazerMaat



Nagai



Hesli



Nahum



Amos



Matica



Yusuf



Yanai



Malkhi



Lewi


MatanMatat


YakubEli


YusufYusuf


YesusYesus
Note:
- Arni adalah Aram dalam Septuaginta. Jadi Arni adalah Ram.
- Yekhonya (Jeconiah) mempunyai nama lain yaitu Yoyakhin (Jehoiachin), Konya (Coniah).

Kontradiksi 1
  • Matius 1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya pada waktu peristiwa Pembuangan ke Babylonia oleh Raja Nebukadnezar; kontradiksi dengan;
  • 2 Raja-raja 23:29-37 s.d 24:1-14 Yosia tewas ditangan Fir’aun ketika 11,5 tahun sebelum Peristiwa Pembuangan ke Babylonia. Mayat Yosia akhirnya dikubur di Yerusalem.
Note:
Hitungan 11,5 tahun berasal dari penjumlahan masa pemerintahan raja-raja pengganti Yosia hingga peristiwa Pembuangan Babylonia yaitu : 3 bulan masa pemerintahan Yoahas bin Yosia (2 Raja-raja 23:31) ditambah 11 tahun masa pemerintahan Yoyakim/Elyakim bin Yosia (2 Raja-raja 23:36) ditambah 3 bulan masa pemerintahan Yoyakhin bin Yoyakim bin Yosia (2 Raja-raja 24:8). Yoyakhin, cucu dari Yosia, inilah yang mengalami masa pembuangan ke Babylonia.
Jadi kontradiksi! Yosia tidak mungkin bisa memperanakkan Yekhonya di Babylonia, sebab ia sudah menjadi tengkorak selama 11,5 tahun lamanya di kuburan Yerusalem pada waktu bani Israel dibuang ke Babylonia.
jerusalem_babylonia
Seandainya umat Kristen bersikeras tidak memandang hal ini sebagai kontradiksi, artinya Anda hendak menyatakan bahwa tengkorak Yosia bangkit dari kuburannya di Yerusalem lalu berjalan lebih dari 1700 kilometer ke Babylonia untuk mengawini perempuan di Babylonia sehingga beroleh anak di Babylonia Atau jika tengkorak Yosia melewati daerah subur, yaitu dari Yerusalem ke Babylobia via Haran lalu menyusuri Sungai Eufrat maka mayat (tengkorak) Yosia perlu menempuh perjalanan sepanjang lebih dari 2400 kilometer untuk mengawini perempuan sehingga beroleh anak

Fakta Pendeta Kristen ngedit Injil
Ibarat tikus gereja yang lolos dari pengamatan kita, itulah perumpamaan yang pantas untuk Pendeta Kristen yang setelah mengetahui kebobrokan Injil Matius, mereka dengan secepat kilat mengedit Injil Matius, yang sebelumnya adalah..

“Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranyapada waktu pembuangan ke Babel.” (Matius 7:11 Alkitab edisi TB online)
menjadi:
“…Yosia, Yekhonya dan saudara-saudaranya.” (Matius 1:7-11 Alkitab edisi BIS online)
“…Josiah, and Jehoiachin and his brothers.” (Matius 1:6-11 Alkitab edisi CEV online)
Perhatikan, mereka menghapus kalimat “pada waktu dibuang ke Babylonia/Babel”. Untuk mengelabui jemaat Gereja dan kritikus Bible, pendeta Kristen menggabungkan ayat 7-11 menjadi ayat 7 untuk Alkitab edisi BIS dan menggabungkan ayat 6-11 menjadi ayat 6 untuk Alkitab edisi CEV).
Mungkin pendeta Kristen berharap dengan merger beberapa ayat menjadi 1 ayat, para pembaca akan lengah mengetahui bahwa ada kalimat yang telah dihapus oleh Gereja.
TIPS:
Berikan argumentasi ini jika Anda menghadapi orang Kristen, karena bagaimana mungkin tengkorak bangkit dari kuburnya lalu berjalan ribuan kilometer hanya untuk kawin Jika mereka percaya bahwa memang demikian adanya, lalu mengapa pendeta Kristen mengedit Injil Matius Apakah ini adalah perintah dari Roh Kudus untuk segera mengedit Injil
Kontradiksi 2
  • Matius : Yosia memperanakkan Yekhonya.
  • Tawarikh : Yosia-Yoyakim-Yekhonya.
Yosia tidak mungkin bisa memperanakkan Yekhonya, sebab menurut kitab Tawarikh yang memperanakkan Yekhonya adalah Yoyakim bin Yosia.
Kontradiksi 3
Sejarah mencatat bahwa tahun 537 SM adalah saat dimana bani Israel yang mengalami masa pembuangan Babylonia diizinkan untuk kembali ke kampung halamannya di Palestina. Orang yang mengalami masa ini adalah Zerubabel, dan nama Zerubabel tercatat dalam silsilah Yesus.
“Zrubavel (Hebrew: זְרֻבָּבֶל‎, Zərubbāvel; traditional English: Zerubbabel; Greek: ζοροβαβελ, Zŏrobabel) was the grandson of Jehoiachin, penultimate King of Judah. Zerubbabel led the first band of Jews, numbering 42,360, who returned from the Babylonian Captivity in the first year of Cyrus, King of Persia” (http://en.wikipedia.org/wiki/Zerubbabel)
**Jadi Zerubabel adalah orang yang mengalami masa deportasi dari Babylonia ke Palestina di zaman Raja Cyrus.
“After the overthrow of Babylonia by the Persians, Cyrus gave the Jews permission to return to their native land (537 BCE)”http://en.wikipedia.org/wiki/Babylonian_captivity
**Jadi Zerubabel dideportasi tahun 537 SM.
Menurut Matius, antara Zerubabel dan Yesus terdapat 10 nama, sedangkan menurut Lukas, antara Zerubabel dan Yesus terdapat 19 nama.
Sungguh tidak logis bahwa dengan jarak 500-an tahun, ada 19 generasi, bandingkan dengan Matius yang hanya mencantumkan 10 nama generasi saja. Jadi menurut Lukas umur setiap generasi berkisar 25 tahun, sedangkan umur setiap generasi menurut Matius adalah sekitar 50 tahun. Dari sudut pandang logika umur setiap generasi, Matius adalah lebih logis daripada Lukas.
 
Kontradiksi 4
Dalam Kontradiksi 3 diatas saya memandang umur generasi dalam Silsilah Yesus adalah berdasarkan “usia hidup “. Lalu bagaimana jika umur generasi dalam Silsilah adalah berdasarkan “usia seseorang pertama kali mempunyai anak”, bukan “usia hidup”. Oke mari kita perhatikan dibawah ini.
Pertama, dalam Injil Matius terdapat 11 generasi dari Zerubabel hingga Yesus. Sekarang jika kita mengasumsikan umur setiap generasi pertama kali mempunyai anak adalah usia 30 tahun, ini akan menempatkan bahwa peristiwa deportasi bani Israel dari Babylonia ke Palestina terjadi pada tahun 334 SM. Perhitungan matematisnya adalah sbb:
# 30 X 11 = 330
# Asumsi Yesus lahir tahun 4 SM.
# (-4) – 330 = -334

Kedua, dalam Injil Lukas terdapat 20 generasi dari Zerubabel hingga Yesus. Jika kita asumsikan umur setiap generasi pertama kali mempunyai anak adalah usia 30 tahun, ini akan menempatkan bahwa peristiwa deportasi bani Israel terjadi pada tahun 604 SM
# 30 X 20 = 600
# Asumsi Yesus lahir tahun 4 SM.
# (-4) – 600 = -604

Ketiga, dalam Injil Matius terdapat 40 generasi dari Abraham hingga Yesus. Jika asumsi umur setiap orang pertama kali memiliki anak adalah usia 30 tahun, ini akan menempatkan Abraham hidup pada tahun 1174 SM. Perhatikan hitungan dibawah ini:
# 30 X 40 = 1200
# Asumsi Yesus lahir tahun 4 SM.
# (-4) – 1200 = – 1204

Keempat, dalam Injil Lukas terdapat 56 generasi dari Abraham hingga Yesus. Jika asumsi umur setiap orang pertama kali memiliki anak adalah usia 30 tahun, ini akan menempatkan Abraham hidup pada tahun 1684 SM.
# 30 X 56 = 1680
# Asumsi Yesus lahir tahun 4 SM.
# (-4) – 1680 = -1684

Mengapa saya berasumsi usia pertama kali memiliki anak adalah 30 tahun. Sebenarnya ini adalah serangan balik kepada ekstrimis Kristen yang menyatakan ketidaklogisan dalam silsilah Nabi Muhammad.
http://www.geocities.com/freethoughtmecca/genealogy.html
First of all, there are only 24 generations from Abraham to Muhammad, which is quite fantastic. Now, if we grant 30 years to each generation (i.e. make the generous assumption that each male fathered his respective son by age 30), this would place Abraham some time around 150 BCE. The math behind such a conclusion goes as follows:

* 30 X 24 = 720
* Muhammad was allegedly born 570 CE
* 570 – 720 = -150.

Jika mereka menilai logis atau tidaknya jumlah generasi dalam suatu silsilah berdasarkan asumsi bahwa seseorang pertama kali memiliki anak pada usia 30 tahun, mengapa saya tidak boleh menggunakan cara yang sama untuk menyerang balik mereka.
Nyatanya asumsi ini juga dipakai oleh antek Pagan Trinitarian dengan username “ali5196″ dalam forum Faithfreedom untuk menyerang Islam.
Kontradiksi 5
  • 1 Tawarikh 3:19-20 Zerubabel memperanakkan Mesulam, Hananya, Selomit, Hasuba, Ohel, Berekhya, Hasaja, Yusab-Hesed.
  • Matius menyatakan Zerubabel memperanakkan Abihud, padahal tidak ada nama Abihud dalam daftar yang diperanakkan oleh Zerubabel di kitab 1 Tawarikh 3:19-20.
  • Lukas menyatakan Resa anak Zerubabel, padahal tidak ada nama Resa dalam daftar anak maupun keturunan dari Zerubabel di kitab 1 Tawarikh 3:19-20.
Catatan:
Disini umat Kristen tidak bisa mengelak bahwa Matius dan Tawarikh saling menyangkal.

Matius mengatakan dalam bahasa Yunani: ζοροβαβελ (ZOROBABEL) δε (DE) εγεννησεν (GENNAO) τον (TOU) αβιουδ (ABIOUD)
Gennao artinya memperanakkan. Zerubabel memperanakkan Abihud artinya Zerubabel adalah ayah kandung dari Abihud. Pernyataan ini sama dengan Abraham memperanakkan Ishak artinya Abraham adalah ayah kandung dari Ishak, bukan Abraham nenek moyang dari Ishak.
Jadi, orang Kristen yang masih memiliki otak sehat, tidak bisa berkelit terhadap kata Yunani yang begitu jelas yaitu “GENNAO” (memperanakkan).
Kontradiksi 6
  • Ruth dan Matius menyatakan Ram memperanakkan Aminadab.
  • Lukas 3:33: Ram-Admin-Aminadab
Kontradiksi 7
  • Tawarikh 3:19 yang menyatakan Pedaya (yaitu saudaranya Sealtiel berdasarkan 1 Tawarikh 3:17-18) memperanakkan Zerubabel.
  • Matius 1:12, Lukas 3:27, Nehemia 12:1, Hagai 1:1 menyatakan Zerubabel memperanakkan Sealtiel.
Kontradiksi 8
  • Lukas 3:7, Sealtiel anak Neri.
  • 1 Tawarikh 3:17, Matius 1:12 Sealtiel anak Yekhonya.
Kontradiksi 9
  • Lukas mencatat 13 generasi antara Abraham s.d Daud.
  • Matius hanya mencatat 12 generasi antara Abraham s.d Daud.
Kontradiksi 10
  • Matius : Aminadab memperanakkan Ram.
  • Lukas : Aminadab anak Admin anak Arni (Ram).
Lagi, disini jelas kontradiksi. Matius menggunakan kata GENNAO (MEMPERANAKKAN) yang menandakan hubungan dekat yaitu sebagai ayah kandung bukan nenek moyang. Jika Kristen berusaha berkelit bahwa Lukas menggunakan istilah ANAK yang menandakan hubungan jauh sebagai keturunan, bukan anak kandung, justru, jika demikian pernyataan Kristen, akan sangat tidak bisa diterima. Perhatikan dibawah ini.
Matius dan Ruth : Peres-Hezron-Ram-Aminadab.
Lukas : Peres-Hezron-Ram-Admin-Aminadab.

Dengan melihat silsilah diatas, jelas bahwa yang dimaksud Matius dan Ruth adalah bahwa Peres adalah buyut (ayah kakek) dari Aminadab. Jika orang mengatakan bahwa istilah anak pada Lukas adalah dalam konteks hubungan jauh sebagai keturunan, bukan anak kandung, maka tanyakan pada orang Kristen : Apa hubungan Peres dan Aminadab menurut Matius dan Lukas
Kontradiksi 11
  • Matius 1:8 : Yoram memperanakkan Uzia.
  • 2 Tawarikh 21:4 s.d 26:1 : Yoram – Ahazia – Yoas – Amazia – Uzia.
Biasanya misionaris kristen akan menyangkal bahwa yang dimaksud dalam Matius 1:8 adalah Yoram adalah leluhur Uzia, bukan ayah Uzia. Tetapi jika kita membaca Matius 1:8, tertulis jelas kata Yunani “gennao” yang artinya “memperanakkan”.
Pandangan Paulus
“Saya memintamu untuk tetap tinggal di Ephesus, ketika Saya pergi ke Macedonia, supaya kamu memerintahkan orang-orang supaya mereka tidak mengajarkan doktrin lain, atau memberikan perhatian kepada legenda-legenda dan silsilah tiada akhir.” (1 Timotius 1:3-4 Terjemahan KJV)
“Tapi hindari pertanyaan-pertanyaan bodoh, dan silsilah-silsilah, dan perdebatan mengenai hukum, sebab semuanya tak bermanfaat dan sia-sia.”(Titus 3:9 Terjemahan KJV).
Paulus memang benar dalam hal ini, karena umat Kristen generasi awal harus menghindari ayat-ayat Bible yang menceritakan silsilah Yesus, maupun silsilah lainnya dalam Bible yang terbukti kontradiksi satu sama lain.
 
Penipuan Lukas
Matius menyatakan bahwa Yusuf adalah keturunan dari Yekhonya (Matius 1:12), orang yang dikutuk Tuhan dalam Perjanjian Lama kitab Yeremia 22:30 :”Demikianlah Tuhan berfirman, tulislah [bahwa] orang ini [Coniah/Yekhonya adalah] orang yang tak punya anak, seorang pria yang tak akan berhasil dalam masa hidupnya; karena tak ada seorang pun dari benihnya akan berhasil, duduk diatas tahta Daud, dan memerintah lagi di Yehuda.” (Terjemahan KJV)
Silsilah Lukas dalam hal ini bermasalah karena mencakup nama Sealtiel dan Zerubabel, yang kedua-duanya adalah keturunan dari Yekhonya menurut Injil Matius. Tampaknya Lukas telah mengetahui informasi “kutukan untuk Yekhonya beserta keturunannya”, sehingga ia dengan cerdik menghapus nama Yekhonya dalam daftar silsilah Yusuf versi Injil Lukas.
 
Baca juga:
- Sensus Quirinius versi Lukas Dibantah Fakta Sejarah
- Penipuan Lukas Mengenai Kebangkitan Yesus

http://muslims-says.blogspot.com/2012/01/analisis-silsilah-yesus.html

Tidak ada komentar: